Monday, July 3, 2017

Cerpen: 'Cinta' kan Membawamu Kembali



Sepasang kekasih usia 22 yang terlihat bahagia. Berjalan oleng sambil tertawa seakan tak ada beban di hidupnya. Ya, mereka sedang mabuk. Pulang setelah bersenang-senang di diskotik dari malam sampai menjelang pagi. Cinta dan Aran, begitu nama mereka disebut. Hubungan yang telah terjalin semasa putih abu dan masih bertahan sampai sekarang walau tak direstui orangtua Cinta. Bukan apa-apa, tapi Cinta dan Aran sama-sama anak ‘nakal’ yang tidak pernah menuruti kata orangtua, hanya memikirkan kesenangan juga menghambur-hamburkan uang saja. Padahal di usia mereka yang sekarang harusnya diisi dengan bekerja dan menabung untuk bekal hidup. Lantas mau dibawa kemana hubungan mereka ke depannya? Tak ada masa depan terlihat dalam kisah mereka walau rasa cinta telah tumbuh begitu dalam diantaranya.

Sudah tak tahan melihat kelakuan anak dan kekasihnya setiap hari, orangtua Cinta pun berencana memisahkan mereka dengan sekuat tenaga. Cinta dan Aran akhirnya berpisah. Lebih tepatnya dipisahkan. Dengan jarak yang teramat jauh karena ayah Cinta ditugaskan bekerja di Ibukota maka keluarganya pun harus ikut dan ini saat yang tepat untuk menjauhkan Cinta dengan Aran. Tentu kesedihan membekas di hati mereka. Kini tak ada lagi kebersamaan yang mereka rasakan. Kesenangan, kebahagiaan, semuanya musnah. Hancurlah hati mereka.

**
Lima tahun sudah Cinta hidup di Ibukota. Perlahan kenakalannya berkurang karena tak ada ‘partner’ yang seperti Aran. Bahkan sekarang sudah tak ada lagi cap nakal dalam dirinya. Kini ia bekerja di sebuah perusahaan besar. Ia baik dalam pekerjaannya karena memang memiliki ilmu di bidang tersebut hanya saja dulu tertutupi karena kelakuannya. Cinta sudah terbilang sukses. Memiki karir cemerlang dan harta yang mencukupi untuk dirinya. Namun ia tak pernah melupakan Aran. Walau banyak pria yang coba memikat hatinya, bahkan rekan kerjanya sekalipun, tapi Cinta tetap tak bergeming. Sosok Aran selalu ada di pikiran dan juga hatinya. Cinta sangat ingin bertemu dengan Aran. Bagaimana keadaan dia sekarang? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa dia masih sama seperti dulu? Pertanyaan itu selalu muncul tanpa ada jawaban. Aran tak pernah menghubungi Cinta semenjak hari dimana mereka berpisah. Apa Aran sudah melupakan Cinta? Padahal rasa cinta dalam diri Cinta untuk Aran tak pernah pudar bahkan hilang sampai sekarang. Ia ingin sekali kembali bersama Aran. Tak peduli jika Aran masih nakal seperti dulu, karena sekarang Cinta telah mendapatkan masa depannya dan ia ingin mengarunginya bersama Aran. Hanya dengan Aran.

**
Hari ini ada jadwal rapat di perusahaan yang baru bekerjasama dengan tempat Cinta bekerja. Ia beserta dua rekan kerja ditugaskan mewakili perusahannya untuk menghadiri rapat tersebut yang juga dihadiri oleh direktur perusahaan itu dan tiga orang bawahannya. Cinta dan perwakilan perusahannya telah menunggu di ruangan. Kemudian sang Direktur datang. Betapa terkejutnya Cinta saat melihat orang itu. dalam hatinya, “Aran kah itu?” Dan orang itu pun menatap balik Cinta, terlihat kaget namun tetap harus profesional. Lalu direktur itu memperkenalkan diri, Farandika Mahesa. dan iya! Dia memang Aran. Aran nya Cinta.

Setelah rapat berakhir, Cinta pergi ke ruangan santai. Disana tak ada siapa-siapa. Kemudian ia mendekati jendela. Memandangi suasana luar dari balik perusahaan tersebut. Sesekali menghirup udara ketenangan namun dipikirannya tetap memikirkan direktur tadi. Iya dia memang Aran. Dia telah sukses sekarang, sama seperti Cinta, bahkan lebih dari Cinta. Tapi sepertinya dia telah melupakan sosok Cinta di dalam hidupnya. Mana mungkin dia tetap mengingat Cinta yang telah pergi meninggalkan dia walau terpaksa, dan juga atas perlakuan orangtua Cinta yang telah menyakiti perasaannya. Cinta pun tenggelam dalam lamunan. Lalu seseorang datang menggoyahkan lamunan itu,

“Sudah lama tak bertemu..”

Cinta menoleh dan ternyata itu Aran. Cinta terus memandangi Aran yang tersenyum padanya. Kemudian refleks memeluk Aran, dengan erat.

“Araaann.. kamu Aran kan? Aran kekasihku?” Ucap Cinta sambil berlinang airmata

“Iyaa.. aku Aran. Orang yang dulu mencintaimu dan rasa itu selalu ada sampai sekarang.” Balas Aran yang kemudian memeluk Cinta juga dengan erat

Sepasang kekasih ini dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dari perasaan mereka masing-masing yang masih terikat satu sama lain. Semua kata cinta terucap dari bibir mereka. Melepas rasa kerinduan kekasih yang bertahun-tahun tak pernah berjumpa. Apa yang dirasakan Cinta, juga sama seperti yang dirasakan Aran selama ini. Air mata bahagia tak tertahankan oleh keduanya.

Setelah pertemuan itu, begitu banyak cerita yang mereka bagi. Kisah dari awal mereka menata hidup. Sulitnya mengubah kenakalan mereka, hingga mencapai sukses seperti sekarang. Tak lupa, cerita tentang ‘pria’ dan ‘wanita’ lain yang coba merebut hati mereka pun saling diutarakan. Dan Aran pun beserta keluarga ternyata telah pindah ke Ibukota sejak dua tahun lalu bersamaan diangkatnya Aran menjadi direktur perusahaan.

“Mari kita menikah.” Ucap Aran

Cinta mengangguk dan terlihat terharu. Sudah jelas dia pasti menerima pinangan dari pria pujaannya itu. Walau baru bertemu lagi sekarang, tapi dia yakin bahwa Aran adalah belahan jiwanya. 

**
Selang beberapa waktu, Aran datang ke rumah Cinta dan berniat meminta izin pada orangtua Cinta untuk menikahi anaknya. Cinta pun ikut memohon juga pada orangtuanya. Tetapi usaha pertama gagal. Orangtua Cinta tak cukup yakin dengan kesungguhan Aran. Mereka masih khawatir jika kejadian dulu akan terulang lagi.

Cinta meminta Aran bersabar dan tidak menyerah demi hubungan mereka. Setiap hari Cinta selalu meyakinkan orangtuanya akan Aran. Lalu bagaimana dengan keluarga Aran? Mereka tak ada masalah selama ini dengan Cinta, Karena merasa memang Aran lah yang dulu membawa dampak buruk bagi Cinta, padahal nyatanya Cinta pun memiliki sifat yang sama dengan Aran.

**
Aran menerima panggilan telepon yang ternyata dari orangtua Cinta. Dia diminta datang ke rumah mereka beserta keluarganya. Yes! Satu langkah positif didapat oleh Aran. Dia tak boleh menyia-nyiakannya.

Kemudian datanglah dia bersama keluarganya. Disambut baik oleh keluarga Cinta dan dipersilahkan duduk serta mencicipi makanan. Mereka berbincang-bincang kemudian sampailah pada intinya. Aran mengutarakan kembali niat untuk menikah dengan Cinta. Meyakinkan orangtua Cinta akan kesungguhannya. Dan…. Akhirnya orangtua Cinta pun merestui hubungan mereka. Akhirnyaaa!! Perjuangan Cinta dan Aran selama ini membuahkan hasil yang membahagiakan. Perjuangan masing-masing dalam menata masa depan, juga perjuangan untuk cinta mereka. Bunga cinta bermekaran dalam hati mereka. Senyum bahagia tak dapat disembunyikan. Tapi ada satu hal yang amat mengejutkan mereka, apa itu?

Selama ini, selama lima tahun ini, orangtua Cinta dan orangtua Aran ternyata masih berkomunikasi satu sama lain. Terpisahnya Cinta dan Aran adalah rencana mereka. Atasan di tempat ayah Cinta bekerja adalah teman baik ayahnya Aran. Dan ayahnya Aran meminta temannya tersebut untuk memindahkan tempat kerja ayah Cinta atas permintaan dari ayah Cinta. Ya Tuhan.. Mengapa mereka seperti itu? Karena hanya ini jalan satu-satunya agar Cinta dan Aran mengubah perilakunya. ‘cinta’ mereka selama ini salah, dan harus diluruskan. Cinta dan Aran tak bisa selamanya seperti ini. Mereka harus berubah. Harus!

Dan.. selama lima tahun itu juga orangtua Cinta maupun orangtua Aran telah mengetahui perubahan dari Cinta dan Aran. Mereka telah merestui hubungan Cinta dan Aran sejak itu, tinggal menunggu takdir datang pada anak-anaknya saja, apakah mereka memang akan dipertemukan lagi atau malah sebaliknya. Dan nyatanya, inilah yang terjadi. Cinta dan Aran memang ditakdirkan untuk selalu bersama.

Mengetahui hal itu, Cinta dan Aran hanya bisa menganga saja. Ingin marah tapi ya sudahlah.. bukan saatnya untuk marah. Mereka berdua hanya bisa berekspresi dengan pandangan heran dan aneh, sedangkan kedua orangtuanya hanya cengengesan saja.

**
Hari penikahan datang. Sepasang kekasih ini kini telah resmi menjadi suami dan istri. Bahagia terpancar jelas dari wajah mereka. Teman-teman ‘nakal’ mereka pun hadir dan tak menyangka mereka bisa berubah dan dipersatukan kembali dengan kekuatan cinta yang amat besar. Cinta dan Aran saling memandang..

“I love you..” Ucap Aran

“I love you too..” Jawab Cinta

Kemudian mereka berpelukan dengan iringan lagu romantis dan tepukan serta sorakan dari para tamu yang hadir. Boom!! Letupan bunga- bunga kertas turun dari atas memeriahkan suasana pesta.

Kisah ini berujung bahagia. Namun banyak rintangan untuk mencapai kebahagian itu. Begitu banyak pelajaran yang didapat dari ‘cinta’ ini. Bagaimana kata ‘cinta’ tak hanya soal bersenang-senang. Bagaimana kata ‘cinta’ tak akan mengubah hidup tanpa perjuangan. Bagaiman kata ‘cinta’ dapat hilang tanpa diinginkan. ‘cinta’ yang salah seperti dulu akan memisahkan mereka, namun ‘cinta’ yang benar seperti sekarang akan membawa mereka kembali bersama. Untuk selamanya.

No comments:

Post a Comment