Sunday, November 29, 2020

#KaraokeTimeCindy (2)

I don't care about my voice, cz i really enjoy doing this. For my love GENERATIONS, thanks for the beautiful and truly meaningful songs from you all. ❤

You & I


Star Traveling


Lonely



 

Saturday, November 21, 2020

GENERATIONS from EXILE TRIBE Part. 4

Selamat perayaan ulang tahun ke-8 untuk tujuh orang manusia ajaib dengan segudang bakat, GENERATIONS from EXILE TRIBE! Di angka 8 yang garisnya terus menyambung tanpa ada ujungnya ini, semoga perjalanan kalian pun akan terus tersambung lalu melesat hingga tak ada ujungnya. Kalian yang akan tetap energik dan selalu berhasil memberikan keceriaan pada semua orang melalui suara, tarian serta pribadi masing-masing. I Love You GENE!!



Berjumpa lagi nih dengan postingan tahunan dari saya. Yang dikhususkan untuk ditulis satu tahun sekali. Ini sangat spesial karena menyangkut idola saya yang begitu spesial juga! Hihihi. Kali ini sudah sampai di part. 4 yaak.. sungguh tidak terasa nyatanya terhitung lumayan lama juga saya menjadi penggemar dan pastinya mengikuti perkembangan mereka. Niatnya sih saya ingin terus membuat bahasan tentang ini sampai ke poin terakhir alias Z. Entah itu akan menghabiskan waktu bertahun-tahun ke depannya lagi, tapi saya akan berusaha semampu dan sebisanya untuk tidak melewatkan ini. Saya cuman berdoa agar terus diberi kesehatan oleh Yang Di Atas, lalu dikonsistenkan dalam menulis serta masih punya waktu luang meskipun mungkin nanti tidak sebebas sebelumnya ataupun hari ini karena berbagai macam alasan di kehidupan nyata.. Aamiinn *tolong doakan saya juga yaa gaes ahaha*. Pokoknya, selama GENE masih bersama dan terus berkarya, tulisan dari saya tentang mereka tak akan ada habisnya!

Untuk mengingat kembali pembahasan di tahun-tahun yang lalu, ini saya tampilkan lagi postingannya ↓

Dan sekarang berlanjut ke part. 4, let's gooo!!
--------------------------------------------------

L. GOLONGAN LAGU-LAGU GENERATIONS from EXILE TRIBE

Setiap lagu pasti memiliki jenis-jenis irama yang mengikatnya hingga dapat menjadi sebuah musik yang bisa dinikmati. Baik dari irama yang menghentak keras hingga mengalun dengan lembutnya. Berikut saya coba untuk mengklasifikasikan lagu-lagu dari GENERATIONS berdasarkan jenis irama musiknya.

1. Jenis Lagu Hard-Beat

Lagu yang musiknya terkesan keras dengan tempo cepat dan sukses meningkatkan suasana berapi-api. Hampir mengarah ke jenis lagu rock juga. Cocok untuk melepas stres saat bisa dinyanyikan dengan suara lantang!

Album 1 "GENERATIONS"
  • ANIMAL
  • HOT SHOT
  • BURNING UP
Album 2 "GENERATION EX"
  • Sing it Loud
  • REVOLVER
Album 3 "SPEEDSTER"
  • AGEHA
  • Hard Knock Days
Album 4 "Namida wo Nagasenai Pierrot wa Taiyou mo Tsuki mo nai Sora wo Miageta"
  • Taiyou mo Tsuki mo
  • PIERROT
  • RUN THIS TOWN
Album 5 (BEST ALBUM "BEST GENERATION")
  • ALRIGHT! ALRIGHT!
Album 6 "SHONEN CHRONICLE"
  • F.L.Y. BOYS F.L.Y. GIRLS
  • SNAKE PIT
Single 22 "HiraHira"
  • HiraHira

2. Jenis Lagu Up-Beat

Lagu-lagu yang bisa membangkitkan semangat dengan iramanya yang masih bertempo lumayan cepat.

Album 1 "GENERATIONS"
  • BRAVE IT OUT
  • to the STAGE
  • Go On
  • Into You
Album 2 "GENERATION EX"
  • HIGHER
  • Pump It
  • NEVER LET YOU GO
Album 3 "SPEEDSTER"
  • Gimme!
  • Evergreen
  • TRANSFORM
  • I Believe In Miracles
Album 4 "Namida wo Nagasenai Pierrot wa Taiyou mo Tsuki mo nai Sora wo Miageta"
  • Make You Mine
  • be the ONE
  • Y.M.C.A.
Album 5 (BEST ALBUM "BEST GENERATION")
  • BIG CITY RODEO
Album 6 "SHONEN CHRONICLE"
  • A New Chronicle
  • G-ENERGY
  • MAD CYCLONE
  • UNITED JOURNEY
  • 心声 / 

    Shinsei
Single 22 "HiraHira"
  • Red Carpet
Other songs:
  • Organ Donor ~Off Da Hook~ (feat DJ Makidai, SWAY)
  • Possible (Ryota Katayose solo song)

3. Jenis Lagu Up-Beat Santai

Irama yang sudah tidak terlalu cepat tapi hentakannya masih terasa. Lagu yang cocok sekali didengarkan saat keadaan sedang bersantai ataupun untuk menemani beraktivitas agar mood tetap stabil.

Album 1 "GENERATIONS"
  • Ima Kaze ni Natte
  • LET ME FLY
  • My Eyes On You
  • Fallin'
  • BELIEVE IN YOURSELF
Album 2 "GENERATION EX"
  • EVERLASTING
  • Always with you
  • My Only Love
  • Think of you
  • Make It Real
  • I Remember
  • STORY
  • Hana
Album 3 "SPEEDSTER"
  • ALL FOR YOU
  • LOADSTAR
  • ...for you
Album 4 "Namida wo Nagasenai Pierrot wa Taiyou mo Tsuki mo nai Sora wo Miageta"
  • Togetherness
  • SOUND OF LOVE
  • NEXT
Album 5 (BEST ALBUM "BEST GENERATION")
  • SUMMER TIME LOVE
  • I Believe
Album 6 "SHONEN CHRONICLE"
  • Brand New Story
  • Control Myself
  • DREAMERS
  • EXPerience Greatness
  • One in a Million ~Kiseki no Yoru ni~
Single 24 "Loading..."
  • You & I
  • Lonely
Other songs:
  • Need Is Your Love (feat Joji 88rising)
  • Mou Ichido Kimi to Odoritai (Ryuto Kazuhara solo song)
  • Psychic Magic (Ryota Katayose solo song)

4. Jenis Lagu Ballad Emosional

Lagu dengan alunan melodi yang lambat namun menusuk hati. Permainan nada yang mampu mengaduk-aduk perasaan. 

Album 1 "GENERATIONS"
  • ECHO
Album 3 "SPEEDSTER"
  • Tell Me Why
  • Rainy Room
Album 4 "Namida wo Nagasenai Pierrot wa Taiyou mo Tsuki mo nai Sora wo Miageta"
  • Stupid ~Makkana Bracelet~
Album 6 "SHONEN CHRONICLE"
  • Mata, Ashita
  • Nani mo Kamo ga Setsunai
  • Shounen

5. Jenis Lagu Ballad Menyentuh

Ini merupakan lagu-lagu dengan tempo lambat yang membuat hati terenyuh. Bisa karena lagunya yang manis menenangkan ataupun bersifat sebaliknya.

Album 1 "GENERATIONS"
  • Kataomoi
  • Love You More
  • Itsuka Harewataru Sora no Shita de
Album 3 "SPEEDSTER"
  • PAGES
Album 4 "Namida wo Nagasenai Pierrot wa Taiyou mo Tsuki mo nai Sora wo Miageta"
  • Sora
  • Namida
  • Pray
Album 5 (BEST ALBUM "BEST GENERATION")
  • Lovers Again
Album 6 "SHONEN CHRONICLE"
  • Nostalgie (Ryuto Kazuhara solo song)
  • Kaiten
Single 24 "Loading..."
  • Star Traveling
--------------------------------------------------

M. REKOMENDASI LAGU-LAGU GENERATIONS from EXILE TRIBE

Setelah membagi jenis-jenis lagu dari GENERATIONS, kemudian saya akan memberikan rekomendasi mana aja sih yang merupakan terbaik dari yang terbaik di antara lagu-lagu tersebut. Daftar rekomendasi ini sebenarnya merupakan campuran antara penilaian objektif dan selera pribadi saya. Setuju atau tidaknya itu saya serahkan lagi kepada pembaca. Yang jelas, tidak akan ada penyesalan dalam diri kalian setelah mendengarkan lagu-lagu ini hahaha.

1. Lagu Hard-Beat
  • PIERROT

  • AGEHA

  • RUN THIS TOWN

  • HOT SHOT


2. Lagu Up-Beat
  • Love You More

  • Kataomoi

  • PAGES

  • Namida


6. Lagu Cinta
  • Always with you
  • Love You More
  • One in a Million ~Kiseki no Yoru ni~

7. Lagu Patah Hati
  • Stupid ~Makkana Bracelet~
  • Kataomoi
  • Namida
  • Rainy Room
  • Mata, Ashita

8. Lagu Penyemangat
  • DREAMERS
  • Hard Knock Days

  • to the STAGE
  • Evergreen
  • EXPerience Greatness
  • AGEHA
  • NEXT

--------------------------------------------------

N. ACARA-ACARA REGULAR GENERATIONS from EXILE TRIBE

Selain tampil di atas panggung musik sebagai dance-vocal group, GENE juga mempunyai beberapa acara regular yang pastinya bisa semakin mendekatkan hubungan mereka dengan para penggemarnya. Berikut adalah daftar dari acara-acara regular GENERATIONS:

1. GENE-TALK

GeneTalk merupakan sebuah acara radio milik GENERATIONS yang dimulai sejak bulan April 2013 setiap hari senin malam. Sudah berjalan tujuh tahun dan acara ini masih mengudara sampai sekarang. Setiap member GENE bergiliran menjadi penyiarnya. Baik itu sendiri, berdua, bertiga dan ada kalanya semua member melakukan siaran secara bersama-sama.

Untuk mendengarkan siaran radio dari GeneTalk ini, bisa diakses melalui PROGRAM GENETALK. Website ini adalah sumber asli dimana GeneTalk disiarkan. Kita sebagai pendengar sekaligus penggemar bisa mengetahui info-info terbaru tentang GeneTalk, lalu jaringan radio Jepang yang terhubung dengan acara ini, dan tak ketinggalan kita juga bisa melihat foto-foto di balik layar dari para penyiarnya!

Untuk yang ingin mendengar siaran radio ini secara praktis, di YouTube sudah ada yang berbaik hati memberikan rekamannya loh. Silahkan dikunjungi → GENETALK YouTube.

2. GENERATIONS HIGH SCHOOL TV (GENE-KOU)

Info tentang GeneKou sudah saya bahas sebelumnya secara khusus di postingan tahun lalu. Mari dibaca kembali di sini. Oleh karena itu, saya akan beri tebaran foto-foto member GENE aja yaak saat mereka berada di 'sesi tertentu' dari GeneKou! Tinggal klik tulisan di bawah ini dan kesegaran akan terasa nyata pada kedua bola matamu~ *aiihh*


3. GENE-CHAN

Nah yang ketiga ini, acara regular GENE dengan nama Gene-Chan yang dimulai sejak Januari 2018, tayang setiap hari Rabu pukul 9 malam dan bisa saya bilang sebagai acara 'terbatas'nya GENE. Kenapa demikian? Karena acara ini tidak tersedia secara bebas. Tidak semua orang bisa menontonnya. Karena jika ingin menyaksikan acara ini, kita diharuskan untuk berlangganan alias membayar biaya yang sudah ditentukan setiap bulannya. GeneChan sebelumnya ditayangkan di channel LDH TV, yang merupakan channel khusus dari agensi LDH yang didalamnya berisi semua acara-acara dari artis di agensi tersebut termasuk GENERATIONS. Tapi kini channelnya telah berganti nama menjadi CL meskipun isinya tetap sama bahkan kontennya semakin bertambah.

Walau berbayar tapi kita masih bisa melihat cuplikan-cuplikan acaranya dengan gratis melalui CL Official YouTube Channel. Memang sih cuman dalam hitungan detik, tapi lumayan juga kan daripada enggak sama sekali hihi.

4. GENE-HOUSE

Terakhir yang paling baru, Gene House ini ibarat acara regular 'dadakan'nya GENE. Karena dimulai saat terjadinya penyebaran virus corona di seluruh dunia. Untuk bisa menemani dan menghibur orang-orang di rumah agar tetap tenang dalam menghadapi situasi ini, GENE dengan khusus memberikan tayangan-tayangan tentang apa saja kegiatan yang mereka lakukan selama berada di rumah. Dengan demikian, GENE berharap semua orang yang melihat acara Gene House ini akan kembali mendapat kekuatannya. "Meskipun berjauhan, namun hati kita tetap satu."

Konten-konten dari acara ini semuanya tersedia di YouTube, tepatnya bisa dilihat di channel LDH JAPAN. Jadwal pengunggahan video Gene House ke YouTube tidak menentu, ini bergantung dari penyesuaian aktivitas antar membernya. Tapi saya berharap meskipun nantinya pandemi ini sudah menghilang seutuhnya dari dunia, acara ini masih akan terus berlangsung. Dan ruang lingkupnya pun lebih luas. Karena saya merasa di Gene House ini merupakan gambaran sisi lain dari para member GENE. Tidak seperti mereka pada umumnya yang selalu kita lihat di depan layar kaca. :D

Salah satu tayangan dari Gene House ↓


--------------------------------------------------

O. FAN FICTION GENERATIONS from EXILE TRIBE

Fan Fiction atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai fiksi penggemar, merupakan sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau latar yang sudah ada [Wikipedia]. Untuk di poin ini, saya ingin menyampaikan beberapa karya fan fiction yang saya tulis dengan memakai tokoh para member dari GENERATIONS! Mungkin ini bisa dibilang sebagai promosi juga sih yaak, sambil menyelam minum air ahahaha. Ketika saya suka menuangkan pikiran halu ke dalam karangan cerita, maka seperti ini lah hasilnya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dari hasil karya ini, tapi mudah-mudahan saja siapa yang membacanya bisa menikmati setiap jalan cerita yang tertuang. Apalagi kalau bersedia untuk meninggalkan jejak dengan memberi tanggapan, kritik dan saran. Pasti saya akan senang sekali! :D

GENERATIONS from EXILE TRIBE

Member GENERATIONS

***********************************
Sudah sampai di akhir nih, semoga yang telah saya bagikan ini bisa bermanfaat untuk pembaca :). Oh yaa, sebelum berpisah, selain ucapan selamat ulang tahun buat GENE, saya pun ingin mengucapkan selamat karena GENE telah terpilih untuk tampil kembali di acara musik Kouhaku Uta Gassen 2020!! Yeeaayyy!! Ini kedua kalinya GENE menjadi pengisi acara di program akhir tahun yang paling bergengsi dan membanggakan! Karena artis yang bisa menembus ke sana bukan sembarang artis loh. Semuanya telah melalui penilaian yang ketat dan GENE berhasil masuk ke dalam kriterianya! Kalian memang pantas berada di sana dengan melihat apa yang telah kalian bertujuh beri dan raih di tahun yang sulit ini. Tetaplah menghasilkan karya yang bisa mewakilkan perasaan banyak orang. Terus kobarkan semangatmu, GENERATIONS!!!

Baiklah, sampai jumpa lagi di 'postingan' tahun depan semuanyaaa.. Salam hangat, tertanda, penulis, permaisuri hatinya Ryota Katayose. Baybayyy ^_^

⬇️
⬇️

Saturday, November 7, 2020

Fan Fiction: I Will Survive

Title: I Will Survive
Author: Harucin
Cast: Yuta Nakatsuka (GENERATIONS from EXILE TRIBE)
Genre: Slice of Life, Fiction
Length: One Shot


Kegagalan dan kegagalan. Selalu berulang tak pernah lelah mengerubungi hidupku. Mengapa satu kata itu amat senang menghadang jalanku? Mengapa satu kata itu sulit sekali menjauh dari sekelilingku? Dari setiap hal yang kulakukan. Dari setiap tujuan yang telah kupatok. Serta dari terwujudnya mimpi yang ingin aku gapai.

Aku menyebut diriku sebagai seorang penari. Hanya itu. Satu-satunya yang menjadi peganganku selama ini. Sampai sekarang usiaku telah menginjak seperempat abad. Kudedikasikan seluruh jiwa ragaku untuk mendalami hingga menyelam sampai ke dasar pemahaman tentang segala hal yang menyangkut dengan tarian. Aku senang melakukannya. Aku percaya diri dalam setiap sentuhan gerakanku. Dan aku mengakui bahwa aku berbakat dalam bidang ini. Tapi aku tak puas jika hanya dengan itu saja. Wajar kan bila aku menginginkan hasil yang lebih nyata dari keahlianku itu? Sering kutunjukkan tarianku di depan banyak orang. Di hadapan mereka yang disebut sebagai senior. Tapi apa hasilnya? Semua usahaku sia-sia. Berkali-kali aku mengikuti kejuaraan, namun tak pernah sekalipun aku meraih juara, bahkan untuk masuk ke dalam peringkat pun nihil. Berkali-kali aku mengikuti audisi pencarian bakat yang merupakan jalan masuk menuju mimpi utamaku, tapi tetap saja aku dilanda kegagalan untuk menembus sampai pada tahap yang diharapkan. Menjadi pemenang, belum pernah kucicipi meski hanya satu kali saja seumur hidup.

Saat aku sedang berada di titik terendah seperti ini, pastinya aku membutuhkan seseorang untuk menguatiku. Untuk menemaniku agar bisa terus bertahan hingga berhasil melewati masa-masa sulit ini. Bukan orangtuaku, karena keberadaan beliau sungguh jauh dari ragaku. Namun kekasih, wanita yang sekarang tengah menjalin cinta denganku. Orang paling terdekat yang aku miliki. Satu-satunya yang bisa kuharapkan. Tapi apa yang dia beri untukku? Dia meninggalkan si pria malang ini. Memutuskan sepihak hubungan kami lalu pergi memilih lelaki lain yang entah apa kelebihan dari orang itu hingga membuat wanitaku tega mencampakkanku. Aku hanya mampu diam mematung. Menyaksikannya berlalu semakin menjauh sampai hilang dari penglihatanku. Aku tak bisa mengeluarkan amarah. Mulutku rapat bagai dilumuri oleh perekat.

Meratapi kemeranaanku yang tak ada habisnya, aku sudah tak sanggup membendung itu lagi. Aku tak tahan dengan hidupku yang sungguh telah berantakan ini. Berbagai hal buruk bertubi-tubi menyerangku. Aku bagai terlempar ke jurang paling dalam. Puncak emosi yang sedari tadi kusembunyikan akhirnya meledak. Dalam kesendirianku di kediaman ini, sekuat tenaga aku memekik melepas kekesalan. Kedua tanganku mengobrak-abrik apa saja yang tertangkap oleh mataku. Aku hancur. Tembok pertahananku roboh. Batas kesabaranku terlampaui. Selalu tanya ini yang berputar-putar di pikiranku, mengapa kesialan selalu menimpa padaku? Apa kesalahanku hingga Tuhan nampaknya enggan berbaik hati padaku? Untuk apa aku terus bertahan jika terpojokkan melulu di dunia kejam ini? Lebih baik aku menyerah.

Kosong. Setelah amukan hebat yang baru pertama kali muncul dari sisi lain diriku berhenti, pikiranku langsung kosong. Kekalapanku telah membuang banyak energi. Aku terkulai lemah di lantai dengan napas yang terengah. Bersandar pada tepi ranjang, lalu terlelap saat kedua netraku masih memerah sekaligus basah karena aliran air mata kepedihan.

Kurasakan sebuah tangan membelai rambutku dengan lembut. Mampu memberi kedamaian untuk hatiku. Menenangkan jiwa. Aku seperti tak ingin lepas dari sentuhan ini.

"Apa kamu lelah?"

Suara parau kemudian terdengar masuk ke gendang telingaku. Dengan mata yang masih terpejam aku mengangguk menjawab tanya tersebut mengungkapkan apa yang kini tengah kurasa.

"Tapi bukan berarti kamu harus menyerah."

Lagi, suara itu menyahutku.

"Tidak mungkin bisa.." balasku pelan. Tak bertenaga dan mataku belum mau terbuka.

"Kamu tak mengingat tentang mimpi kita dahulu? Bukankah kamu yang akan melanjutkan mimpiku?"

Kata-katanya kembali terlempar padaku sambil posisi tangannya yang belum berubah. Tangan itu malah semakin terasa lembut.

"Aku sudah tersingkir, aku tak sanggup lagi."

"Kamu bukan tersingkir, kamu hanya belum mendapatkan jalanmu!"

Kini suara ketegasan yang aku dengar.

"Teruslah berjuang! Kamu harus tetap bertahan untuk mewujudkan mimpi itu!"

Terus-menerus suara itu seakan memberi dorongan agarku mengurungkan niat negatifku.

Aku tak bisa membalasnya. Aku malah mengekspresikan perasaanku saat ini melalui tangisan yang keluar dari mataku meski masih terpejam. Seperti enggan untuk membukanya.

"Ingatlah bahwaku selalu ada bersamamu. Aku akan selalu menyatu dengan dirimu. Kamu tak sendirian, kamu memilikiku."

Mulutku makin terkunci. Air semakin deras mengalir di wajah. Dan hatiku makin terenyuh atas ucapannya.

"Ingatlah juga pada janji kita, justru akan lebih menyakitkan jika kamu mengingkarinya."

Kalimat terakhir ini, langsung menyadarkanku. Mengembalikan lagi pada ingatanku sejak masa kecil. Pada sebuah janji yang kami ikat saat itu. Antara aku dan pemilik suara ini. Aku tahu siapa yang sekarang berada di dekatku.

Hening. Aku menunggu orang itu bersuara lagi. Tapi cukup lama menunggu, aku tak bisa mendengar apapun. Dan mataku, tiba-tiba dengan mudahnya terbuka. Yang tadinya begitu rapat, sekarang bisa dengan jelas melihat segalanya.

Bangun tergesa. Mengusap air mata lalu melebarkan pandangan ke setiap sudut di ruangan ini. Mencari sosok itu yang sangat ingin kutemui. Namun aku tak menemukannya. Apa yang barusan aku alami? Jika itu hanya bunga tidur, tapi sungguh terasa nyata. Pabila itu nyata, apa kini aku telah berada di tempatnya? Di surga keabadian.

Tidak, kakiku masih menapak di bumi. Peristiwa sekejap barusan membuatku merenung. Memberi setitik cahaya untuk kegelapanku. Aku perlahan mengerti. Bahwa aku tak bisa seenaknya membuang begitu saja mimpi serta tujuan yang aku punya. Yang sudah lama kugantungkan dengan penuh pengorbanan. Aku harus  bisa lebih menguatkan diri. Meyakinkan diri. Menyemangati diri. Aku takkan kalah menghadapi semua rintangan kehidupan.

Terimakasih atas 'tamparan keras' nya, Ayah. Engkau menuntun diri ini ke jalan yang benar lagi. Kegagalan bukan akhir dari hidupku. Bukan alasan untukku melarikan diri. Aku berjanji kembali bahwa aku akan terus bertahan. Demi dirimu yang memang selalu ada di dalam diriku, aku siap bertarung untuk dapat meraih angan ini. Hingga suatu saat nanti jika telah tercapai, maka aku akan menjaga dengan baik dan mempertahankannya dalam genggamanku sampai saatnya aku bisa berjumpa secara langsung denganmu.

-TAMAT-

Fan Fiction: Hilang

Title: Hilang
Author: Harucin
Cast: Ryuto Kazuhara (GENERATIONS from EXILE TRIBE)
Genre: Romance-Sad
Length: One Shot
Inspired by Anime Movie "Kimi to, Nami ni Noretara" + Ryuto's photo blog :D ↓


Hamparan air yang begitu luas ini menjadi saksi dari pertemuan pertama aku dan dirimu. Kau datang dengan cekatan, mendekati sekujur tubuh ini yang saat itu kurasa hampir berada di ambang kematian. Tenggelam tergulung ombak akibat kesembronoanku dalam berselancar. Dengan sok hebatnya aku yang seorang pemula ini nekat mengambil ancang-ancang dengan jarak yang cukup jauh dari daratan tanpa mengenakan pengaman satupun. Dalam pikiranku hanya memuaskan diri. Aku ingin secepatnya bisa menaklukkan sebuah olahraga ekstrim yang menjadi hobi baruku ini. Resiko aku abaikan. Kemungkinan buruk aku acuhkan. Terus melesat mementingkan ego. Dan akhirnya, seperti inilah akibat yang kudapat. Memang, dasar pria yang ceroboh aku ini.

Masih kuingat jelas, di keadaanku yang sudah kalang kabut dan hampir kehabisan napas malah beberapa kali air terhirup oleh hidungku dan masuk ke dalam mulut serta telinga, kau meraih tanganku yang masih berada di atas permukaan air lalu menuntunnya untuk berpegangan pada papan seluncur yang kau bawa. Dengan mengerahkan seluruh tenagamu, sedikit demi sedikit kau membantu mengangkat tubuhku yang sangat jelas berbanding terbalik dengan tubuh mungilmu agar dapat naik ke papan tersebut. Dengan tempo yang pelan namun pasti kau arungi luasnya lautan dan mendampingiku menggiring si orang asing ini hingga ke tepi. Lagi, setelah itu kau coba membantu tubuhku untuk bangkit dan kau bopong menjauh dari pesisir pantai.

Meski aku sudah tak bertenaga lagi, tapi beruntungnya aku masih mendapat kesadaran. Kau memberi langkah-langkah penanganan agar kondisiku bisa kembali pulih. Satu-persatu secara rinci, baik pertolongan lisan dengan terus mengajakku berbicara supaya tak kehilangan kesadaran serta pertolongan fisik saat kau mengecek ke seluruh bagian tubuhku yang dirasa bermasalah, kau berhasil membuat aku membaik dengan cepat! Mendapatkan kondisi tubuhku yang jauh lebih baik dibanding waktu sebelumnya. Sejak itu aku yakin bahwa kau bukanlah orang sembarangan.

Kata "Terimakasih", tentunya yang segera aku tuturkan padamu saat itu. Sosok dewi fortuna yang baru saja kutemukan di dunia nyata. Penyelamatku. Perantara yang bisa memberiku 'kehidupan kedua'.

"Apa kau tak memikirkan nyawamu? Sayangilah hidupmu." balasmu akan ucapanku. Sepertinya kau tahu bahwa aku kini sudah bisa diajak berbicara dengan normal.

Aku langsung menunduk lesu dibumbui penyesalan atas perbuatan fatal yang bisa saja menghilangkan satu-satunya nyawa berhargaku. "Aku terlalu bersemangat hingga tak memikirkan apapun lagi."

Lanjutku yang kemudian mengangkat kepala menatapmu, "Tapi aku beruntung karena telah ditolong olehmu. Entah bagaimana nasibku jika kau tak kebetulan melihatku di tengah sana?"

Kau mengguratkan senyuman tipis. Memberi jawaban yang mengejutkanku. "Itu bukan kebetulan. Sebenarnya aku sudah memperhatikanmu sejak beberapa waktu lalu sebelum kau mengalami kecelakaan ini."

Sungguh, kau mengatakan itu dengan penuh kepercayaan diri. Aku terkesiap. Bola mata membulat dari kedua indera penglihatanku.

Kau meneruskan kalimatmu saat aku masih membeku memandangmu, "Di sini tidak terlalu ramai, dan tingkahmu yang begitu gigih dari percobaan berselancar pertamamu mampu untuk mengundang perhatianku."

Karena itu lah.. kau bisa langsung menemukanku ketika bahaya datang. Ketika aku tak berdaya membutuhkan uluran tangan untuk menyelamatkanku. Dengan terang-terangan kau katakan bahwa aku adalah pria yang menarik bagi dirimu yang ternyata sudah handal dalam melakukan hobi yang baru saja aku tekuni selama dua minggu ini. Kau ceritakan pula betapa dirimu sangat mengagumi sang lautan. Menganggap panorama itu sebagai rumahmu. Gelombang ombak yang datang bergiliran adalah sahabatmu. Membuat dirimu teramat nyaman berada di sekitarnya. Hei nona, kita baru saja berkenalan namun kau seperti tak canggung menceritakan apa yang kau suka sekaligus rasakan padaku. Dan aku pun, sama sekali tak keberatan mendengar semua kisahmu bahkan aku siap untuk menjadi pendengar setiamu kapan saja. Kali ini aku memang mengalami tragedi buruk, namun itu malah kuanggap sebagai anugerah dari Tuhan. Takdir atas kuasa-Nya yang telah digariskan untuk jalan hidupku. Karena berkat insiden ini, aku jadi bisa mengenal dirimu.

Kita sering mengikat janji untuk bertemu di tempat indah ini. Kesibukanku yang tidak menentu tak menjadikan halanganku untuk memenuhi pertemuan kita. Kau ajarkan aku untuk bisa berselancar dengan baik, benar dan aman. Sesekali kau memarahiku jika si pria bertattoo ini nakal tak mau menuruti setiap intruksimu. Haha, maaf ya. Hal lain pun kita lakukan bersama di sini. Yang jelas, semuanya memberi kebahagiaan.

Dari pesisir pantai itu lalu kita menutup hari dengan menuju ke tempat favorit. Sebuah tebing yang jaraknya cukup dekat kemudian duduk bersampingan di sana. Aku yg refleks bersila dan kau yang senang menekuk kaki lalu melingkarkan kedua tanganmu memeluknya. Diikuti kepalamu yang senantiasa bersandar di bahuku, aku ikut menyender menyentuhkan kepala ini dengan milikmu. Bersama-sama merehatkan diri ditemani pemandangan agung dari luasnya laut, suara deburan ombak yang menggetarkan jiwa, embusan angin yang terasa menggelitik menyusuri kulit serta damainya menyaksikan langit cerah. Kita menanti momen sang raja siang terbenam sambil berbagi cerita yang telah dilewati sepanjang hari itu dengan diselimuti tawa bahagia. Salahsatunya, kecintaanmu pada lautan ini menular penuh pada diriku yang kini juga bisa mencintainya.

Waktu terus berjalan, kita semakin dekat. Kita semakin merasakan kenyamanan satu sama lain. Kebersamaan kita melibatkan perasaan yang tak tertahankan. Hingga bukan janji saja yang kita ikat, melainkan hubungan juga. Kita merangkai kisah selama satu tahun lamanya. Asam manis bumbu percintaan bisa kita lalui bersama. Sampai aku yakin jika kau bukan sekedar persinggahan, tapi telah menjadi pemberhentianku. Aku ingin mengarungi masa depan hanya denganmu. Seperti kita yang saat ini bisa bersama-sama mengarungi lautan.

Menikah, menjadi tujuan kita berikutnya setelah kau menerima lamaranku. Betapa sempurnanya hidup yang kumiliki saat itu. Indah sekali. Aku bagai manusia paling beruntung di dunia.

Hanya saat itu.

Sampai satu bulan lagi kita menuju hari bersejarah dalam hidup, kau menghilang. Menyakitkan. Tak diduga kau mengalami peristiwa yang sama denganku saat di pertemuan pertama kita. Apa yang seharusnya aku lakukan? Aku tak bisa sesigap dirimu seperti waktu itu. Aku tak bisa menolongmu. Ambruk terkulai lemah hanya mampu merintih. Mengungkung diri. Berurai air mata untuk segalanya. Untuk kekhawatiran akan dirimu. Untuk penyesalan diriku yang sungguh tak berguna ini. Untuk kebodohanku yang lalai dalam menjagamu. Untuk tanggungan dosaku yang gagal menjadi penyelamatmu. Tak ada apapun lagi yang kupikirkan selain dirimu. Pasrah dalam ketidaktenangan. Memohon pada Tuhan, mengharap kau dapat kembali dalam keadaan yang sama seperti semula. Tapi percuma, harapanku semu, memudar bahkan seutuhnya lenyap. Saat pencarian untuk dirimu selalu nihil hingga 'mereka-mereka' menghentikannya. Kau sungguh tak kembali.

Aku hanya bisa duduk sendiri di sini. Di mana lagi jika bukan di tempat yang menjadi kesukaan kita. Mengingat semua kenangan antara kau dan aku. Harusnya, hari bersejarah kita telah tiba, sayang. Tepat di tanggal ini kita bisa mewujudkan mimpi masa depan berdua. Menjadikan sebuah perayaan luar biasa yang akan tersimpan selamanya di album kehidupan kita. Namun itu malah berubah menjadi sebuah peringatan. Tak ada pesta pernikahan untuk kita, yang ada justru ingatan kepedihanku karena kehilanganmu. Tak ada kelopak-kelopak dari bunga favoritmu yang juga merupakan salahsatu gambar tattoo yang melekat di lenganku yang ditaburkan oleh para tamu undangan pada kita yang tengah berjalan melewati karpet merah menuju puncak kebahagiaan. Yang ada malah aku yang kini menaburkan kelopak-kelopak itu ke atas lautan ini.

Apa Tuhan mengirimmu padaku hanya untuk menjadi 'guru'?

Apa Tuhan mengirimmu padaku agar aku bisa lebih dan lebih mencintai alam ciptaan-Nya yang megah ini?

Apa Tuhan mengirimmu padaku untuk bisa merasakan cinta sesaat?

Namun satu yang aku tahu kebenarannya, bahwa Tuhan mengirimmu bukan untuk menjadi pendamping hidupku. Bukan untuk menjadi pasangan yang akan menemani perjalanan kehidupanku sampai akhir kelak. Sampai maut memisahkan. Ya, maut memang memisahkan kita, tapi bukan ini jalan yang kumau. Ia seakan tak mengijinkan kita untuk bersatu pada tahap kehidupan yang sesungguhnya.

Kau bilang bahwa laut ini adalah rumahmu, kan? Mungkin juga ragamu memang telah menyatu dengannya. Kau menghilang dari dunia 'daratan' dan lebih memilih untuk tinggal selamanya di dunia air yang membentang ini. Berkumpul bersama keluarga yang kau inginkan. Maka memang ini satu-satunya tempat agarku bisa menjumpaimu. Aku hanya mampu berdoa untuk bahagiamu di sana agar tak berujung meski kebahagiaanku dengan dirimu telah berada pada ujungnya.

Kau tahu, terkadang aku tak bisa mengendalikan kewarasanku. Mungkin jika aku sengaja melakukan kesalahan keduaku maka aku bisa berjumpa denganmu lagi. Melihat wajah ceriamu lagi. Memandang senyum manismu lagi. Berbagi kisah yang tak ada habisnya. Kita bisa bersama-sama lagi. Tapi kalimat pertama darimu untukku selalu menyadarkanku.

"Apa kau tak memikirkan nyawamu? Sayangilah hidupmu."

Maka aku berusaha merelakanmu. Tapi ijinkanlah aku meneriaki namamu dari atas sini untuk melepas kerinduan. Ijinkanlah aku untuk menangis saat mengingatmu agar perasaanku bisa tenang kembali. Sampai kini aku hanya bisa menatap jauh tempatmu. Tapi jika nanti aku telah mampu untuk mengarungi lautan ini lagi, aku percaya kau akan selalu menyertaiku. Kau akan tetap menjadi dewi fortunaku. Kehadiranmu yang tak nampak namun bisa kurasakan karena laut ini adalah dirimu.

-TAMAT-

Tuesday, November 3, 2020

GENERATIONS from EXILE TRIBE -Star Traveling

Sesungguhnya banyak yang ingin saya tulis di sini yang semuanya berkaitan dengan si grup ini sejak hari Minggu kemarin! Karena bertubi-tubi konten yang telah mereka berikan semuanya menarik perhatiaaann. Dan juga saya pun ada 'rencana' yang niatnya ditulis pada awal-awal bulan ini. Tapi sayang,  karena serangan yang datangnya keroyokan ini akhirnya bikin saya jadi kelabakan sendiri hahaha. Ketika tangan memang hanya ada sepasang dilengkapi dengan sepuluh jari, juga mepetnya waktu luang di saat sekarang, membuat saya harus memilih mana yang akan didahulukan lalu mencicil yang lain atau bahkan mungkin merelakan untuk tidak ditulis. Bukan masalah sih, jika saya sanggupnya hanya seperti ini, maka saya tidak akan memaksakan diri, hihi. Ah, malah jadi curhat nih~

Okee, yang akan menjadi pilihan pertama saya kini yaitu sebuah lagu baru dari GENERATIONS from EXILE TRIBE! Karena saya sudah terbiasa buat menebar lirik romaji dari beberapa lagunya mereka, jadi saya putuskan untuk mengedepankan ini dulu. Lagu yang diberi judul "Star Traveling" ini menjadi salahsatu tracklist di single terbaru GENE dengan nama "Loading...". Single tersebut berisi tiga buah lagu serta dua buah video musik dan mulai dirilis pada tanggal 18 November 2020.
cover single GENERATIONS -"Loading..."
sumber: GENERATIONS Official Twitter