Memasuki bulan keenam dan sudah saatnya menyimak pembicaraan bersama Reo Sano tentang lagu produksinya untuk “PRODUCE 6IX COLORS PROJECT”! Wawancara ini berasal dari empat media online yang berbeda, dengan poin-poin pilihan dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selamat membaca~
![]() |
sumber foto: EXILE TRIBE MAGAZINE |
Bagian kelima dari project distribusi musik milik GENERATIONS “PRODUCE 6IX COLORS PROJECT” adalah lagu “Magic Hour” yang diproduksi oleh Reo Sano bersama Nvmbrr dan ineedmorebux. Irama Hip Hop yang tenang dan lembut menghadirkan momen spesial yang tak tergantikan. Kali ini, Reo sendiri berpartisipasi sebagai rapper dalam lagunya!
1. “Magic Hour” yang diproduksi olehmu adalah jenis lagu yang belum pernah ditulis sebelumnya, Chill Hip Hop. Bahkan, ini adalah genre lagu baru untuk GENERATIONS.
π¬: Pertama-tama, aku pikir mungkin aku satu-satunya yang bisa membuat musik Hip Hop, dan jika aku satu-satunya yang bisa, maka aku tidak punya pilihan selain melakukannya (haha). Selain itu, karena aku seorang performer, aku pikir akan lebih baik jika ada satu lagu di antara keenam lagu yang benar-benar bisa digunakan dan ditarikan oleh para performers, jadi aku melakukannya dengan tekanan diam-diam karena berpikir bahwa aku satu-satunya yang bisa melakukannya.
2. Lagu itu juga mengejutkan dengan Chill Hip Hop dan suara yang segar!
π¬: Kedua vokalis GENERATIONS memiliki nada vokal dan gaya bernyanyi yang khas, jadi genrenya berbeda dari musik yang biasa aku dengarkan. Itulah sebabnya, jika aku memproduksinya, aku ingin kedua vokalis itu bernyanyi dengan genre, gaya, dan nyanyian yang biasa aku dengarkan. Aku pikir dengan melakukan itu, aku dapat mendobrak citra GENERATIONS selama ini dengan cara yang baik.
3. Apakah kamu punya ide tentang arah lagu dari awal?
π¬: Tidak, aku belum memutuskan apapun selain bahwa project ini akan berbasis Hip Hop. Namun, aku ingin melibatkan anak muda untuk projectku, jadi aku pertama-tama bertanya kepada Ricky (Nvmbrr) yang satu tahun lebih muda dariku dan bekerjasama denganku di “My Turn feat JP THE WAVY”. Aku sering nongkrong dengannya dan dia tahu banyak tentang musik. Jadi ketika aku berpikir tentang siapa yang akan bekerjasama kali ini, Ricky adalah orang pertama yang terlintas di benakku. Jadi, aku berbicara dengannya tentang apa yang harus dilakukan dengan lagu tersebut. Dan setelah mendapatkan banyak ide, akhirnya aku bertanya kepada ineedmorebux. Dia juga merupakan anak muda, berusia 25 tahun. Pembuat beat tidak sering memunculkan dirinya, jadi aku tidak mengenalnya, tetapi aku sering mendengarkan lagu-lagu yang dibuat oleh ineedmorebux dan aku selalu berpikir bahwa dia sedang naik daun.
4. ineedmorebux-san dan Nvmbrr-san adalah dua nama produser yang akhir-akhir ini sering kita lihat. Apakah ada alasan mengapa kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan mereka?
π¬: Aku banyak memikirkannya, termasuk teman-temanku yang merupakan penulis di luar negeri. Aku memikirkannya sambil mempertimbangkan berbagai keadaan, dan aku pikir mereka berdua ini adalah yang terbaik.
5. Bagaimana proses produksi berlangsung?
π¬: Pertama, Ricky dan aku muncul dengan berbagai ide, dan kami muncul dengan dua pola, yang pertama adalah pola yang tenang dan kedua adalah pola yang sangat agresif. Lebih sederhananya, antara biru dan merah, dan akhirnya kami memutuskan untuk memilih biru (tenang). Faktor penentunya adalah musim lagu itu dirilis, warna suara vokalis, dan usia serta suasana hati kami, dan setelah mempertimbangkan semua itu, kami pikir ini akan menjadi yang terbaik. Setelah lagunya diputuskan, Ricky menyarankan, “Reo-kun ikut bernyanyilah!” jadi kali ini aku juga berpartisipasi dalam vokal.
6. Itu ide Ricky-san agar kamu ikut berpartisipasi pada vokal.
π¬: Ya. Jika Ricky bilang begitu, ya sudah. Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku pernah bekerjasama dengannya di “My Turn”, jadi mudah untuk bekerjasama dengannya lagi. Dan lagunya bertema Hip Hop, jadi aku pikir aku bisa melakukannya dan ikut berpartisipasi. Dua orang lainnya sudah merekam dan membuatnya terdengar bagus, jadi aku tahu apa yang akan aku lakukan dan melakukannya dengan caraku sendiri. Karena kami bertiga, aku ingin kekuatan masing-masing dari kami saling menyatu.
7. Liriknya juga ditulis bersama Ricky-san.
π¬: Liriknya ditulis dalam sesi, dengan lirik berdasarkan pengalamanku di luar negeri, pemandangan yang aku lihat, dan perasaan yang aku miliki di sana. Jadi, lagu ini menceritakan sebuah kisah, tetapi tema utamanya adalah bahwa tidak peduli siapa kamu atau apapun situasimu, tetap “jalanilah momen-momen istimewa setiap hari.”
8. Apa yang menjadi perhatian khususmu saat menulis lirik?
π¬: Kali ini, kami memasukkan nuansa Hip Hop modern, jadi ada banyak lirik dalam bahasa Inggris. Selain itu, untuk lirik dalam bahasa Jepang, kami memilih kata-kata yang terdengar seperti bahasa Inggris dan cocok.
9. Terutama kalimat pamungkasnya adalah ~imatte imashikanai~ sangat sesuai dengan temanya.
π¬: Itulah kuncinya. Baris teratasnya sangat barat, tetapi aku ingin membuat bahasa Jepang terdengar alami dan halus, jadi aku sadar akan “bahasa Jepang yang terdengar seperti bahasa Inggris”. Aku pikir ~imatte imashikanai~ adalah frasa yang sangat dihargai oleh kaum muda, tetapi aku pikir itu berlaku untuk semua orang juga, dan itu adalah frasa yang lugas, jadi aku masukkan saja apa adanya.
10. Ini tentu saja merupakan frasa lugas yang diterima orang-orang dari semua generasi.
π¬: Betul sekali. Terutama generasi muda, dan aku juga seperti itu, dapat melakukan apa saja dengan momentum energi seperti magma, berpikir, “Sudah pasti sekarang!” dan rasanya momen itu berlanjut selamanya. Namun pada kenyataannya, semakin terbatas dan istimewa waktu itu, semakin cepat waktu berlalu dan berakhir dalam sekejap. Ketika aku berpikir, “Jadi, momen apa itu?”, dalam kasusku, matahari terbenam yang aku lihat di pantai di luar negeri muncul dalam pikiran, “Akan menakjubkan jika pemandangan ini, momen ini, dapat berlanjut selamanya,” dan dari situlah lagu “Magic Hour” berasal.
11. Bagaimana kamu mengarahkan rekamannya?
π¬: Saat kami membuat lagu ini, kami memberinya “karakter” tertentu, jadi aku sangat menantikan untuk melihat bagaimana vokalis akan menyanyikannya. Saat aku benar-benar mendengar rekaman vokal mereka berdua, aku berpikir, “Mereka sungguh hebat!” aku juga berpikir, “Seperti yang diharapkan!”, aku ingin lagu itu memiliki suasana yang berbeda dari biasanya. Daripada membuatnya mudah dinyanyikan, aku meminta vokalis merekamnya sehingga akan memiliki suasana musik pop barat yang dimiliki lagu ini. Aku ingin membuat lagu yang terdengar alami meskipun dimasukkan dalam daftar putar musik barat. Ricky juga mengarahkan rekamannya, dan karena dia seorang ahli Hip Hop, dia benar-benar tahu cara bernyanyi agar terdengar modern. Jadi menurutku ini adalah koleksi yang benar-benar “masa kini”. Itulah sebabnya aku menerapkan auto-tune pada vokal, dan meskipun vokalnya memiliki gaya bernyanyi R&B yang kuat, aku ingin membuatnya terdengar halus dengan suara yang tidak organik. Ini adalah lagu dalam genre yang belum pernah dilakukan GENERATIONS sebelumnya, jadi mereka berdua merasa lagu ini sangat menyegarkan, dan sejujurnya aku ingin mencoba untuk mendobrak vokalisme LDH yang mereka anut sejak kecil.
12. Keseimbangan vokal antara ketiga penyanyi termasuk kamu, juga sangat bagus. Meskipun masing-masing memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda, namun tidak terasa janggal, dan cara suara kalian bergantian untuk menciptakan harmoni tunggal terasa sangat menyenangkan.
π¬: A~ senang mendengarnya. Pertama-tama aku membuat melodi dan menambahkan lirik, lalu aku pikir akan menarik untuk disilangkan, jadi aku memutuskan untuk bergantian bernyanyi. Bahkan di dunia Hip Hop Amerika saat ini, ada banyak lagu yang bisa dinyanyikan oleh penyanyi atau rapper. Itu juga sangat bagus, dan lagu ini mungkin mendekati itu.
13. Sungguh mengesankan bagaimana melodi berubah total di bagian outro, apa maksudmu untuk bagian itu?
π¬: Lagu ini sangat pendek, hanya lebih dari dua menit, dan memiliki struktur yang sederhana. Awalnya, para member berkata, “Wah, pendek sekali!” (haha), tetapi aku ingin membuat bagian untuk para performers menari, meskipun itu pendek. Dengan mengingat hal itu, lagu itu sendiri didasarkan pada reggaeton, tetapi aku membuat outro menjadi trap. Track itu sendiri awalnya dibuat sebagai trap, tetapi seiring aku terus mengerjakannya, aku ingin memberinya lebih banyak momentum dan nuansa musiman, jadi lagu itu berubah dan menjadi lagu berbasis reggaeton seperti sekarang. Trap pertama bagus, jadi aku pikir aku akan menambahkannya ke outro, dan begitulah jadinya. Bagian ini adalah saat setiap member dapat menampilkan penampilan mereka sendiri dan menjadi karakter utama, jadi aku harap kalian juga akan menantikannya.
14. Apa reaksi Kazuhara-san dan Katayose-san setelah menyelesaikan rekaman?
π¬: Keduanya profesional dan ahli dalam hal itu. Aku merasa bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Musiknya halus, ringan, dan… alirannya mengikuti irama dengan mantap. Itu karya yang hebat, dan satu-satunya yang tersisa adalah melihat apakah mereka bisa mendapatkan alur yang tepat saat membawakannya di atas panggung. Aku rasa itu adalah sesuatu yang akan aku teliti mulai sekarang.
15. ineedmorebux-san, Nvmbrr-san, dan GENERATIONS. Reaksi kimia seperti apa yang kamu harapkan terjadi dalam GENERATIONS saat ketiga ini berkumpul?
π¬: Aku kira itu berarti mematahkan gaya kedua vokalis.
16. Bisakah kamu memberitahu lebih lanjut tentang itu?
π¬: LDH punya vokalisme, dan gaya bernyanyi mereka jelas, seperti R&B dan musik kulit hitam. Jika mereka menyanyikan semua lagu mereka dengan gaya itu, semua lagu mereka akan punya warna itu. menurutku, memperluas jangkauan ekspresi yang berbeda tergantung pada lagunya akan mengarah pada ekspresi GENERATIONS. Itulah mengapa kupikir kami harus mencoba Hip Hop, yang belum banyak kami coba sampai sekarang.
17. Kapan kamu menyampaikan arah dan poin-poin utama tersebut?
π¬: Kami menggarap baris dan lirik bersama-sama, jadi di situlah letaknya. Pendekatan pada baris-baris tersebut didasarkan pada Hip Hop, jadi jika kami menggarapnya seperti lagu biasa, hasilnya tidak akan sesuai dengan ketukannya. Dia memberiku arahan dengan tujuan yang jelas tentang cara menggarapnya.
18. Untuk project ini, kamu tidak hanya memproduksi lagu-lagunya, tetapi juga video lirik dan foto sampul. Apakah kamu pernah tertarik dengan produksi total sebelumnya?
π¬: Benar sekali… aku ingin menghasilkan bakat-bakat muda di masa depan. Bahkan sekarang aku memiliki kesempatan untuk membantu juniorku dengan pekerjaan mereka, dan sangat menyenangkan untuk mewujudkan ide-ide di kepalaku. Selain itu, karena aku sangat mengenal GENERATIONS, aku rasa aku dapat mempertimbangkan dan mencoba dengan saksama apa yang akan berhasil dan apa yang tidak.
19. Video lirik seperti apa itu?
π¬: Video liriknya tentang waktu ajaib, jadi aku membuatnya menjadi momen spesial saat matahari terbenam bersama pasangan yang menawan. Videonya sederhana seperti visualizer, dan menurutku ini seperti film pendek Amerika. Untuk pembuatannya, kami berfokus pada “grup muda”, itulah sebabnya tidak hanya video lirik, tetapi juga arahan seni, jacket, dan sutradara video, semuanya berusia 20-an. Ini sama sekali bukan makna negatif bahwa orang tua itu buruk, tetapi kami membuatnya dengan perasaan bahwa “mari kita hubungkan semua anak muda dan hidupkan era yang akan datang”. Terlebih lagi, beberapa orang yang bekerja dengan kami kali ini belum memiliki banyak pengalaman hingga saat ini.
20. Foto sampul juga idemu.
π¬: Aku tidak hanya memikirkan lagu dan video liriknya, tetapi juga foto sampulnya. Semua staf untuk lagu ini adalah anak muda berusia 20-an. Para pemain, sutradara video, dan direktur artistik sampul semuanya masih muda karena aku ingin terus berkarya lebih banyak lagi dengan tim yang masih muda. Aku rasa kami mampu berkarya sambil menghargai kesan sesi ketika kami semua berkarya bersama, memanfaatkan ide, makna dan perasaan yang hanya dimiliki oleh orang-orang berusia 20-an. Senang rasanya bisa merasakan kesenangan berkarya dengan membentuk timku sendiri. Aku berharap ketika aku menjadi produser di masa mendatang, aku dapat memanfaatkan pertemuanku dengan para kreator muda ini dengan baik.
21. Kami mendengar bahwa kamu meminta seorang rekan junior yang terpercaya untuk membuat koreografinya.
π¬: KAZ, KAZtheFIRE (Rht./Dr.SWAG) adalah seorang penari. Aku sudah berteman lama dengan penari RIEHATA, dan aku seperti muridnya. Enam tahun yang lalu, aku meminta KAZ dan KAITA (Rht., RIEHATATOKYO) untuk membuat koreografi lagu pembuka pada dome tour kedua GENERATIONS. Saat itu, mereka berkata, “Ini pertama kalinya kami membuat koreografi untuk artis!” saat itu mereka baru berusia 21 tahun dan aku 23 tahun. Sekarang mereka berdua adalah orang yang mendukung koreografi Jepang. Sebelumnya aku selalu meminta RIEHATA, tetapi saat itu aku ingin meminta orang baru! Aku senang bahwa KAZ dan KAITA, yang berusia awal 20-an, melakukan pekerjaan besar seperti dome tour, dan aku merasa akan mengubah banyak hal dengan generasi muda!
22. Sekarang mari kita bahas pandangan dunia dari lagunya. Judul “Magic Hour” mengacu pada waktu matahari terbit atau sebelum matahari terbenam ketika langit memperlihatkan warna-warna yang indah. Lagu ini bercerita tentang momen-momen yang tak tergantikan yang ingin kita hargai, momen-momen yang membuat kita merasa bahagia, momen-momen yang indah… ini adalah lagu yang membahagiakan.
π¬: Ketika aku pergi ke luar negeri untuk bekerja dan menyaksikan matahari terbenam sendirian atau melihat foto-foto seperti itu, aku pikir sangat penting untuk merasakan betapa istimewanya masa kini. Ketika aku melihat pemandangan yang indah, aku pikir aku pasti akan mengingat pemandangan ini suatu hari nanti. Namun di sisi lain, ada orang yang selalu menggunakan ponsel mereka bahkan ketika mereka sedang bepergian. Aku rasa tidak banyak orang saat ini yang dapat merasakan 120% perasaan istimewa karena pemandangan itu terpatri dalam pikiran mereka 10 atau 20 tahun dari sekarang. Ada kalanya aku berpikir alangkah baiknya jika momen ini berlanjut dalam waktu yang lama. Itulah inspirasi yang menghasilkan lagu ini. hasilnya, lagu ini terdengar romantis, dan bisa saja bersama teman-teman, atau bersama penonton di live… apapun itu, aku membuatnya agar bisa dipikirkan dalam situasi seperti itu.
23. Di mana kamu melihat matahari terbenam yang menginspirasimu?
π¬: Di Asia Tenggara… di Thailand. Namun tahun lalu aku cukup sering pergi ke Maladewa, Amerika, dan Eropa, jadi aku telah mengunjungi banyak tempat yang berbeda. Aku tidak hanya memiliki satu sumber inspirasi.
24. Kamu menyebutkan sebelumnya bahwa gaya bernyanyi diarahkan agar terdengar seperti bahasa Inggris meskipun dalam bahasa Jepang. Apa itu berarti kamu memikirkan audiens luar negeri saat menciptakan lagu ini?
π¬: Menurutku, ini lebih tentang permainan kata. Selain itu, meskipun lagu-lagunya adalah musik barat, dengan memasukkan bahasa Jepang dengan tepat, lagu-lagu itu menjadi musik yang dibuat oleh orang Jepang, jadi menurutku itu juga menarik.
25. Saat lagu ini selesai dan vokal ditambahkan, apa reaksimu saat pertama kali memainkannya untuk member lain?
π¬: Lagu ini bagus sekali! Itulah yang kurasakan. Para performers akan merasa mudah untuk menari mengikuti lagu ini, dan lagu ini terasa enak untuk ditarikan. Kurasa para member yang mendengarkan musik barat pasti akan menyukai lagu seperti ini.
26. Rilisanmu merupakan edisi kelima, tetapi apa kesanmu setelah melihat lagu-lagu yang lain sejauh ini?
π¬: Warna setiap member sangat berbeda, luar biasa, dan sangat beragam. Itulah bagian terbaik dari project ini, dan aku tidak tahu lagu seperti apa yang akan dibuat oleh member lain hingga lagu-lagu itu selesai. Kupikir Yuta (Nakatsuka)-kun dan (Ryota) Katayose akan sangat mirip. Lalu Alan (Shirahama) datang sebagai kejutan, dan yang terpenting, aku benar-benar terkejut bahwa lagu Hayato (Komori) diproduksi oleh Masafumi Gotoh-san dari ASIAN KUNG-FU GENERATION. Karena Gotch-san menyanyikan demonya, kupikir lebih baik dirilis saja apa adanya (haha). Demo Sota Hanamura-kun (Da-iCE) yang diproduksi oleh Yuta-kun juga sangat indah. Namun, saat GENERATIONS menyanyikannya, warnanya berubah total, jadi kupikir, “Itu juga individualitas yang hebat.” Semua member mengatakan bahwa laguku ini sangat baru, jadi aku sangat senang. Itulah mengapa aku pikir ini adalah susunan tanpa genre yang tidak ada yang tumpang tindih. Aku juga menantikan karya selanjutnya dari Ryuto Kazuhara!
27. Apakah kamu ingin terus memproduksi lebih banyak lagu yang kamu produksi sendiri di masa mendatang?
π¬: Itulah yang kupikirkan. Itulah yang sudah kupikirkan sejak lama. Sejak aku debut di usia sekitar 20 tahun, aku berpikir, “Aku ingin menjadi produser di masa depan.” Akhir-akhir ini aku memiliki lebih banyak kesempatan untuk membantu pekerjaan grup junior di agensiku, dan di masa depan, aku ingin mewujudkan hal-hal yang kubayangkan.
28. Apa saja kekuatan dan nilai jual yang ingin kamu miliki dalam karya yang kamu hasilkan?
π¬: Mengenai lagu ini, pertama-tama aku ingin membuat lagu yang benar-benar ingin aku dengarkan dan masukkan ke dalam daftar putarku, dan aku juga ingin menambahkan sesuatu yang baru dan segar ke GENERATIONS. Aku pikir itu adalah lagu yang menonjolkan sisi baru pada vokalisnya.
29. Menurutmu, seperti apa GENERATIONS sekarang?
π¬: Kami mencoba mengekspresikan lagu-lagu dan GENERATIONS dengan warna kami masing-masing, dan aku pikir kami harus lebih sering melakukannya. Akan lebih baik untuk menghancurkan sesuatu. Tentu saja, aku pikir kami dapat memiliki sesuatu yang kami kuasai dan terus menggunakannya sebagai senjata. Ada hal-hal baik tentang itu, tetapi tidak ada yang baru tentang itu. Jika kami terus menggunakan ekspresi yang kami kuasai, ekspresi kami akan menjadi bias. Vokalis dan performers perlu mengubah ekspresi mereka, menghancurkan ekspresi, dan meningkatkan repertoar mereka. Aku akan memanfaatkan enam warna GENERATIONS dan meningkatkan ekspresi wajahku. Aku pikir itulah yang dibutuhkan GENERATIONS saat ini.
30. Apakah ekspresi itu akan tercermin dalam tur yang dimulai musim gugur nanti?
π¬: Benar sekali. Aku rasa ini akan sangat menarik karena kami sedang melakukannya sekarang. Enam lagu yang diproduksi oleh masing-masing member akan menjadi inti dari tur ini, jadi aku rasa cara masing-masing dari kami dalam mengarahkan dan membawakannya akan sangat menarik.
-selesai-
π¬π¬π¬
Sumber Wawancara: EXILE TRIBE MAGAZINE
Fotografi: Tany
Teks: Masako Wakamatsu
Sumber Wawancara: USEN ENCORE
Fotografi: Isao Nakamura
Wawancara dan Teks: Kana Yoshida
Sumber Wawancara: TOKYO HEADLINE
Fotografi: Kazumasa Yoshida
Teks: Sakai Shino
Sumber Wawancara: Boys Pia
Fotografi: Tomoko Yonetama
Wawancara dan Teks: Keiko Fukuda
(terjemahan bahasa Indonesia bekerjasama dengan google translate, bing, dan ilmu dari penjelajahan internet)
(mohon koreksi jika ada kesalahan)
No comments:
Post a Comment