find me on:

Saturday, November 22, 2025

GENERATIONS The Documentary Interview ENCOUNT: Alan Shirahama

Untuk di penghujung peringatan 13 tahun debutnya GENERATIONS, mari disimak wawancara bersama sang leader, Alan Shirahama. :)))

 
Film dokumenter pertama dari dance-vocal group GENERATIONS yang beranggotakan enam orang. “GENERATIONS: The Documentary” (disutradarai oleh Daishi Matsunaga) akan dirilis pada tanggal 21 bulan ini. Film ini mengisahkan secara dalam kegelisahan dan konflik yang muncul ketika Mandy Sekiguchi meninggalkan grup pada tanggal 25 Juni tahun lalu, dan restrukturisasi grup, serta tur arena mereka “GENERATIONS LIVE TOUR 2024: GENERATIONS 2.0” yang dimulai kembali. Bersamaan dengan perilisan film ini, ENCOUNT berbincang dengan keenam member mengenai pemikiran mereka tentang film dan misi mereka untuk kegiatan selanjutnya. Wawancara keenam menampilkan Alan Shirahama.
 
Alan Shirahama tentang “Periode Sengoku Tari dan Vokal”, “Sulit untuk berhenti atau bertahan.”
 
Q: Tolong beritahu kami kesanmu terhadap karya yang telah selesai ini.
Akhirnya film ini menjadi film dokumenter, tetapi rasanya seperti Sutradara Matsunaga sendiri yang mengoperasikan kamera dan terus merekamnya sejak saat itu. Jadi, rasanya tidak seperti sedang merekam film dokumenter,s rasanya aneh sekali.
 
Q: Jadi kamu bisa menjadi dirimu sendiri.
GENERATIONS memang selalu terasa alami, apa adanya. Karya ini benar-benar menangkap titik balik penting yang telah terjadi selama 13 tahun terakhir. Jadi, film ini tidak terikat dengan masa lalu, dan terasa seperti dokumenter omnibus yang bisa dinikmati bahkan jika kamu tidak tahu sejarah kami.
 
Q: Itu sekitar setahun yang lalu, tapi apa pendapatmu sekarang setelah melihat kembali tur “GENERATIONS LIVE TOUR 2024: GENERATIONS 2.0”?
Seperti yang aku katakan di film, aku khawatir, tetapi pada akhirnya, aku pikir tidak ada tur yang lebih baik yang bisa dilakukan saat itu.
 
Q: Kami membayangkan ada banyak tekanan sebagai seorang pemimpin, tetapi apakah ada hal yang kamu rasa menyenangkan atau sulit dalam 1,5 tahun terakhir?
Alih-alih kesulitan perubahan jumlah anggota, yang sulit justru adalah pengerjaan ulang penampilannya. Rasanya lebih seperti, “Kami benar-benar punya banyak hal yang harus dilakukan.” Bukan beban kekhawatiran atau kesulitan yang dialami, melainkan rasa sakit fisik yang lebih penting. Aku berpikir, “Jadi beginilah rasanya ketika jumlah member dalam grup tari dan vokal berubah.”
 
Q: Itu berlaku bahkan untuk grup yang memulai debutnya 13 tahun lalu.
Sekarang ada begitu banyak grup tari dan vokal, tapi aku rasa pasti ada titik balik seperti ini untuk setiap grup. Aku rasa ini benar-benar menunjukkan bahwa “sulit untuk berhenti, tapi juga sulit untuk bertahan.”
 
Q: Bagaimana perasaanmu tentang perubahan dalam grup?
Saat ini, rasanya kami selalu beranggotakan enam orang. Jangkauan ekspresi telah meluas. Para member berkumpul di bawah nama project GENERATIONS, jadi aku merasa bahwa kami mampu mendekati berbagai hal dengan niat yang murni, seperti “bagaimana kami bisa membuat grup ini lebih menarik?” dan “bagaimana kami bisa mengekspresikan LDH sebagai EXILE TRIBE?”
 
Q: Sekarang setelah kamu menyelesaikan tur penting ini, apa tujuan masa depanmu?
Tentu saja kami ingin terus mengincar lagu-lagu hits, dan sebagai grup yang telah ada sejak awal mula dunia tari dan vokal, kami ingin diakui atas penampilan kami yang jujur. Kami telah menari dan bernyanyi sejak kecil. Kami telah tampil di banyak festival, tetapi kami akan senang jika kami juga bisa diakui di kalangan lain.
 
Q: Bagaimana perasaanmu tentang kenyataan bahwa sekarang ada begitu banyak grup tari dan vokal?
Ya, memang sulit. Saking banyaknya, yang tadinya samudra biru saat kami memulai, tiba-tiba berubah menjadi samudra merah yang begitu dalam sampai-sampai perahu pun tak bisa melewatinya (haha). Tapi ini menarik karena berbagai macam grup tari dan vokal bermunculan.
 
Q: Terakhir, apa pesan untuk para penggemar dan orang-orang yang tertarik dengan karya ini?
Karya ini tidak hanya menyenangkan dan menarik, tetapi juga mengekspresikan rasa sakit dengan cara yang lugas, jadi aku rasa ini adalah karya yang dapat dipahami oleh semua orang sebagai GENERATIONS. Di akhir, setiap member berbicara tentang perasaan mereka sendiri, dan karya ini juga menggambarkan ikatan sejati di antara mereka. Aku harap orang-orang akan memiliki beragam pemikiran ketika menonton karya ini. Aku rasa itu adalah jawaban yang tepat, jadi aku harap semua orang akan menontonnya.
 

Sumber Wawancara: ENCOUNT
Wawancara dan Teks: Ryoko Fukuda
Fotografer: Misaki Masuda
 
(terjemahan bahasa Indonesia bekerjasama dengan google translate, bing, dan ilmu dari penjelajahan internet)
(mohon koreksi jika ada kesalahan)

No comments:

Post a Comment