Sunday, February 25, 2018

Cerpen: Lamaran Pengantar Cinta

Ini dia! Aku temukan tempat yang pas sesuai minat dan keahlianku. Tujuan untuk melamar pekerjaan selepas wisuda kelulusan sepekan lalu. Lewat website lowongan pekerjaan mataku tertuju pada satu poster itu. Kucari tahu informasi tentang tempat tersebut termasuk pada orang yang memposting info itu.

“selamat siang, Saya melihat lowongan kerja di perusahaan xxx dari website xxx. Apakah lowongannya masih dibuka?” tanyaku

“iya masih. Silahkan datang saja ke tempat ya..” jawabnya

“sampai kapan dibuka lowongannya.”

“akhir bulan ini.”

“persyaratannya hanya yang tercantum saja? Tidak bisa ditambahkan dengan dokumen pendukung?”

“yang tercantum saja ya, karena hanya itu yang penting.”

“baik. Terimakasih informasinya ya..”

“sama-sama.”

Baiklah. Tekadku sudah bulat akan datang ke tempat tersebut. Kupersiapkan segala persyaratannya dengan rapi. Entah kenapa aku bersemangat sekali akan hal ini. Mungkin karena respon yang baik dan cepat dari salahsatu karyawannya tadi. Tapi hatiku juga sepertinya yakin bahwa inilah tempat ku bekerja nanti. Semoga.

Semua persiapan telah selesai. Saat sedang rebahan di kasur, baru kuingat bahwa besok adalah hari sabtu. Hari dimana sebagian besar tempat kerja libur. Untuk mendapat kepastiannya aku pun menghubungi si pemberi informasi itu.

“selamat malam. maaf ganggu. Besok kan hari sabtu, apa kantornya tutup?”

“sabtu masuk ya sampai jam dua siang.”

“iya besok saya akan kesana. Terimakasih ya..”

Iya sama-sama. Semoga berhasil.”

Oke, karena hari sabtu tetap buka saya pasti akan meluncur kesana esok hari. Mudah-mudahan saja ada rejekinya.

**

Berangkat!! Berbekal alamat perusahaan yang nama jalannya tidak kukenal namun daerahnya aku tahu, akupun memutuskan untuk naik kendaraan umum yang memiliki jalur kesana agar menghindari kebingungan dan pastinya tidak tersasar. Sampai disana, aku tanya pada tukang becak tentang alamat itu. Dia bilang lurus lalu belok kanan. Oke aku ikuti petunjuknya. Tapi tak kutemukan juga. Kutanya lagi pada tukang parkir, dia mengatakan,

”di depan mbak yang ada mobil sedan itu terus belok kiri. Ada tulisan nama perusahaannya di plang.”

Akupun menurutinya dan syukurlah sampai juga di tempat tujuan. Memang ini tempatnya. Tetapi, yang kulihat pagar disana tertutup dan digembok. Pikirku, apa hari ini libur? Tapi dari info yang kudapat bahwa hari sabtu tetap masuk. Aku sms saja mbak si pemberi informasi itu dan menanyakan hal ini. Tapi balasan dari dia tak kunjung datang. Aku mulai bingung. Apa aku harus pulang dan hari senin kembali lagi kesini? Tapi aku masih penasaran masa iya tutup sih. Kutunggu agak lama di depan pagarnya. Menengok kesana kemari seperti orang bingung. Kini kepercayaan diriku menciut. Kecewa. Sudah besar harapanku ternyata malah seperti ini. Hmmm..

Eh tunggu dulu! Saat aku membelakangi pagar, ternyata ada seseorang yang keluar dari sana. 

“ada perlu apa mbak?” tanyanya

“begini pak, saya mau  melamar kerja. Benarkan ini PT xxx?” jawabku

“iya, silahkan masuk mbak.”

“baik pak terimakasih.”

Masuklah aku kedalam tempat itu. Dipersilahkannya aku duduk dengan perasaan lega tapi bingung juga sih.

“sebentar ya mbak, saya panggil Pak Adam dulu.” Ucapnya

“iya pak silahkan.” Jawabku

Pasti Pak Adam itu atasannya. Pikirku.

Tak lama datanglah seorang pria menghampiriku. Dia masih muda. Tampan, putih, tinggi. Mungkin seumuran juga denganku. Siapa dia? Aku bertanya-tanya. Tak sadar hatiku pun berdebar.

“selamat siang, saya Adam.” Ucapnya.

Dia memperkenalkan diri padaku sambil mengajak berjabat tangan.

Dalam hatiku. Eh? Ini Pak Adam? Atasannya? Masa sih? Sumpah aku ga nyangka banget! Ternyataaaaaaa ^^

“saya Isyana. Saya mau melamar pekerjaan, pak. Saya dapat informasi lowongan pekerjaan disini dari website xxx.” Jawabku agak gugup.

“iya memang benar disini sedang membutuhkan karyawan. Baik saya terima dulu berkas lamarannya. Bisa ditunggu saja kabar selanjutnya ya. Ada nomor teleponnya?” tanya dia

“ada pak. Di dalam surat lamaran dan CV juga.”

“baik saya akan pertimbangkan dulu ini. Ditunggu saja ya kabarnya.” Ucapnya dengan santai dan memberiku sebuah senyuman.

“iya pak terimakasih. Kalau begitu saya permisi pak.”

“iya. Hati-hati ya di jalannya.” Ucapnya

Keluar dari sana di pikiranku malah terbayang-bayang dia. Semua rasa kecewa itu langsung hilang setelah bertemu dengannya. Kepercayaan diriku kembali dan meningkat drastis. Malahan aku ingin ingin ingin sekali kerja di tempat itu. Bagaikan durian runtuh. Mungkin ini pertanda juga saat aku klop dengan pekerjaan itu, eh aku menemukan bonusnya juga. Walaupun masih ngambang nasibku disana, tapi aku sangat optimis. Lamaran pekerjaan mengantarkanku bertemu sang pangeran. Lewat pertemuan pertama dengannya, aku merasa telah jatuh cinta

Cerpen: Moodbooster



Dia selalu muncul dalam khayalanku. Namanya begitu indah terngiang di telingaku. Pikiranku tertuju hanya padanya. Dan tentu saja hati ini telah dikuasainya. Yang jelas, aku jatuh hati pada pria itu..

Saat ini aku hanya bisa menjadi pengagum rahasianya saja. Mencintainya diam-diam karena hanya aku yang mengetahuinya. Memperhatikannya dengan sembunyi agar tak diketahui orang. Aku belum tahu tentang perasaannya. Kuharap ini bukan hanya cinta satu arah.

Setiap kali pertemuan kami di kampus aku ingin ada hal yang special terjadi diantara kami. Entah hanya sekedar menyapa, ataupun bisa menciptakan sebuah percakapan. Namun itu tak urung terjadi. Walaupun kami berada dalam satu kelas, tetapi tak pernah kudapatkan keinginan itu. Dia tampak cuek dan tak menghiraukan keberadaanku. Apa benar dia hanya menganggapku teman biasa?

Setiap di dalam kelas, dia selalu duduk lebih belakang daripada aku. Membuat aku tak bisa selalu memandangnya. Namun disaat itu aku berharap dia yang memandangiku. Dan tentu saja menyadari keberadaanku ini. Tapi entahlah, karena aku tak pernah berani menoleh kearahnya. Saat dia berada di tempat yang bisa aku lihat, aku selalu curi-curi pandang padanya berharap dia pun melihatku juga apalagi menghampiriku. Tapi ketika itu terjadi, aku malah memalingkan pandanganku kearah lain, berpura-pura tidak melihatnya. Oh Tuhan, betapa anehnya aku yang sedang dilanda cinta ini.

Pernah pada satu waktu kami memakai pakaian yang sama. Dari warna, jenis, dan bahannya pun sama. Aku merasa senang sekali. Ketidaksengajaan ini membuatku bahagia. Rasanya waktu tak ingin berjalan saat itu. Hal yang jarang terjadi selama aku hidup. Mungkinkah dia menyadarinya? Atau hanya menganggap kebetulan saja.

Ingin sekali bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Membuat khayalan-khayalan indahku dengannya menjadi nyata, bukan hanya angan saja. Selalu kutunggu hal itu datang namun tak kunjung tiba. Bagiku dia orangnya cuek. Juga misterius. Di kelas pun dia tidak begitu aktif seperti kebanyakan yang lainnya. Hmmm… begitulah.

Kini kujadikan dia sebagai pembangkit mood ku. Membuat aku semangat untuk melakukan aktifitas jika mengingat dia. Walau baru sebatas pengagum rahasia tapi aku senang. Dia bisa memberikan aura positif untukku. Untuk hari-hariku. Untuk kehidupanku. Terimakasih moodbooster, ..... 

Friday, February 23, 2018

J-Dorama "Otona Koukou"

Let's talking about my ichiban from all ichiban, HARUMA MIURA! Setelah menghilang lamaaa dari dunia per-dorama-an Jepang, apalagi film, dan dari dunia hiburan juga, akhirnya dia kembali menghiasi layar kaca di musim gugur 2017 lalu dengan membintangi dorama berjudul "Otona Koukou". Aku kangeeennn sama kamu loh mz! kangen banget nget nget!! *udahwoy*. Sebenernya di 2017 awal sih dia bermain di Taiga Drama berjudul "Onna Joshu Naotora", tapi baru muncul di episode 4 sampe 12 aja. Dan setelah itu gak ada lagi berita tentang dia. Twitternya pun sepi gak update-update. Pokoknya gak ada kabar deh tentang dia dimana-mana T_T . Sampe akhirnya Oktober 2017 tiba dan jreng jreng... He's come back!! Dorama baru + jadi pemeran utama di doramanya. It's something uhuuyy I'm happy happy happy. Baru saya tamatin nonton doramanya minggu ini, karena menyesuaikan dengan update-an sub Indonesia ahaha. Setelah itu jadi pengen bincang-bincang deh tentang doramanya. Come on! ^^


SINOPSIS DORAMA OTONA KOUKOU

sumber foto: Asianwiki.com

Judul ------------------------ Otona Koukou
Director --------------------- Toichiro Ruto, Naomi Kinoshita
Penulis ---------------------- Hiroshi Hashimoto
Stasiun Penayangan ------- TV Asahi
Episode --------------------- 8 episode
Tanggal Tayang ----------- 14 Oktober - 9 Desember 2017
Waktu Tayang ------------- Sabtu pukul 23.05 - 23.59

Otona Koukou adalah sebuah sekolah yang beda dari sekolah pada umumnya. Diartikan sebagai sekolah kedewasaan yang merupakan proyek rahasia negara, disini orang-orang yang udah dewasa lah yang menjadi muridnya. Dengan kriteria usia diatas 30 tahun dan sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam cinta terutama seks. Sekolah ini didirikan oleh pemerintah Jepang dengan tujuan untuk menambah tingkat kelahiran warganya yang makin berkurang setiap tahun. Orang-orang dewasa yang diketahui bermasalah dalam kisah percintaan, "dipaksa" masuk ke sekolah ini demi kelangsungan hidup negara Jepang. Murid pertamanya diawali oleh:

1. Eito Arakawa alias Cherito (diperankan oleh Haruma Miura)


Eito adalah seorang pegawai bank dengan jabatan yang bagus dan prestasi yang gemilang. Karena saking sibuk dengan pekerjaan tersebut, ia sama sekali tidak sempat memikirkan cinta walau usianya sudah matang. Dan gak punya pengalaman cinta satu pun. Dia masih bujangan lohh >,<. Suatu hari sepulang bekerja, ia dihampiri oleh seseorang yang mengaku dari pemerintah dan memberikannya sebuah surat resmi yang tidak lain dan tidak bukan isinya adalah panggilan untuk menghadiri Otona Koukou. Tapi sebenarnya surat ini bersifat memaksa, karena jika sudah menerimanya, mau tidak mau harus mematuhi isi dari surat tersebut.


2. Maki Sonobe alias Spare (diperankan oleh Meisa Kuroki)


Bisa dibilang sebagai wanita cadangan, karena dia ini merupakan selingkuhan dari bos nya. Walau udah ketahuan kalo dia cuman dimanfaatkan dalam urusan pekerjaan sama si bos, tapi dia seakan tutup mata dan malah menikmati keadaan itu. Pokoknya cinta mati deh dia ini sama bos nya dan gak akan berpaling ke siapa-siapa. Oleh karena itu Otona Koukou memanggil dia supaya "bertobat" dan memikirkan masa depan yang sebenarnya.


3. Kansuke Gonda alias Sasho (diperankan oleh Katsumi Takahashi)


Ini rekan kerja dari Eito. Walau udah aki-aki nyatanya dia belum berkeluarga. Maka dari itu Otona Koukou pun menargetkan dia untuk jadi salah satu muridnya. Tapi yang tidak diketahui semua orang, ternyata penyebab dia masih single bukan dia tidak mau menjalin hubungan dengan wanita, melainkan dia punya suatu kekurangan yang amat membuatnya menderita.


4. Carlos Yu Kawamoto alias Yal Dente (diperankan oleh Jutta Yuki)


Cowok gagah dan ganteng. Baik hati. Ramah. Idola para wanita. Sukses dalam pekerjaannya sebagai koki. Mahir dalam olahraga. Pokoknya pria yang sempurna!! Tapi kenapa sampe sekarang dia belum punya pasangan? Oleh karena itu Otona Koukou pun menjadikan dia muridnya untuk mencari tahu alasan dia masih sendiri. Dan.... sebuah fakta akhirnya terungkap! Sueerrr saya syok pas tahu ini. Berasa plot twist hahaha. Penasaran kan? ayok ditonton doramanya :D


5. Masumi Madara alias Himiko (diperankan oleh Maho Yamada)


Cewek ini juga udah terbilang hampir tua. Dia gak punya pekerjaan dan tiap hari mengurung diri di kamar sambil main game dan tergila-gila dengan pria 2D. Kuper tingkat dewa dia ini. Gak pernah bersosialisasi sama orang sekalipun. Atas catatan tersebut, suatu keharusan untuk Otona Koukou 'menjebloskan' dia kedalamnya.


6. Iwashimizu alias Ouji (diperankan oleh Yuu Shirota)


Dia cuman muncul di satu episode aja. Sebagai anak dari pejabat negara. Ayahnya ingin sekali mendapatkan cucu dan selalu memaksa dia untuk cepat-cepat berkeluarga walau bertentangan dengan keinginannya. Oleh karena itu, dia dipaksa masuk kesini atas perintah sang ayah.
**
Selain murid, yang namanya sekolah pasti ada guru juga yang senantiasa memberikan ilmu berharga untuk para murid. Nah guru-guru dari Otona koukou ini ada:

1. Pegasus Yamada (diperankan oleh Ryo Ryusei)


Pegasus-sensei, guru yang masih muda tapi anaknya udah ada lima! *kayak balonku aja lol*. Mahir dalam urusan cinta dan bikin-membikin *apainioiii*. Dia itu orangnya sombong, sengak, kata-katanya pedesss dan suka bikin emosi yang nonton. Saya aja pengen nyumpelin mulut dia pake kaos kaki pas awal-awal nonton haha. Dan dia juga yang ngasih nama panggilan nyelekit buat semua murid di Otona Koukou. Tapi tapi tapi.. ternyata dibalik sifatnya, dia menyimpan cerita hidup yang kelam.


2. Sakura Himetani (diperankan oleh Airi Matsui)


Cantik dan menarik. Dia penakluk para cowok-cowok. Ahli dalam memikat hati siapapun. Ilmu percintaannya sangat luas. Maka dia dijadikan guru di sekolah ini.


3. Mamoru Mochida (diperankan oleh Bokuzo Masana)


Ini guru yang punya 5 orang selir. Gilaaakk wkwkwk. Dia bangga saat menceritakan hal itu dan selalu menyombongkannya kepada murid-murid disini.


LINK DOWNLOAD
REVIEW
Otona Koukou bergenre romance-comedy. Ceritanya menarik. Jarang banget kan alur kayak gini muncul di drama ataupun film. Kalo setelah baca judulnya lalu muncul pikiran 'tidak-tidak' tentang dorama ini, kalian salah besar! Karena di setiap episode pasti selalu mengundang tawa yang nonton. Kocak pokoknya ditambah iringan musik yang membangkitkan suasana. Banyak momen krik krik nya disini. Hampir dari semua pemain punya porsi yang unik. Lalu ceritanya juga gak terlalu berat. Lebih mengajak kita sebagai penonton main tebak-tebakan. Eh si ini bakal sama siapa yaaa? Eh si itu kira-kira gimana yak nanti? Cukup di sekitaran itu aja. Dan sampe episode terakhir pun tebakan itu masih tetep dipertanyakan. Gak nyangka juga sama endingnya loh. Tapi ada beberapa scene yang menurut saya membosankan sih. Bukan berarti keseluruhannya buruk, wajar kan dalam suatu drama atau film ada momen kayak gininya hahaha. Saya tetep nikmatin doramanya sampe selesai kok. Satu sisi karena pemainnya sang pujaan hati Haruma Miura *eaaa*, dan disisi lain rasa penasaran juga muncul sama kelanjutan ceritanya. Kagok kan kalo gak ditamatin.. Oke deh saya kasih penilaian 8/10 untuk Otona Koukou. Gak menakjubkan tapi gak buruk juga. Good Job for all crew!!


KESAN SPESIAL UNTUK HARUMA MIURA

Saya mau menyalurkan kesan-kesan aja yak sama pemeran utama disini, Haruma Miura! Sekaligus menumpahkan kerinduan saya dengan aktingnya si kang mas ini ehehehe. Pas awal tahu doramanya, saya kira dia bakal berperan sebagai pria mapan yang cool. Serius. Berwibawa. Pokoknya bernilai ++. Ehhh ternyata setelah tahu kelanjutan berita dari Otona Koukou dan lihat trailernya, saya salah deh. Dia jadi orang yang awkward kebangetan disini. Cherito-kunnn~~ Panggilan yang pas banget buat dia hahaha. Ngakaaakk dah lihat aktingnya. Dari mulai gerak-gerik dia, sampe kecerobohan pun terjadi. Terus ekspresi mukanya juga.. aneh, krik-krik, ngeselin sekaligus bikin ketawa, pokoknya meme-able banget!! Dia juga sukses meranin jadi orang yang bener-bener gak punya pengalaman cinta sedikitpun. Canggung parah pas berdekatan sama wanita. Malah jadi salah tingkah dan akhirnya salah kaprah. Iyak! Walau demikian, buat menonjolkan kelebihan dia di depan para wanita, dia bersikap jaim dan dia selalu membanggakan pekerjaan dan latar belakang pendidikannya secara berlebihan yang justru itu malah menimbulkan kesan sombong dimata wanita. Selain itu, dia membandingkan kelebihannya tersebut dengan si wanita yang jadi incarannya sampe berbicara yang tidak seharusnya juga sama si wanita itu. Orangnya juga gak pekaan. Pokoknya minusss banget deh nilai si Cherito-kun ini. Padahal kalo dilihat dari luarnya dia itu cowok idaman, emang. Tapi sifatnya berkebalikan sama tampang. Saya aja ogah ketemu apalagi deket-deket sama cowok kayak gini hahaha. Makanya jangan lihat orang dari luarnya aja yak, dalamnya juga harus diperhatikan baik-baik *eaaa*. Dan sampe episode terakhir pun, yak dia tetep seperti ini lah, bernasib malang dalam urusan cinta. Puk-puk-puk Cherito-kun :((





Tapi sih yak tapiii... Terlepas dari perannya dia disini, tetap, Miura Haruma daisukiiiii !!!! Kangen saya terobati akhirnya kyaaaaaaaaaaaa

Cindy: Aku juga suka kamu mz!! ❤❤❤❤❤❤❤










Sunday, February 4, 2018

CERBUNG: "Setan Kecil" Itu Pilihanku (3)

PART 1: Bullyan Terus-Menerus

PART 2: Terungkapnya Sebuah Fakta

PART 3: Sang "Setan Kecil" Terbakar




*
Keesokan harinya setelah jam matkul pertama selesai, Rafael mengajak Dina makan di kantin.

“Eh Din, gue mau nanyain ini ke lo pas kemaren, tapi gue keburu lupa deh.” Ucap Rafael.

“Nanya apa? Kok serius gitu..” Jawab Dina.

“Kok gelang yang dipake lo sama kayak Bisma. persiiiisss banget! Apa jangan-jangan….” Tanya Rafael serius.

Dina pun menanggapi Rafael hanya dengan senyuman.

“Tuh kan! Bener kan? Jadi si Bisma itu setan kecil lo itu?” Tanya Rafael penasaran.

“Hmmm menurutmu??” Jawab Dina dengan penuh kemisteriusan. Kemudian meninggalkan Rafael di kantin.

“Eh Din.. Dinaa.. lo mau kemana? Katanya mau makan? Lo juga belum jawab pertanyaan gue!! Diiiin…” Teriak Rafael.

Dina pun hanya menoleh ke arah Rafael dengan tersenyum. Dan melanjutkan kembali langkahnya. Ternyata, teriakan Rafael tadi terdengar oleh Bisma yang akan menuju ke kamar kecil dan melewati kantin terlebih dahulu.

“Jawab pertanyaan gue? Apa sih maksud si Rafael tadi! Apa jangan-jangan dia nembak Dina!!” Batin Bisma. Sambil berjalan ia memasang wajah yang cemberut.

“Bis! Cemberut aja lo dari tadi! Kenapa sih?” Tanya Reza.

“Gue beteeee!” Jawab Bisma.

“Bete? Apa gue gak salah denger? Apa sih yang ngebuat Bisma Karisma bisa bete? Baru kali ini loh gue denger lo bilang bete sampe kebangetan.” Canda Reza.

“Iya bener lo Za! Selama ini kan cuman nilai ujian jelek aja yang bisa buat seorang Bisma bete. Itupun cuman sekejap, baru lima menit aja dia udah bisa cengar-cengir lagi..” Ejek Dicky.

Bisma pun hanya bisa diam mendengar ejekan teman-temannya. Entah dia harus menjawab bagaimana. Yang ada dipikiran dia hanyalah ucapan Rafael tadi itu.

“Biiisss!! Lo baik-baik aja kan?” Tanya Ilham sambil menepuk pundak Bisma.

“Ih apaan sih lo!” Jawab Bisma.

“Lo kesambet deh Bis.. audzubillahhiminassyaitonnirrojim……..” Ucap Dicky sambil memegang dahi Bisma. Kemudian Reza dan Ilham memegang kedua pundak Bisma.

“Woyy apaan sih kalian tuh! Gue gak kesambet! Gue masih sadar wooyyyy!!” Bentak Bisma.

“Eh setannya keluar tuh, kabuuuuurrrrr..” Teriak Ilham.

Mereka bertiga pun lari meninggalkan Bisma. Sementara  Bisma mengejar dibelakangnya. Ia berhasil menangkap Reza yang larinya sangat lambat. Insiden terjatuh pun tak dapat mereka hindari.

“Nah kena lo! Gue jitak terus lo sampe benjol!” Ucap Bisma.

“Ampun Bis.. ampuunn!! Gue cuman becanda euy!” Jawab Reza memohon.

Kemudian Dicky dan Ilham yang sudah jauh di depan mereka kembali menghampiri mereka untuk menolong Reza. Namun saat Dicky lengah, Bisma menarik celananya dan Dicky pun spontan langsung jongkok dan akhirnya tersungkur. Melihat semua itu, Ilham pun malah ikut-ikutan tiduran di atas mereka. Sungguh konyol persahabatan mereka ini.

“Udah ahh gue cape!! Haus, laper juga gue mau ke kantin.” Ucap Bisma.

“Gue ikut…” Ucap Dicky, Ilham dan Reza.

Mereka pun bersama-sama pergi ke kantin sambil diiringi candaan di setiap langkahnya.

“Kalian beneran pengen tau kenapa gue bisa bete gini?” Tanya Bisma.

“iya lah Bis, gue kepo nih. Kita-kita pada kepo..” Jawab Ilham.

“Eh bentar, kurang si Rafa nih, masa dia gak ikutan nimbrung sih.” Ucap Reza.

“Gak usah! Gue lagi kesel sama dia! Kalo ada dia disini, gue gak jadi ngasih tau kalian.” Bentak Bisma.

“Eh kenapa?” Tanya Dicky.

“Pokoknya sekali enggak tetep enggak. Jadi pilih mana? Si Rafa atau cerita gue?” Tanya Bisma.

“Ya udah iya iya deh, lo cerita aja. Kita gak bakal kasih tau si Rafa kok.” Jawab Dicky.

“Tapi kalian janji ya gak bakal kaget pas udah denger cerita gue..” Ucap Bisma.

“Apaan sih Bis… Lo banyak basa-basi banget, makin penasaran nih…” Gereget Ilham.

“Jadi gini,, tentang Dina…”

Bisma pun memulai ceritanya… Membicarakan tentang pertemuan pertamanya dengan Dina pada masa kecil, tentang gelang sampai tindakan Bisma yang selalu kejam pada Dina.

“HAAAHH APAAAA??!!!” Ketiga sahabat Bisma ini kaget bukan kepalang.

“Eh Bis serius lo?! Lo gak lagi ngerjain kita kan? Sumpah gue kaget!!” Ucap Reza sambil melotot.

“Iya lah gue ngomong jujur nih. Kalian gak percaya apa hah sama omogan gue?” Kesal Bisma.

“Bukan gitu Bis. Kagetlah sumpah kita, cewek yang selama ini suka lo bully eh ternyata seseorang yang penting di hidup lo! Tapi gila, lo malah berbuat kejam sama si Dina.” Ucap Dicky.

“Gue bukannya kejam, tapi gue kayak gitu supaya dia bisa inget sama gue tanpa gue ngomong ke dia secara langsung.” Jawab Bisma.

“Tapi cara lo salah Bis, kita pikir kan lo emang beneran benci sama si Dina karena emang sifat lo yang semena-mena itu kan?” Ucap Ilham.

‘Nah iya… Padahal cara yang paling baik kalo lo pengen si Dina inget lagi sama lo, ya lo harus ngomong jujur ke dia. Jelasin gitu siapa lo sebenernya..” Reza.

Bisma hanya diam saja.

“Eh tapi si Rafa tau gak sama hal ini? Dia kan deket tuh sama Dina?” Tanya Ilham.

“Feeling gue si Rafa baru tau deh tentang cerita gue sama Dina pas kemaren gue nolongin Dina saat dia jatoh di depan kelas.” Jawab Bisma.

“Hmmm.. jadi rencana lo sekarang gimana Bis?” Tanya kembali Ilham.

“Gue juga bingung sih, mau bilang jujur tapi susah banget ini bibir buat gerakinnya. Mau dipendem terus, tapi gue gak tenang arrggghhh!!” Kesal Bisma.

“Ternyata masalah lo yang ini jauh lebih berat ya daripada nilai ujian lo yang selalu jelek? Hahaha” Canda Dicky mencairkan suasana. Semuanya pun ikut tertawa.

“Berisik lo ah! Kalian pada seneng apa gue menderita gini!” Bisma.

“Bukan gitu Bis.. tapi saran gue sih, lo kan cowok nih.. (sambil memukul pelan pundak Bisma tanda seorang pria sejati), lebih baik lo jujur ngomong sama Dina. Itu satu-satunya cara terbaik. Bisma yang gue kenal gak bakal secemen itu kan? Ya gak temen-temen?” Tantang Reza.

“Nah iya bener tuh..” Jawab yang lain.

Bisma pun termenung.

*
“Eh denger-denger ada anak baru di kelas kita ya Din?” Tanya Rafael.

“Katanya sih.. tapi aku juga belum liat orangnya.” Jawabku. Mereka berdua terlihat sedang makan di kantin.

“Permisi.. maaf ganggu. Ini kantinnya kan sudah penuh, dan saya lihat di meja ini masih ada tempat untuk satu orang. Boleh saya gabung kalau kalian tidak keberatan?” Seseorang menghampiriku dan Rafael yang sedang makan.

“Ohh boleh kok, gabung aja sini.” Jawabku.

“Kayaknya gue baru liat lo deh disini?” Tanya Rafael sambil menilik-nilik orang itu.

“Iya, saya mahasiswa baru disini. Perkenalkan nama saya Rangga.” Ucap dia.

“Ohh jangan-jangan lo mahasiswa baru di kelas 4B Jurusan ilmu Sastra?” Tanya Rafael.

“Iya, saya mahasiswa disana.” Jawabnya.

“Ah berarti kamu sekelas sama kita dong? Halo namaku Dina.” Akupun memperkenalkan diri.

“Gue Rafael..” Susul Rafael memperkenalkan diri.

“Wah beruntung sekali saya di hari pertama sudah punya kenalan. Hmm bisa kita berteman?” Ucap Rangga.

“It’s okay.. Kita berdua temenan sama siapa aja kok. Selama lo gak ‘bahaya’ buat Dina, gue mau temenan sama lo.” Ucap Rafael berlagak curiga.

“Rafa apaan sih lebay banget!” Ucapku.

“Oke oke.. selama hidup, saya belum pernah punya catatan kriminal kok. Jadi saya bisa menjamin kalau saya tidak berbahaya.” Jawab Rangga sambil tersenyum.

“Kamu jangan dengerin si Rafa ya.. dia kadang suka gak jelas omongannya.” Ucapku. Aku dan Rangga menertawai kecil Rafael.

“Haahh gimana lo aja deh Din..” Ucap Rafael dengan lemas.

“Hmmm kalau boleh tahu, apa kalian berdua pacaran?” Tanya Rangga.

Aku dan Rafael saling pandang.

“Ehmm kita berdua sahabatan udah lama.” Jawabku. Rafael pun mengiyakan juga.

“Kalau saya ingin dekat dengan kalian apa boleh? Walau belum lama ngobrol tapi saya merasa nyaman dengan kalian berdua.” Ucap Rangga.

“Boleh kok gapapa.” Jawabku.

“Okee boleh, tapi… ubah dulu cara ngomong lo! Gue risih tau gak denger lo ngomong pake bahasa baku gitu. Berasa kayak rapat aja. Emang kita jurusan sastra, tapi kalo diluar itu ngomongnya biasa aja lah kayak ke sesama temen maen aja gitu. Bisa kan lo?” Ucap Rafael dengan diikuti kernyitan dari dahinya.

“Oke! Gue bisa! Mulai sekarang gue bakal ngomong pake bahasa gaul gaya kids jaman now. Gimana?” Jawab Rangga.

“Eh eh eh jangan kids jaman now juga,, itu sesat Rangga..” Ucapku. Dia pun tertawa.

“Nah lo bisa tuh ngomong santai gitu..” Ucap Rafael.

“Ya gue sih kalo baru pertama kenal sama orang pasti selalu pake bahasa baku, nunjukin kesopanan lah gitu hahaha.” Jawab Rangga.

“Tapi sebenernya si Rafa punya geng sih, dia sahabatan sama empat orang cowok lainnya. Ini kebetulan aja si Rafa mau deket-deket sama aku..” Ucapku.

“Mulai deh.. Gue tulus Din sahabatan sama lo. Gue juga kan pengen ngelindungin lo terutama dari si Bisma syalan itu.” Ucap Rafael kesal.

“Lo punya geng Raf? Boleh dong kenalin ke gue? Terus Bisma siapa?” Tanya Rangga.

“Kayaknya gak usah deh.. itu geng, ketuanya si Bisma, belagunya minta ampun. Gue aja sering kesel sama dia.” Jawab Rafael.

“Kesel juga tapi kalian saling sayang kan?” Tanyaku.

“Yaa mau gimana lagi.. Udah kebiasaan gue gaul sama mereka, jadi mau gimanapun gue gak pernah bisa beneran benci sama mereka, sama Bisma juga.” Jawab Rafael. Akupun tersenyum menanggapinya.

“Kayaknya menarik nih.. Pokoknya lo harus kenalin gue sama mereka Raf!” Ucap Rangga memaksa.

“Hmmm gimana nanti aja lah.” Jawab Rafael.

Kami bertiga pun tenggelam dalam obrolan yang menyenangkan. Aku dan Rafael menceritakan tentang diri masing-masing pada Rangga, begitupun sebaliknya. Dari jauh, seseorang mengamati kami bertiga.



“Itu siapa sih yang sama si Rafa sama Dina? Kok gue baru liat yaa? Mana tuh orang akrab banget sama Dina!! Bikin kesel gue aja pagi-pagi gini!!” Tak lain dan tak bukan seseorang itu adalah Bisma. Dengan mukanya yang kusut dia terus memata-matai kami.

-bersambung-