Sebuah fan fiction bersama grup musik dari Jepang, GENERATIONS from EXILE TRIBE. Ketika saya suka menyalurkan hobi untuk menulis cerpen, kali ini saya mencoba untuk membuat fan fiction. Pasti masih banyak kekurangan yaa, makanya dengan senang hati saya akan menerima kritik dan saran dari pembaca agar saya bisa menulis lebih baik dan baik lagi. Douzo.. :D
GENERATIONS members:
Shirahama Alan (Leader+Performer)
Katayose Ryota (Vocalist)
Kazuhara Ryuto (Vocalist)
Komori Hayato (Performer)
Sano Reo (Performer)
Sekiguchi Mandy (Performer)
Nakatsuka Yuta (Performer)
Part 1: I Remember
(Kazuhara Ryuto focus)
- Title: Story
- Author: Harucin
- Genre: Romance
- Cast:
GENERATIONS members:
Shirahama Alan (Leader+Performer)
Katayose Ryota (Vocalist)
Kazuhara Ryuto (Vocalist)
Komori Hayato (Performer)
Sano Reo (Performer)
Sekiguchi Mandy (Performer)
Nakatsuka Yuta (Performer)
- Rating: PG 13+
- Length: Chaptered
Mungkinkah ini akan kekal? Atau hanya sesaat? Berganti waktu mengukir cerita. Entah berujung atau tidak, orang itulah yang memulai kisah ini..
(Kazuhara Ryuto focus)
"Taishi! Nee-chan udah jemput nih di depan. Hayaku!" sebuah pesan line kukirim untuk satu-satunya adik laki-lakiku yang saat itu baru selesai latihan fitnes kemudian memintaku untuk menjemputnya. Aku menunggu depan mobil agar Taishi tak sulit mencari.
Tak lama, dia pun keluar dari tempat itu. Melambaikan tangan padaku dan berjalan bersama dengan seorang laki-laki bertubuh sangat kekar namun kurang tinggi (dimataku). Berkulit gelap, memakai kupluk dan mengenakan kaos oblong serta celana pendek. Semakin mereka mendekat terlihat pula bahwa si pria itu berjenggot dan memiliki kumis tipis.
"Ini adek gue kok gaulnya sama bapak-bapak sih? Mana serem lagi." ucapku dalam hati.
"Nee-chan udah lama nunggu?" tanyanya.
"Enggak kok.. yuk pulang." ajakku.
"Eh, Nee-chan.. kenalin ini Kazuhara-senpai, orang yang suka aku ceritain yang sering ngajarin aku tehnik-tehnik buat fitnes." ucap adikku.
"Kazuhara desu.." ucap orang itu duluan memperkenalkan diri.
"Moriyama desu.." jawabku.
"Lah Nee-chan, jangan pake nama keluarga aja dong, pake nama depanmu juga.." protes adikku.
"Bukannya dia juga pake nama keluarga yak? Lagian gak penting juga buat tau nama depanku. Bukan siapa-siapa ini, baru juga kenal." jawabku ketus.
"Nee-chan yang sopan dong sama senpai!" geram adikku.
"Udah udah.. gapapa kok.. santai aja, yang penting kita udah kenalan." ucap orang itu melerai aku dan Taishi.
"Yaudah yuk pulang!" kataku.
"Oh iya Nee-chan.. hari ini Kazuhara-senpai mau nginep di apartemen. Ada banyak hal yang pengen kita bahas dan mumpung besok akhir pekan terus dianya juga lagi libur, jadi ini waktu yang pas. Boleh kan?" tanyanya.
Akupun menarik lengan adikku dan membawanya menjauh dari sana.
"Kamu kok temenannya sama bapak-bapak sih? Gak salah?" tanyaku sambil berbisik.
"Lah? siapa yang bapak-bapak? senpai baru 25 tahun loh, cuman beda 2 tahun sama Nee-chan." jawabnya.
"Haaahhh?? Maji de??" aku kaget mendengar jawaban dari adikku.
Kulirik pelan-pelan ke arah senpainya itu. Jelas sekali jenggotnya membuat dia terlihat seperti bapak-bapak. Dan alis yang runcing diikuti mata yang tajam serta ototnya yang besar membuat dia tampak menyeramkan.
"Kowai....." ucapku depan Taishi.
"Udahlah Nee-chan.. dia orangnya baik kok. Penampilan aja yang gitu, tapi aslinya dia orang yang humoris. Sesuai tipe Nee-chan kan.. nanti lama-lama juga Nee-chan bakalan seneng temenan sama dia, apalagi sampe pacaran. Hahaha." goda adikku.
"Bakayaro Taishiii!!!" kujewer telinga adikku untuk pembalasan atas kata-kata kurang ajarnya itu.
"Nee-chan lepas.. itai itai!! Kasihan senpai lama nunggu disana.. Lepasin Nee-chan!!" mohon adikku.
Kami pun kembali ke depan mobil dimana sang senpai sedang menunggu.
"Baiklah.. Kazuhara-san boleh menginap kok di apartemen. Asalkan Kazuhara-san yang menyetir mobilnya sampe tujuan. Gimana?" Ucapku
"Nee-chan!!" ucap adikku kesal.
"Kazuhara-san bisa menyetir kan? Kau punya SIM?" tanpa mempedulikan adikku, aku kembali bertanya pada senpainya itu.
"Kazuhara-san bisa menyetir kan? Kau punya SIM?" tanpa mempedulikan adikku, aku kembali bertanya pada senpainya itu.
"Hai, aku punya SIM.. Biar aku saja yang menyetir." jawab si senpai.
"Gomennasai senpai.. Nee-chan memang selalu jutek dan seenaknya kalo sama orang baru. Apalagi cowok. Gomen ne.." ucap adikku.
"Iie iie.. Tenang aja Mori-kun.." jawab senpainya.
Kami pun bergegas pulang ke apartemen. Di perjalanan mereka berdua asyik berbincang, sedangkan aku memainkan game di ponsel.
"Oh iya Nee-chan,, serius gak tau Kazu-senpai ini siapa? Dia orang terkenal loh.." tanya adikku.
"Dare?" kutanya balik.
"Masa gak tau sih,, kuper banget Nee-chan haha." ejek adikku. Senpainya pun terlihat ikut tertawa juga.
"Hah? penting buatku tau?" jawabku jutek.
"Ahh payah banget sih Nee-chan.." ucap adikku.
Aku tak peduli. Kuabaikan saja perkataan dari Taishi.
Aku tak peduli. Kuabaikan saja perkataan dari Taishi.
Sesampainya di apartemen, hari sudah gelap. Aku langsung masuk kamar kemudian mandi. Dan adikku serta senpainya malah berleha-leha dulu di ruang tengah. Satu jam berlalu, perut kami mulai keroncongan. Awalnya aku hanya akan membuat ramen saja karena tidak mood untuk masak walau ada bahan makanan tersimpan di kulkas. Tapi sebenarnya aku tidak sungguh-sungguh bisa masak, hanya terus mencoba dan mencoba. Haha! Tak apa, karena aku dan adikku adalah anak rantau, jadi kami harus mandiri. Terus belajar sampai kami bisa. Kami kini berada jauh dari orang tua yang tinggal di kampung halaman, Osaka. Aku diterima kerja di Tokyo dan adikku pun menggapai impiannya untuk bisa kuliah di Ibukota. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan emas ini :)). Saat aku hendak mengambil ramen di lemari dapur, lalu Kazuhara-san berkata,
"Chotto matte, daripada makan ramen, bagaimana kalau aku yang memasak?" ucapnya menawarkan diri.
"Ahh ide bagus! Senpai kan jago masak!" jawab Taishi.
"Hmmm.. yaudah terserah, yang penting kita bisa makan." tanggapku.
Kazuhara-san mulai memasak. Aku membantunya mengumpulkan makanan karena bagaimanapun aku sebagai tuan rumah memiliki tanggung jawab juga. Setelah itu Kazuhara-san menyuruhku untuk duduk saja sampai dia selesai memasak. Akupun menurut. Menunggunya di meja makan bersama dengan adikku. Kuperhatikan kecekatannya dalam memasak. Dia seperti sudah biasa melakukan hal itu. Lalu aku ingat sesuatu.
"Taishi! Tadi pas di mobil kamu bilang dia orang terkenal kan? Apa jangan-jangan dia chef yang suka nongol di TV?" tanyaku penasaran.
"Ya Tuhan... Nee-chan keterlaluan yak! Bener-bener gak tau dia siapa? Padahal tiap hari tuh Nee-chan 'ketemu' sama senpai!" jawab adikku gereget.
"Ketemu? Dimana? Aku aja baru pertama kali ketemu dia sekarang. Kamu halu tuh, udah kelaperan dek!" ucapku dengan sewot.
"Terserah Nee-chan deh.. terseraaahh.." jawab adiku dengan pasrah.
Kami masih menunggu Kazuhara-san memasak. Sesekali aku bersenandung lagu BIG CITY RODEO milik GENERATIONS.
~~~Let's turn it up.. Hey! Turn it up.. Hey! Turn it up.. Hey! Kono furoa goto yurasu you ni bounce.. Hey!~~~~~~
"Eh..?" Kazuhara-san menoleh ke arahku.
"Eh??" balasku kebingungan.
"Iie.. nandemonai.." lalu dia melanjutkan untuk memasak.
"Nee-chan tau gak sih itu lagu yang tadi dinyanyiin punya siapa?" tanya adikku.
"Tau lah pasti, orang lagunya selalu aku jadiin nada dering masa gak tau." jawabku.
"Nee-chan tau nama penyanyinya?" tanya lagi adikku.
"Tau.. Alan kan?" jawabku dengan pede.
Kazuhara-san yang mendengar pembicaraan kami hanya bisa menahan tawa saja.
"Nee-chan!!! aduhh gima......." ucapan Taishi terpotong karena ponselku berdering,
~Big City Rodeo.. Rodeo.. Rodeo..~~~ (nada deringnya)
"Udah angkat tuh Nee-chan. Paling dari Asuka-san. Nee-chan kan jomblo jadi mana ada cowok yang bakal nelpon." ucap Taishi.
"Urusaii!! Bakayaro!!" bentakku sambil menjitak Taishi lalu pergi ke kamar.
"Senpai tau gak, Nee-chan itu jadiin lagunya grup senpai sebagai nada dering, tapi dia gak tau siapa yang nyanyinya hahaha" ucap Taishi.
"Nande? Kok bisa gitu?" tanya Kazuhara-san.
"Jadi, sahabatnya Nee-chan, Asuka-san, dia itu penggemarnya GENERATIONS. Tiap dia main kesini, pasti selalu cerita tentang GENE sama Nee-chan. Nyetel lagu-lagunya, dan ngerekomendasiin lagunya juga ke Nee-chan. Tapi dia selalu cuek-cuek aja. Dan kenapa lagu GENE bisa jadi nada deringnya? itu sebagai hadiah ulang tahun dari Nee-chan buat Asuka-san. Dia bakal pake lagu itu selama setahun penuh." Taishi memberi penjelasan pada senpainya.
"Ooo.. souka, souka.. Pantes dia gak kenal gue. Jangan bilang yang dia tau itu cuman Alan-kun aja?" tanyanya.
"Kenyataannya gitu senpai. Karena ichibannya Asuka-san itu Shirahama Alan-san, jadi dia sering dengernya nama itu." jawab Taishi sambil tertawa.
"Haahh.. kalo Alan-kun yang jadi vokalisnya, GENE bisa-bisa dinobatin jadi grup musik ter-alay. Ikemen sih, tapi alaynya gak ketulungan." ucap si senpai.
"Hahahahahahahaha"
Merekapun tertawa dalam obrolannya.
Di kamar, aku menerima telepon dari Asuka. Berbicara ini itu sampai tibalah aku bercerita,
"Eh.. di rumah gue lagi ada temennya si Taishi. Katanya senpai dia di tempat fitnes gitu sih." ucapku.
"Ganteng gak? Pasti macho dong dia? Jangan-jangan mau dijodohin sama lo tuh.." ucap Asuka seenaknya.
"Ihh apaan sih sembarangan banget lo. Gue kasih aja deh buat lo.." jawabku ketus.
"Haha gomen gomen Mi-chan.. Terus kenapa dia?" tanyanya lagi.
"Gak kenapa-kenapa sih. Tapi muka dia itu kayak bapak-bapak. Mana preman juga! Eh pas gue tau ternyata umurnya baru 25 tahun. Namanya tuh Kazuhara-san." jawabku nyerocos.
"Chotto.... Kazuhara? Kazuhara Ryuto? GENERATIONS? eeeeee??" tanya Asuka mendadak heboh.
"Hah? Nani? Kok malah GENERATIONS sih?" jawabku bingung.
"Itu.. itu.. jangan bilang kalo namanya Kazuhara Ryuto? Itu dia penyanyinya!! Ciri-ciri dia mirip sama kayak yang lo bilang tadi loh!" ucap Asuka yang tetap heboh.
"Itu siapa lagi Ryuto.. gue gak kenal!" jawabku tambah bingung.
"Oke oke.. Mi-chan, lo punya lagu Big City Rodeo kan yang gue kasih? Masih lo jadiin nada dering kan? Nah disitu ada foto dari member-member GENE. Kalo orang yang ada di rumah lo itu beneran Kazuhara Ryuto, lo bisa nemuin muka dia ada di foto itu. Cepettt!!" ucap Asuka semakin heboh.
"E... Hai, hai.. Gue liat dulu fotonya bentar." jawabku.
Aku membuka playlist lagu di ponsel. Sampai kutemukan lagu yang dimaksud, aku melihat cover dari lagu itu berisi pria-pria dengan memakai setelan jas. Baru kulihat satu orang yang paling depan disana, mataku langsung terpaku.
"YABAI!! ANO HITO!!" Betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa wajah tersebut mirip dengan Kazuhara-san, orang yang saat ini sedang berada di apartemenku. Aku keluar kamar menuju meja makan dan melihat pada Kazuhara-san yang masih memasak untuk memastikan apakah itu benar dia atau bukan. Kucolek adikku dan menunjukkan padanya foto tersebut.
"Kore.. Kazuhara-san?" ucapku berbisik.
"Yokattaaaaaa!! Akhirnya Nee-chan sadar juga!!" teriak Taishi.
Kazuhara-san menoleh ke arah kami. Memasang raut muka kebingungan. Lalu aku langsung berlari masuk ke kamar lagi.
"Asukaaaaa!! Ano hito! Ano hito!! GENERATIONS desu!!!" ucapku terbata-bata.
"Heeeeeeeee Mi-chaaannn!! Hontooooouu?? Gue pengen ke rumah lo sekaraaanngg!! Gue pengen ketemu dia!!! Tapi gue gak bisa, gue bener-bener gak sempett!!" jawab Asuka dengan heboh diikuti suaranya yang melengking.
"Jadi lo gak bisa ke sini? Gimana dong? Lo tau gak! Setelah tau hal ini, gue gak berani lagi buat ketemu dia. Gue maluuuu!!" ucapku merengek.
"Malu kenapa lo? Jangan-jangan lo ngelakuin hal yang gak menyenangkan sama dia?" tuduhnya.
"Salah satunya.. Tapi....." saat ku sedang berbicara, lalu Taishi mengetuk pintu kamarku memberi tahu bahwa makanan telah siap.
"Pokoknya nanti kalo kita ketemu gue bakal ceritain deh.. udah dulu yaa gue mau makan. Ja neee!!" ucapku menyudahi pembicaraan dengan Asuka.
Aku sebenarnya malu untuk keluar. Tapi perut sudah keroncongan tak tahan menahan lapar lagi. Baiklah kuberanikan diri dengan wajah tebal ini.
Di meja makan, entah kenapa adikku terus saja senyum-senyum seperti ada sesuatu. Kazuhara-san juga tampak sama. Sepertinya mereka sudah tahu apa yang telah aku alami.
"Mari kita makan.. itadakimasu..." ucap Kazuhara-san.
"Ano.. anata wa.. Kazuhara Ryuto-san? GENERATIONS? Big City Rodeo?" tanyaku pelan.
"Hai.. seikai!! Kazuhara Ryuto desu.. Turn it up~ Turn it up~." jawab Kazuhara-san sambil bernyanyi lagu yang menjadi nada deringku.
"Bikkurishita.. Kenapa gak ngasih tau dari tadi sih?!! Mau ngerjain gue apa ini orang -_-" ucapku berbisik sambil memalingkan wajah.
"Hmm? Nani?" tanyanya.
Aku menggelengkan kepala sambil senyum dengan terpaksa.
"Anata no namae wa?" tanyanya lagi sambil tersenyum padaku.
"Watashi wa.. Mori.. Moriyama.. Midori desu.." jawabku dengan terbata sambil tak sadar memasang wajah yang awkward.
"Akhirnya aku tahu nama depanmu. Hmm.. Midori-san? Bolehku memanggilnya seperti itu?" tanya dia
"Hai..." jawabku lagi. Otakku kini nge blank tak tahu harus bicara apa. Yang jelas kali ini aku benar-benar akan mengingatnya. Nama dan wajahnya akan selalu kuingat!
Sementara si Taishi bakayaro itu terus saja menahan tawa walau suaranya tetap terdengar karena melihat tingkahku yang.... ahh aku saja malu untuk menjabarkannya. Diikuti dengan Kazuhara-san yang juga ikut-ikutan tersenyum sambil tetap melahap makanannya. Ya Tuhan... rasanya aku ingin sekali cepat-cepat pergi dari hadapannya. Dan aku tak ingin bertemu lagi dengannya. Namun keinginanku itu tak akan terjadi. Semenjak pertemuan pertama kami hari ini, kemudian kami pun seperti ditakdirkan untuk bertemu lagi dan lagi. Terus menerus. Hingga beriringnya waktu, kami melukiskan cerita dalam kehidupan masing-masing. Bukan hanya berdua, namun melibatkan semua kawannya yang tergabung dalam grup musik bernama GENERATIONS.
-bersambung-
Part 2: Echo
"Chotto matte, daripada makan ramen, bagaimana kalau aku yang memasak?" ucapnya menawarkan diri.
"Ahh ide bagus! Senpai kan jago masak!" jawab Taishi.
"Hmmm.. yaudah terserah, yang penting kita bisa makan." tanggapku.
Kazuhara-san mulai memasak. Aku membantunya mengumpulkan makanan karena bagaimanapun aku sebagai tuan rumah memiliki tanggung jawab juga. Setelah itu Kazuhara-san menyuruhku untuk duduk saja sampai dia selesai memasak. Akupun menurut. Menunggunya di meja makan bersama dengan adikku. Kuperhatikan kecekatannya dalam memasak. Dia seperti sudah biasa melakukan hal itu. Lalu aku ingat sesuatu.
"Taishi! Tadi pas di mobil kamu bilang dia orang terkenal kan? Apa jangan-jangan dia chef yang suka nongol di TV?" tanyaku penasaran.
"Ya Tuhan... Nee-chan keterlaluan yak! Bener-bener gak tau dia siapa? Padahal tiap hari tuh Nee-chan 'ketemu' sama senpai!" jawab adikku gereget.
"Ketemu? Dimana? Aku aja baru pertama kali ketemu dia sekarang. Kamu halu tuh, udah kelaperan dek!" ucapku dengan sewot.
"Terserah Nee-chan deh.. terseraaahh.." jawab adiku dengan pasrah.
Kami masih menunggu Kazuhara-san memasak. Sesekali aku bersenandung lagu BIG CITY RODEO milik GENERATIONS.
~~~Let's turn it up.. Hey! Turn it up.. Hey! Turn it up.. Hey! Kono furoa goto yurasu you ni bounce.. Hey!~~~~~~
"Eh..?" Kazuhara-san menoleh ke arahku.
"Eh??" balasku kebingungan.
"Iie.. nandemonai.." lalu dia melanjutkan untuk memasak.
"Nee-chan tau gak sih itu lagu yang tadi dinyanyiin punya siapa?" tanya adikku.
"Tau lah pasti, orang lagunya selalu aku jadiin nada dering masa gak tau." jawabku.
"Nee-chan tau nama penyanyinya?" tanya lagi adikku.
"Tau.. Alan kan?" jawabku dengan pede.
Kazuhara-san yang mendengar pembicaraan kami hanya bisa menahan tawa saja.
"Nee-chan!!! aduhh gima......." ucapan Taishi terpotong karena ponselku berdering,
~Big City Rodeo.. Rodeo.. Rodeo..~~~ (nada deringnya)
"Udah angkat tuh Nee-chan. Paling dari Asuka-san. Nee-chan kan jomblo jadi mana ada cowok yang bakal nelpon." ucap Taishi.
"Urusaii!! Bakayaro!!" bentakku sambil menjitak Taishi lalu pergi ke kamar.
"Senpai tau gak, Nee-chan itu jadiin lagunya grup senpai sebagai nada dering, tapi dia gak tau siapa yang nyanyinya hahaha" ucap Taishi.
"Nande? Kok bisa gitu?" tanya Kazuhara-san.
"Jadi, sahabatnya Nee-chan, Asuka-san, dia itu penggemarnya GENERATIONS. Tiap dia main kesini, pasti selalu cerita tentang GENE sama Nee-chan. Nyetel lagu-lagunya, dan ngerekomendasiin lagunya juga ke Nee-chan. Tapi dia selalu cuek-cuek aja. Dan kenapa lagu GENE bisa jadi nada deringnya? itu sebagai hadiah ulang tahun dari Nee-chan buat Asuka-san. Dia bakal pake lagu itu selama setahun penuh." Taishi memberi penjelasan pada senpainya.
"Ooo.. souka, souka.. Pantes dia gak kenal gue. Jangan bilang yang dia tau itu cuman Alan-kun aja?" tanyanya.
"Kenyataannya gitu senpai. Karena ichibannya Asuka-san itu Shirahama Alan-san, jadi dia sering dengernya nama itu." jawab Taishi sambil tertawa.
"Haahh.. kalo Alan-kun yang jadi vokalisnya, GENE bisa-bisa dinobatin jadi grup musik ter-alay. Ikemen sih, tapi alaynya gak ketulungan." ucap si senpai.
"Hahahahahahahaha"
Merekapun tertawa dalam obrolannya.
Di kamar, aku menerima telepon dari Asuka. Berbicara ini itu sampai tibalah aku bercerita,
"Eh.. di rumah gue lagi ada temennya si Taishi. Katanya senpai dia di tempat fitnes gitu sih." ucapku.
"Ganteng gak? Pasti macho dong dia? Jangan-jangan mau dijodohin sama lo tuh.." ucap Asuka seenaknya.
"Ihh apaan sih sembarangan banget lo. Gue kasih aja deh buat lo.." jawabku ketus.
"Haha gomen gomen Mi-chan.. Terus kenapa dia?" tanyanya lagi.
"Gak kenapa-kenapa sih. Tapi muka dia itu kayak bapak-bapak. Mana preman juga! Eh pas gue tau ternyata umurnya baru 25 tahun. Namanya tuh Kazuhara-san." jawabku nyerocos.
"Chotto.... Kazuhara? Kazuhara Ryuto? GENERATIONS? eeeeee??" tanya Asuka mendadak heboh.
"Hah? Nani? Kok malah GENERATIONS sih?" jawabku bingung.
"Itu.. itu.. jangan bilang kalo namanya Kazuhara Ryuto? Itu dia penyanyinya!! Ciri-ciri dia mirip sama kayak yang lo bilang tadi loh!" ucap Asuka yang tetap heboh.
"Itu siapa lagi Ryuto.. gue gak kenal!" jawabku tambah bingung.
"Oke oke.. Mi-chan, lo punya lagu Big City Rodeo kan yang gue kasih? Masih lo jadiin nada dering kan? Nah disitu ada foto dari member-member GENE. Kalo orang yang ada di rumah lo itu beneran Kazuhara Ryuto, lo bisa nemuin muka dia ada di foto itu. Cepettt!!" ucap Asuka semakin heboh.
"E... Hai, hai.. Gue liat dulu fotonya bentar." jawabku.
Aku membuka playlist lagu di ponsel. Sampai kutemukan lagu yang dimaksud, aku melihat cover dari lagu itu berisi pria-pria dengan memakai setelan jas. Baru kulihat satu orang yang paling depan disana, mataku langsung terpaku.
"YABAI!! ANO HITO!!" Betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa wajah tersebut mirip dengan Kazuhara-san, orang yang saat ini sedang berada di apartemenku. Aku keluar kamar menuju meja makan dan melihat pada Kazuhara-san yang masih memasak untuk memastikan apakah itu benar dia atau bukan. Kucolek adikku dan menunjukkan padanya foto tersebut.
"Kore.. Kazuhara-san?" ucapku berbisik.
"Yokattaaaaaa!! Akhirnya Nee-chan sadar juga!!" teriak Taishi.
Kazuhara-san menoleh ke arah kami. Memasang raut muka kebingungan. Lalu aku langsung berlari masuk ke kamar lagi.
"Asukaaaaa!! Ano hito! Ano hito!! GENERATIONS desu!!!" ucapku terbata-bata.
"Heeeeeeeee Mi-chaaannn!! Hontooooouu?? Gue pengen ke rumah lo sekaraaanngg!! Gue pengen ketemu dia!!! Tapi gue gak bisa, gue bener-bener gak sempett!!" jawab Asuka dengan heboh diikuti suaranya yang melengking.
"Jadi lo gak bisa ke sini? Gimana dong? Lo tau gak! Setelah tau hal ini, gue gak berani lagi buat ketemu dia. Gue maluuuu!!" ucapku merengek.
"Malu kenapa lo? Jangan-jangan lo ngelakuin hal yang gak menyenangkan sama dia?" tuduhnya.
"Salah satunya.. Tapi....." saat ku sedang berbicara, lalu Taishi mengetuk pintu kamarku memberi tahu bahwa makanan telah siap.
"Pokoknya nanti kalo kita ketemu gue bakal ceritain deh.. udah dulu yaa gue mau makan. Ja neee!!" ucapku menyudahi pembicaraan dengan Asuka.
Aku sebenarnya malu untuk keluar. Tapi perut sudah keroncongan tak tahan menahan lapar lagi. Baiklah kuberanikan diri dengan wajah tebal ini.
Di meja makan, entah kenapa adikku terus saja senyum-senyum seperti ada sesuatu. Kazuhara-san juga tampak sama. Sepertinya mereka sudah tahu apa yang telah aku alami.
"Mari kita makan.. itadakimasu..." ucap Kazuhara-san.
"Ano.. anata wa.. Kazuhara Ryuto-san? GENERATIONS? Big City Rodeo?" tanyaku pelan.
"Hai.. seikai!! Kazuhara Ryuto desu.. Turn it up~ Turn it up~." jawab Kazuhara-san sambil bernyanyi lagu yang menjadi nada deringku.
"Bikkurishita.. Kenapa gak ngasih tau dari tadi sih?!! Mau ngerjain gue apa ini orang -_-" ucapku berbisik sambil memalingkan wajah.
"Hmm? Nani?" tanyanya.
Aku menggelengkan kepala sambil senyum dengan terpaksa.
"Anata no namae wa?" tanyanya lagi sambil tersenyum padaku.
"Watashi wa.. Mori.. Moriyama.. Midori desu.." jawabku dengan terbata sambil tak sadar memasang wajah yang awkward.
"Akhirnya aku tahu nama depanmu. Hmm.. Midori-san? Bolehku memanggilnya seperti itu?" tanya dia
"Hai..." jawabku lagi. Otakku kini nge blank tak tahu harus bicara apa. Yang jelas kali ini aku benar-benar akan mengingatnya. Nama dan wajahnya akan selalu kuingat!
Sementara si Taishi bakayaro itu terus saja menahan tawa walau suaranya tetap terdengar karena melihat tingkahku yang.... ahh aku saja malu untuk menjabarkannya. Diikuti dengan Kazuhara-san yang juga ikut-ikutan tersenyum sambil tetap melahap makanannya. Ya Tuhan... rasanya aku ingin sekali cepat-cepat pergi dari hadapannya. Dan aku tak ingin bertemu lagi dengannya. Namun keinginanku itu tak akan terjadi. Semenjak pertemuan pertama kami hari ini, kemudian kami pun seperti ditakdirkan untuk bertemu lagi dan lagi. Terus menerus. Hingga beriringnya waktu, kami melukiskan cerita dalam kehidupan masing-masing. Bukan hanya berdua, namun melibatkan semua kawannya yang tergabung dalam grup musik bernama GENERATIONS.
-bersambung-
Part 2: Echo
WKWKWKWKKWKWKWK. ITU GENE BUKAN ALAN YANG JADI VOCALIST AJA UDAH ALAY WKWKWKWK.
ReplyDeleteNGAKAK ANJIRRRRR DITUNGGU SAMBUNGANNYA YAAA
"Haahh.. kalo Alan-kun yang jadi vokalisnya, GENE bisa-bisa dinobatin jadi grup musik ter-alay. Ikemen sih, tapi alaynya gak ketulungan." Ucap si senpai
ReplyDeleteUntukk yg ituuu diriku setuja sama babeh wkwwk.. gene bakal jdi komedian bukn penyanyi yg ada kalau alan jdi vokalis 😌🤣
Sungguh di luar dugaan ,,ngakak semua hehehehe
ReplyDeleteEhehe semoga menikmati bacaannya yaak ^^
DeleteDi wattpad ngak dilanjut kak ?
Delete