Aku tertunduk sambil mengusap-ngusap kening.
"Mi-chan? Ada apa?" tanya Katayose-kun.
"Iie. Aku baik-baik aja.." jawabku setengah ragu.
"Kamu jadi aneh setelah lihat Yuta-kun.." curiga Katayose-kun. Sebelum aku menjawab, suara muncul dari dalam tasku,
"Iie. Aku baik-baik aja.." jawabku setengah ragu.
"Kamu jadi aneh setelah lihat Yuta-kun.." curiga Katayose-kun. Sebelum aku menjawab, suara muncul dari dalam tasku,
~teng nong~ (suara pesan line ponselku)
"Tunggu sebentar.." ucapku mengeluarkan ponsel.
"Tunggu sebentar.." ucapku mengeluarkan ponsel.
---------
-Taishi-
Nee-chan di mana? Aku lupa bawa kunci nih, sekarang aku sama Kazuhara-san nunggu di depan apartemen. Cepat pulang, Kazuhara-san mau bawa barang-barangnya!
---------
"Sumimasen.. sepertinya aku harus pulang sekarang.." ucapku pada mereka berdua.
"Apa ada masalah Mi-chan?" tanya Katayose-kun.
"Adikku lupa bawa kunci apartemen.. Sekarang dia lagi nunggu di sana." jawabku.
"Oke.. aku antar.." ucapnya.
Aku dan Katayose-kun berpamitan pada Komori-san. Kemudian menuju ke apartemenku yang memakan waktu sekitar 20 menit selama perjalanannya.
Sampai di sana, Katayose-kun kuajak dulu untuk masuk ke apartemen. Taishi dan Kazuhara-san pun sedang menunggu.
"Kamu ngerepotin banget sih! Masa sampe lupa bawa kunci? Terus Asuka mana?" kesalku pada Taishi.
"Namanya juga lupa.. Lagian kan kita pergi bareng, pastinya bakal pulang bareng juga, ehh Nee-chan malah asyik sendirian.. Asuka-san udah diantar pulang duluan tadi." balas adikku.
"Kamu ngerepotin banget sih! Masa sampe lupa bawa kunci? Terus Asuka mana?" kesalku pada Taishi.
"Namanya juga lupa.. Lagian kan kita pergi bareng, pastinya bakal pulang bareng juga, ehh Nee-chan malah asyik sendirian.. Asuka-san udah diantar pulang duluan tadi." balas adikku.
"Gomennasai.. semua karena kesalahanku yang tiba-tiba mengajak Mi-chan pergi." ucap Katayose-kun.
"Hai hai santai aja.. Katayose-san dan Nee-chan darimana? Kayaknya kalian bersenang-senang?" tanya Taishi.
"RAHASIA!! Ayok pada masuk dulu, jangan ngobrol di sini.." timpalku.
Aku dan Katayose-kun duduk di ruang tengah sedangkan Kazuhara-san masuk ke kamar ditemani adikku untuk mengambil barang-barangnya.
"Mi-chan.. Kamu belum jawab pertanyaanku tadi. Wajahmu aneh setelah lihat Yuta-kun. Apa benar dia cuman teman sekolahmu?" tanya Katayose-kun.
"Ehh?? Benar.." jawabku pelan.
"Hontou ni? Bisa kebetulan gitu.." tanyanya lagi. Kemudian dia pindah duduk ke sampingku. Perlahan wajahnya mendekat ke arahku dengan tatapan tajam.
"HONTOU NI?" tanyanya lagi serius, bersamaan dengan Kazuhara-san serta Taishi keluar dari kamar dan melihat keadaan kami saat itu.
"Wooaaaa!!" teriak Taishi. Aku dan Katayose-kun segera mengubah posisi seperti semula.
"Lebih baik kalian lakukan 'itu' saat gak ada siapa-siapa, atau di tempat pribadi!" ucap Kazuhara-san.
"Ini tidak seperti yang kalian lihat!" jawabku.
"Ryuto-kun marah?" tanya Katayose-kun.
"Iie.. Gue gak berhak marah lah.." jawabnya mengelak.
"Souka souka.. Terus lo mau kemana sekarang?" tanya lagi Katayose-kun yang melihat Kazuhara-san membawa tas besarnya.
"Ke tempat Hayato." jawabnya singkat.
"Gue juga mau langsung ke sana sih, yaudah bareng lah." ajak Katayose-kun.
Mereka berdua lalu menuju rumah Komori-san untuk berkumpul dengan semua member.
**
-Point of View GENERATIONS-
Ryota dan Ryuto menuju ke tempat Hayato.
"Ryuto-kun suka sama Mi-chan?" tanya Ryota langsung pada inti.
"Hah? Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" jawab Ryuto.
"Gue pengen tau aja sih.." balas Ryota tenang.
"Gak mungkin lah, gue baru kenal dia kemaren masa bisa langsung suka." Ryuto menyangkal.
"Yakin? Kalo gue yang suka sama dia menurut lo gimana?" tanya lagi Ryota.
"Ehh?" jawab Ryuto kaget.
"Yaaa gue juga baru ketemu dia lagi sekarang. Tapi gue udah kenal dia selama 6 tahun. Gak ada perubahan besar yang terjadi sama dia, dan gue nyaman saat barengan dia." jelas Ryota.
"Terserah lo sih.. Bukan urusan gue!" jawab Ryuto meninggi.
"Hai hai hai... Nge-gas aja sih lo. Santai aja kali.." balas Ryota yang semakin menaruh kecurigaan pada Ryuto setelah mendengar jawabannya itu.
Mereka pun sampai di tempat Hayato. Di sana telah ada Alan, Yuta dan Reo. Tinggal Mandy yang belum terlihat batang hidungnya. Anak-anak GENERATIONS ini berkumpul santai saat ada kesempatan untuk bisa bersama. Tak ada hal spesifik yang dibahas. Mengobrol tentang pekerjaan, kesibukan pribadi, rencana liburan sampai berbagai hal lainnya. Bercanda gurau, bermain game pula menghabiskan waktu di hari itu. Lalu tiba lah si member tertua yang datang terlambat,
"Gomen gomen gue telat.. Pacar gue tadi minta ditemenin dulu." ucap Mandy.
"Pacaran mulu sih Men-san! Gak setia kawan lo!!" balas Reo kesal.
"Hahaha lo sih malah putus sama Yumi-san.." jawab Mandy menyebut nama mantan pacarnya Reo.
"Huhu kasian banget adik kecil kita.." goda Alan si leader diikuti member yang lain.
"Urusai!! Gue sikat lo pada satu-satu!" bentak Reo. Semuanya pun hanya membalas dengan tawa.
"Ah! Mandy-san! Gue tadi ketemu temen sekolah yang juga sekelas sama pacarmu. Katanya dia pengen ketemu Angel sih.." ucap Ryota menyela.
"Dare desu ka? Cewek kan? Lo tinggal langsung kasih tau Angel aja lah.." jawab Mandy.
"Hooh cewek.. Hmm gue sih pengennya kita ketemu berempat.. Men-san dan Angel terus gue sama dia.. Makanya gue bilang dulu sama Men-san buat cari waktu yang pas.." ucap Ryota.
"Eh? Lo ngajak double date?" tanya Mandy. Ryota hanya menjawab dengan mengangkat alisnya sambil senyum-senyum.
"Wooo wooo wooo ada yang lagi jatuh cinta nih!!" semangat Hayato. Sekarang giliran Ryota yang digodai oleh semua member.
"Cantik gak cantik gak? Siapa namanya?" tanya Alan.
"Manis sih.. Moriyama Midori-san.. Ya kan Ryota-kun?" jawab Hayato. Yuta yang dari tadi paling senyap seperti biasanya dan hanya terus menikmati cemilan tiba-tiba tersedak setelah mendengar nama itu.
"Midori?" tanya Yuta dengan keras.
"Hai.. Ahh dia juga bilang kalo kenal sama Yuta-kun,, kalian teman sekolah kan?" ucap lagi Hayato teringat perkataan wanita itu tadi siang.
"Ahh iya iya.. Gue-- gue punya teman sekolah yang namanya sama pas masih di Osaka dulu.." balas Yuta yang pandangannya kabur kesana kemari.
"Apa itu Mi-chan kah? Kenapa dia bisa ada di Tokyo? Terus ada hubungan apa sama Ryota?" batin Yuta.
"Kok lo kenal sama dia Hayato?" tanya Alan.
"Tadi siang kan dia ke sini bareng Ryota-kun buat nganter kucing gue.." jawabnya.
"Ryuto-kun juga kenal dia tuh.." ucap Ryota dengan lirikan misterius pada Ryuto.
"Hai.. dia kakaknya temen fitnes gue.." jawab Ryuto cuek. Yuta hanya terus melihat saja ke arah dua vokalisnya ini sambil terus menerka apakah perempuan itu benar 'dia'.
"Hmm gue jadi penasaran pengen ketemu orangnya.." ucap Alan.
"Oh iya! Alan-kun! Temannya Mi-chan penggemar GENERATIONS, dia ngefans tuh sama lo! Pas ketemu gue aja heboh banget, gimana nanti kalo ketemu lo!!" ucap Ryota pada si pemimpin grup ini.
"Waawww! Serius? Dia mengidolakan orang yang tepat!!" balas Alan dengan gaya sok cool.
"Gebet aja der, gebettt.." pancing Hayato.
"Lo gak bakal cemburu kalo ntar gue punya pacar? Gue kan pasangan lo hahaha" tanya Alan pada Hayato.
"Heeee!! Pasangan MC iyaa, tapi amit-amit kalo jadi pasangan hidup. Selera gue cewek cantik, bukan cowok ganteng kayak lo! Hueekk.." jawab Hayato menyudutkan Alan.
"Kau jahat! Huh.." balas lagi Alan sambil memukul-mukul manja Hayato yang tepat duduk di sampingnya dan Hayato pun malah ikut-ikutan memukul manja balik Alan.
"Wooii udah lah jangan ngomongin cinta mulu! Kesel gue dengerinnya. Mending pulang aja nih!!" teriak Reo.
"Iyalah gue juga pulang kalo yang diomongin itu-itu terus!" lanjut Ryuto yang hatinya memanas semenjak Ryota menceritakan tentang wanita itu.
"Hai hai hai hai.. Yaudah kita minum lagi.. Yookk Kanpaaiii." Ucap Alan mendamaikan suasana.
-Point of View GENERATIONS end-
**
Aku merebahkan badan di tempat tidur tercinta. Lelah sekali hari ini. Diikuti pula dengan hal yang membuatku terkejut beberapa kali. Semua terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Aku senang bisa bertemu lagi dengan teman lama, namun pertemuanku dengan dia membawaku untuk teringat lagi dengan seseorang di masa laluku. Aku sungguh tak ingin bertemu lagi dengan masa lalu itu. Kumohon Tuhan. Semua terjadi berawal saat aku mengenal Kazuhara-san. Kalau saja adikku bukan temannya. Kalau saja dia tak mengenalkan aku dengannya. Menyesal? Ada iya, ada tidak. Namun percuma, ibarat peribahasa nasi telah menjadi bubur. Aku bukan doraemon yang memiliki mesin waktu untuk bisa kembali. Haaaahhh memusingkan! Lebih baik aku tidur saja!
Hari-hari berlalu semenjak itu. Berganti minggu hingga bulan. Aku melakukan aktivitas seperti biasanya. Kini aku dan Katayose-kun jadi sering berkomunikasi walau hanya sebatas menanyakan kabar. Kadang dia juga menggodaku, tapi aku menganggap itu hanya candaan saja. Ya, wajar. Pikirku. Kami belum bertemu lagi sejak terakhir dia datang ke tempatku tiga minggu lalu. Walau dia sering berkata, "Mi-chan, aku ingin bertemu..", tapi kesibukan seorang artis dan orang biasa itu amat jauh berbeda. Apalagi dia juga punya jadwal sendiri yang tak kalah padat diluar grupnya. Aku bisa mengerti dan terus memberi semangat padanya. Di sisi lain, sesekali Kazuhara-san masih suka menginap di tempatku. Bahkan bergantian, ada saatnya Taishi yang menginap di tempat dia. Namun aku rasa ada yang aneh dengan Kazuhara-san sekarang. Sikapnya jadi dingin di hadapanku. Dia hanya berbicara seperlunya padaku tapi tetap tampak biasa saat dengan Taishi. Mungkinkah aku punya salah? Tapi aku sungkan untuk menanyakannya. Makanya, aku abaikan saja walau sebenarnya itu membuatku tak tenang.
**
Minggu ini aku bisa bertemu dengan Katayose-kun yang sekaligus menepati janjinya untuk mempertemukanku dengan Angel. Dia berkata bahwa Mandy-san juga akan ikut. Aku penasaran bagaimana Angel sekarang, dan bagaimana pula Mandy-san yang disebut-sebut seperti gorila itu. Hahaha. Sore tiba, Katayose-kun menjemputku dan kami pergi bersama ke tempat yang sudah dijanjikan. Setelah sampai, kami melihat Angel dan Mandy-san telah menunggu di sana.
"Konnichiwa.." ucapku pada mereka berdua yang sudah duduk membelakangi kami.
"Konnichiwa.. Ini Mi-chan?" jawab Angel menoleh.
Aku mengangguk. Kemudian Angel berdiri menghampiriku dan kami saling berpelukan berteriak kesenangan layaknya orang yang telah lama tak berjumpa. Apalagi sesama wanita. Salah satu teman terdekatku saat masa kecil selain Katayose-kun telah ada di hadapanku. Tetap tak banyak perubahan pada Angel, dia masih bertahan dengan rambut keriting dan tubuh mungilnya. Lalu aku dan Mandy-san pun saling memperkenalkan diri.
Kami pergi jalan-jalan bersama di hari yang cerah ini. Angel dan Mandy-san saling bergandengan tangan mesra sedangkan aku dan Katayose-kun hanya jalan berdampingan saja. Badan Mandy-san yang besar cocok sekali untuk melindungi tubuh Angel. Aku jadi iri. Walau tubuhku tak semungil Angel tapi aku termasuk wanita yang kurus, dan menginginkan pria yang bisa melindungiku juga. Hmmm Jangan mengkhayal terus, Midori!
"Mandy-san emang mirip gorila, sama kayak yang Kazuhara-san bilang haha.." bisikku pada Katayose-kun.
"Hmmm saat kita bersama pun kamu tetap aja mikirin oranglain.." balasnya jutek.
"Mikirin oranglain? Maksudmu Kazuhara-san? Yaampun siapa yang mikirin dia sih.. " elakku.
"Kalian bisik-bisik apaan? Kita kesana yuk.." ajak Angel yang mendengar suara samar-samar antara aku dan Katayose-kun.
Kami berempat terus melanjutkan petualangan seru ini. Beberapa kali orang sekitar menyangka kami seperti dua pasangan. Tapi pada kenyataannya tak seperti itu. Keakrabanku dengan Katayose-kun itu kurasa wajar saja terjadi diantara sahabat. Ya kan?? Aku pun merasa aneh mengapa tak ada yang mengenali dua pria ini padahal mereka orang terkenal? Mungkinkah penyamaran mereka berhasil? Padahal hanya memakai kacamata dan kupluk saja yang notabene wajahnya masih dapat dikenali. Tapi tak apa sih itu menguntungkan juga bagiku dan Angel. Tak perlu ribet bertemu dengan penggemar mereka. Sekitar dua jam lebih kita berkeliling di tempat ini, perut pun mulai keroncongan dan kami memutuskan makan di cafe sederhana namun tak kalah bagusnya dengan restoran mahal. Makanan telah siap. Melihat Angel dan Mandy-san saling menyuapi, aku merasa seperti obat nyamuk. Asem dah!!
"Aaaaaa.." Katayose-kun menghadap padaku sambil membuka mulutnya.
"Nani?" tanyaku aneh.
"Suapin.. Biar kayak Men-san dan Angel.." jawabnya.
"Makan sendiri lah,, aku bukan pacarmu.." balasku.
"Yasudah, jadilah pacarku.." ucapnya lagi.
"Ehh?? Bercanda aja sih! Aku gak kepikiran buat pacaran dengan Katayose-kun. Cukup kayak gini aja aku udah nyaman.." jawabku dengan santai padanya.
"Padahal gue serius, tapi kayaknya Mi-chan masih gak sadar. Atau dia beneran gak mau sama gue?!" batinnya lemas.
"Ano.. Udah berapa lama kalian pacaran? Ceritain dong.." tanyaku pada sepasang kekasih ini.
"Dih kepo.. Pengen punya pacar juga yaa Mi-chan. Bosen ngejomblo kan?" ejek Katayose-kun padaku.
"Jomblo kok teriak jomblo sih. Huh!!" balasku.
"Hahaha Mi-chan sama Katayose-kun pacaran aja lah! Kalian cocok kok!" goda Angel.
"Bener tuh! Rencana lo buat "ini" berhasil kan Ryota.." timpal Mandy-san senyum-senyum memberi kode ke arah Katayose-kun.
"Rencana apaan?" tanyaku pada Katayose-kun.
"Oii Men-san! Berisik lo!!" kesal Ryota sambil menggeplak kepala Mandy-san.
"Aneh banget ini cowok-cowok.. Jadi gimana awal kalian ketemu?" lanjutku pada Angel.
"Kita ketemu waktu GENERATIONS ngadain World Tour di LA tahun lalu. Gue kan udah mutusin menetap disana sejak kelulusan SMP. Terus pas udah masuk dunia kerja, kebetulan gue jadi salah satu crew yang nyiapin konser mereka itu. Dan ketemu deh sama Men-san." jawabnya yang terus menceritakan masa pendekatan mereka sampai jadian.
"Hai Moriyama-san! Aku kira dia bule makanya pas pertama ketemu aku bicara memakai Bahasa Inggris, tapi dia membalas dengan Bahasa Jepang." tambah Mandy-san sambil tertawa.
"Wajah dia emang bule haha dulu juga aku menganggap demikian.. Terus sekarang kok lo bisa ada di Jepang? Liburan?" tanyaku lagi pada Angel.
"Iie.. Gue udah lima bulan ini balik ke Jepang. Udah punya pekerjaan juga disini. Yaaa gue juga gak mau jauh-jauh sih sama Men-san hihi.." jawab Angel malu-malu.
"Oh baby i love you so much!" balas Mandy-san menatap Angel.
"Kimoiiiii!! Jangan pacaran depan gue lah hush hush.." ucap Katayose-kun.
"Katayose-kun iri kan? Makanya cari pacar.." balasku.
"Gak usah dicari, orangnya udah ada.." jawab dia.
"Dare? Dare?" tanyaku lagi. Dia hanya diam saja.
"Kalian lucu deh haha! Kita makan lagi yuk.." Ucap Angel.
Selesai makan kami lanjut menonton bioskop hingga pulang hampir tengah malam. Setelah hari itu pun aku dan Angel suka berkirim pesan. Tak lupa juga kukenalkan dia pada Asuka dan kami bertiga kini sering pergi bersama-sama. Nyaman. Itulah yang kami rasakan. Tak peduli seberapa lama kami baru berjumpa, tapi rasa nyaman bisa mengalahkan segalanya. Bahkan Asuka beruntung bisa mengenal Angel karena dia merupakan kekasih dari Mandy-san, salah satu member grup musik favoritnya.
**
"Tadaima.." Pukul 8 malam aku baru kembali dari kantor. Ada permasalahan di sana dan aku terpaksa harus menunggu karena dikejar deadline hari ini. Lelah sekali rasanya. Cacing di perut pun sudah pada demo. Aku memanggil Taishi karena tak biasanya dia menghilang dari ruang tengah di jam segini. Dia masih tak menyahut. Kuketuk pintu kamarnya dan dia menyuruhku masuk. Di sana aku melihat Taishi sedang berbaring di tempat tidurnya.
"Taishi? Kamu kenapa?" tanyaku.
"Nee-chan, pusing.." jawabnya lemah. Aku mengecek dahinya dan ternyata sedikit hangat.
"Kamu sakit. Kita ke dokter yuk.." ajakku cemas.
"Gak usah Nee-chan.. Aku minum obat aja. Tapi sekarang aku harus ke tempatnya Kazu-senpai, aku harus ngasih barang yang waktu itu aku pinjam soalnya besok mau dipake sama dia.." jawabnya.
"Mana mungkin kamu bisa pergi sekarang! Yaudah biar Nee-chan aja yang ke sana.." ucapku.
Aku pun pergi ke tempatnya Kazuhara-san masih dengan rasa lelah dan lapar. Demi adikku satu-satunya aku rela melakukan ini walau aku merasa hubunganku dengan Kazuhara-san tidak baik sekarang.
"Midori-san? Ada apa?" tanyanya kaget melihatku ada di depan pintu rumahnya.
"Aku ke sini cuman mau memberikan titipannya Taishi. Dia sedang sakit, jadi tak bisa datang ke sini dan besok pun tak akan pergi ke tempat fitnes." jawabku.
"Ohh arigatou Midori-san! Maaf merepotkanmu. Semoga Mori-kun cepat sembuh.." ucapnya yang terus mengalihkan pandangannya dariku. Benar kan? Kedatanganku ini tak diharapkan olehnya. Dia masih bersikap dingin padaku. Baiklah, aku langsung pamit saja.
"Kalau begitu aku pulang dulu Kazu--" balasku namun tiba-tiba suara muncul dari perutku saat itu. Dan sontak dia yang masih didepanku pun tertawa.
"Apa itu suara bom? Kau belum makan? Hahaha.. ayok masuk! Akan kubuatkan makanan untukmu." ajaknya sambil terus tertawa mengejekku.
"Yamete!! Itu gak lucu!" kesalku namun ada rasa tenang dalam hatiku saat melihat tawanya.
Aku mengikuti dia masuk ke dalam rumah. Tapi kakiku tersandung sepatu yang terletak acak tak jauh dari depan pintu, dan bruk!! Aku jatuh hingga tangan kanan ini luka karena terbentur lantai. Kazuhara-san segera membangunkanku dan mengecek seluruh badanku.
"Midori-san! Tunggu sebentar, aku bawakan P3K dulu!" dia panik melihat keadaanku.
Aku menangis kesakitan di hadapannya. Ini hanya luka kecil, tapi tetap saja aku tak bisa menahannya. Kazuhara-san segera mengobati dengan pelan. Dia juga mencoba menenangkan walau kumasih terus terisak.
"Sudah selesai, jangan menangis lagi.. besok juga sembuh. Midori-san memang cengeng.." ucapnya.
"Gomen..." jawabku pelan.
"Eh? Kenapa kau minta maaf? Sudah.. Sudah.." ucapnya lagi sambil menghapus air mataku dengan lembut. Telapak tangan dia yang besar terasa hangat di kedua pipiku. Aku menatapnya dengan dalam. Tapi saat pandangan kami beradu dia malah mengalihkannya (lagi) kemudian melepas tangannya dari wajahku.
"Aku bantu berdiri Midori-san.." ucapnya. Lalu seseorang keluar dari salah satu ruangan di rumah Kazuhara-san. Mungkinkah dia si pemilik sepatu yang membuatku jatuh itu?
"Ryuto-kun ada apa? Tadi pas di kamar mandi gue denger ada suara 'brukk!!' " ucap orang itu.
"Ah nandemonai! Yuta-kun, ada temen gue yang dateng ke sini.." jawabnya.
"Moriyama Midori desu.." ucapku pada orang itu sebelum melihat jelas wajahnya.
"Eee??.. Mi.. Mi-chan?" ucapnya yang kaget saat melihat wajahku. Aku pun tak kalah kagetnya saat mendapatkan pandangan jelas pada dia dan hanya membalas dengan senyum paksa.
"Yuta desu.. Nakatsuka Yuta desu.. Kamu ingat aku kan?" dia seakan mencoba untuk membuatku mengingatnya. Aku mengangguk.
"Ohh iyaa kalian teman sekolah kan?" tanya Kazuhara-san.
"Hai.. Aku dan Yuta-kun berada di sekolah yang sama." jawabku. Yuta-kun hanya ikut mengangguk.
"Yasudah kalian duduk dulu. Aku akan buat makanan sekarang.." ucap Kazuhara-san.
Kazuhara-san ke dapur dan mulai membuat makanan. Aku serta Yuta-kun hanya duduk saling diam saja. Mengapa sesuatu yang tak kuharapkan ini malah terjadi? Dan dalam suasana yang sangat menyulitkan juga.
"Anjirr kikuk banget ketemu lagi sama dia.. Gue pengen pulang sekarang, tapi gak enak sama Kazuhara-san." batinku.
Aku dan Yuta-kun masih terdiam. Dalam ruangan yang sedikit remang ini, kisah masa lalu yang telah terkubur kini bangkit lagi memenuhi ingatan.
-bersambung-
Araa araaaaaaa jadi mulai dari akhir chapter ini yg bikin mbak Vika baper 🙃
ReplyDeleteEhhhh btw baru di chapter ini aku bisa komen lhooooo kenapa di 3 part pertama aku gabisa masukin komen yaa huhu
Semangat nulis terus Cin 🤩😘
Sepertinya anda kurang beruntung XD
DeleteSemangaattt
"Waawww! Serius? Dia mengidolakan orang yang tepat!!" Ucap Alan dengan gaya sok cool
ReplyDeleteSaat Alan bilang itu.. aku auto bilang ''amiitt dah''🙈...
Aku ga durhaka kann 😅
Yakin amit?
DeleteYAKIN????