Setelah
Sukina Hito ga Iru Koto yang saya bahas sebelumnya, kini dorama Aogeba Toutoshi
yang mencuri perhatian saya. Keduanya sama-sama tayang di musim panas 2016 ini.
Dan keduanya favorit saya juga. Saya akan mengajak kalian berkenalan dengan
dorama ini. Yuk!
Pertama,
kenapa saya ingin menonton dorama ini? Alasan utamanya karena dorama ini
melibatkan si my rainbow alias dedek Nijiro Murakami. Dorama barunya Niji, saya
harus nonton dong. Tapi saat dorama ini masih tayang, justru saya hanya
mendownload saja karena ini lamaaaaa keluar sub indonesianya. Jadi saya
memutuskan untuk menontonnya saat dorama ini selesai dan sub indo terkumpul
semua (meski pada akhirnya kesabaran saya habis dan menonton episode terakhir
dengan sub inggris hhh). Dan saya jadi lebih memfokuskan ke dorama Sukina Hito
ga Iru Koto (meskipun sama harus ekstra sabar juga tapi lebih cepat keluarnya
daripada yang ini). Dan ternyata! cara saya untuk menonton dorama ini saat
sudah komplit keseluruhannya itu tepat sekaliiii!! Karena saya benar-benar gak
bisa nunggu untuk nonton episode-episode selanjutnya. Dan ini juga termasuk
salah satu cerita yang saya suka dimana diceritakan segerombolan anak laki-laki
nakal yang menjadi tobat karena seseorang (hehehehe). Oke minna.. kali ini saya
akan menceritakan secara detail tentang dorama yang berjumlah 8 episode ini.
Douzo….
Episode 1
Sebuah
sekolah bernama SMA Misaki menjadi sekolah terburuk di Kanagawa. Itu
dikarenakan murid-muridnya yang nakal terutama geng Aoshima dan sering
melakukan kekerasan di sekolah maupun tempat umum. Suatu waktu atas permohonan
dari kepala sekolah SMA tersebut datanglah seorang guru paruh waktu bernama
Koichi Hikuma yang bertanggungjawab di bidang musik. Ia adalah mantan pemain
saksofon profesional di Jepang dan diharapkan dapat membuat perubahan di
sekolah tersebut. Kehadirannya kurang disambut baik oleh para murid namun ia
tidak menyerah untuk membuat para murid bergabung dengan klub sekolah terutama
musik walaupun usianya sudah lanjut. Pada awalnya, anaknya yang bernama Natsuki
Hikuma melarang ia untuk mengajar disitu karena muridnya yang terkenal berbahaya.
Namun Hikuma-sensei bersikeras ingin tetap mengajar di tempat itu. Dalam
menangani klub musiknya yang bernama Brass Band dengan diketuai oleh Nagisa
Arima, banyak rintangan yang ia hadapi. Dari berusaha keras untuk mendapatkan anggota,
mengajari musik yang dibawakan Brass Band agar tidak berantakan sampai gangguan
dari geng Aoshima yang membenci musik. Geng Aoshima berjumlah 5 orang. Diketuai
oleh Hiroto Aoshima. Kemudian teman terdekat Aoshima yaitu Ren Kitora. Lalu
Keita Abo, Yuuji Kuwata dan Kinya Takamoku. Arima yang merupakan teman masa
kecil Aoshima dan Kitora bercerita kepada Hikuma-sensei bahwa sebenarnya geng Aoshima
dulu adalah sebuah band. Namun pada saat mereka bermain diatas panggung
festival sekolah, para senior menghentikan mereka dengan cara kekerasan hingga
timbulah perkelahian. Salah satu senior membantingkan kursi kepada Aoshima
hingga mencederai tangannya dan ia pun tidak dapat memainkan musik lagi dengan
baik. Demi solidaritas persahabatan, band ini pun bubar dan geng Aoshima
berubah menjadi berandalan. Mengetahui cerita ini, Hikuma-sensei tidak tinggal
diam. Ia tidak akan membiarkan murid-murid tidak memiliki mimpi untuk masa
depannya. Ia yakin di dalam diri geng Aoshima masih terdapat rasa cinta
terhadap musik.
Hikuma-sensei
menempelkan poster di majalah dinding sekolah. Itu berisi tentang konser musik
temannya dan Brass Band akan tampil disana. Lalu geng Aoshima menjual tiket
masuk kepada murid lainnya padahal acara ini gratis. Hikuma-sensei
mengetahuinya dan mengambil kembali uang hasil penjualan tiket dari Aoshima.
Mereka pun geram dan mencari tahu tentang sosok Hikuma-sensei. Ternyata ia
memiliki masa lalu yang buruk di bidang musik hingga ia berhenti menjadi pemain
pro. Aoshima memberitahu hal ini kepada Brass Band dan mengancam akan membunuh
mereka jika tetap datang ke konser tersebut. Saat konser dimulai, Hikuma-sensei
sedang menunggu anggota dan hanya Arima saja yang datang. Ia berusaha
mendatangi anggota lain namun hasilnya nihil hingga akhirnya Brass Band tidak
jadi tampil di konser itu. Arima menceritakan semua peristiwa kepada
Hikuma-sensei. Sensei mengerti dan menyadari bahwa ini memang kesalahannya
namun ia takkan berhenti untuk membuat murid-murid bergabung dengan klub.
Episode 2
Setiap
hari anggota Brass Band bertambah berkat kegigihan Hikuma-sensei. Meski begitu
ia tetap ingin geng Aoshima bergabung bersamanya. Salah satu geng tersebut,
Keita Abo masih menyimpan keinginannya untuk bermain musik. Ia mulai tertarik
dengan trombone. Namun demi persahabatan ia menahan keinginannya itu. Saat
sedang berjalan-jalan, geng Aoshima melihat Jinnai, senior yang telah
menghancurkan impian mereka. Rasa dendam itu pun muncul. Jinnai tak tinggal
diam hingga ia datang kesekolahnya lagi bersama teman-temannya untuk membuat
keributan dengan geng Aoshima. Ia menghina geng Aoshima begitupun Brass Band. Hikuma-sensei
melihat kejadian ini dan tak terima atas penghinaan kepada murid-muridnya. Ia
menasehati Jinnai namun naas justru ia mendapat pukulan berkali-kali dari
Jinnai. Hikuma-sensei bilang ini tidak apa-apa jika untuk membela muridku.
Jinnai pun pergi setelah salah satu guru, Arai-sensei berpura-pura menelepon
polisi.
Saat
malam hari, Abo, Kuwata dan Takamoku sedang bersama dan Kuwata merokok. Lalu
terlihat oleh petugas keamanan. Mereka pun lari dikejar petugas keamanan karena
anak dibawah umur tidak boleh merokok. Dari jauh Hikuma-sensei melihat mereka
dan mengejarnya juga. Lalu mereka berpisah untuk mengelabui petugas. Tapi Abo
tertangkap sedangkan Kuwata dan Takamoku berhasil melarikan diri dan bertemu di
tempat biasa mereka nongkrong. Hikuma-sensei melihat Abo dan mengaku kepada
petugas bahwa ia adalah orangtuanya hingga Abo dapat terbebas. Keesokan
harinya, Abo terus memikirkan kata-kata dari Hikuma-sensei saat semalam ia diselamatkan
olehnya dan akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dengan Brass Band mengikuti
kata hatinya. Ia mengatakan ini kepada Aoshima dan ia juga mengajak Aoshima
untuk bergabung. Namun Aoshima menolak tapi Abo tetap memaksanya dengan
mengingat masa lalu dimana Aoshima lah yang membuat Abo jadi mencintai musik.
Namun Aoshima bersikeras menolak. Tak tahan dengan perkataan Abo ia pun memukul
Abo. Kuwata dan Takamoku membela Abo dan mereka pun mengatakan akan bergabung
dengan Brass Band. Akibat kejadian ini maka retaklah geng Aoshima ini. Tapi
rasa peduli diantara mereka tetap ada saat Kuwata dan Takamoku disekap Jinnai
kemudian Aoshima dan Kitora menyelamatkannya.
Episode 3
Brass
Band bertambah tiga anggota. Abo menempati posisi trombone, Kuwata tuba dan
Takamoku timpani. Wakil ketua Brass Band, Igawa tidak suka mereka bergabung
karena ia berpikir bahwa mereka bertiga hanya akan menyulitkan klub. Namun
Hikuma-sensei memberikannya pengertian. Saat mereka bertiga sedang latihan,
mereka bertemu dengan Aoshima dan Kitora. Hubungan mereka kembali baik walau
tak sedekat dulu. Di dalam kelas, Arai-sensei berbicara kepada Kitora tentang
rencananya belajar musik di luar negeri. Hikuma-sensei mendengarnya dan
mendukung Kitora. Namun Kitora berkata bahwa ia sudah tidak berminat lagi untuk
itu (sebenarnya Kitora berbohong. Ia tidak ingin menyakiti Aoshima karena mereka
adalah sahabat sejak kecil). Disisi lain, Jinnai datang lagi dan menghancurkan
basecamp geng Aoshima. Mereka ingin membalasnya tapi Hikuma-sensei melarangnya
dan memberi mereka nasehat. Ternyata tanpa sepengetahuan geng Aoshima,
Hikuma-sensei mendatangi Jinnai dan memintanya untuk tidak mengganggu
murid-muridnya lagi. Jinnai marah dan mendorong Hikuma-sensei hingga tangannya
terluka. Pada keesokan harinya, Aoshima pun datang ke tempat Jinnai. Bukan
untuk berkelahi namun untuk meminta maaf. Jinnai tidak percaya dan memukuli
Aoshima tanpa mendapat perlawanan.
“kau bisa terus memukul diriku untuk mengisi
kekosongan hatimu.” Ucap Aoshima.
Jinnai
berkata kepada Aoshima bahwa ‘orangtua’ itu pun (yang berarti Hikuma-sensei)
mengatakan hal yang sama dengannya. Jinnai pun melepaskan Aoshima dan takkan
membuat masalah dengannya lagi. Kemudian datanglah Kitora dan mereka
bersama-sama pergi ke ruang musik sekolah. Aoshima kini ingin membuktikan
kepada Hikuma-sensei bahwa ia akan berdiri diatas panggung. Akhirnya Aoshima
pun bergabung dengan Brass Band dan menempati terompet, begitupun Kitora dengan
memainkan saksofon. Selain itu, hubungan geng Aoshima kembali erat seperti
dulu.
Episode 4
Anggota
Brass Band kini sudah lengkap. Hikuma-sensei berhasil mengajak Sugai, anak
nakal yang suka kebut-kebutan, kemudian Kibe, si cuek yang selalu mengacuhkan
salam dari Hikuma-sensei hingga geng Aoshima yang paling nakal di sekolah. Kini
Hikuma-sensei harus berusaha keras menyatukan musik Brass Band agar menggema dengan
indah di kompetisi yang akan mereka ikuti. Ia pun dibantu oleh anaknya dalam
mengajar. Banyak sekali rintangan yang dihadapi Hikuma-sensei. Seperti dari
Igawa yang terus menyindir geng Aoshima hingga terjadi keributan. Hikuma-sensei
lalu mengajak Brass Band ke sebuah camp pelatihan. Semua biaya ia tanggung
sendiri. Ia rela jika itu membuat ikatan diantara anggota Brass Band semakin
kuat. Saat di camp pelatihan, Hikuma-sensei sengaja mencari jadwal yang sama
dengan SMA Meihou, yang memenangkan kompetisi musim lalu agar dapat belajar
banyak darinya. Disana, Brass Band mendapat banyak pelajaran dari Hikuma dan
Natsuki-sensei. Hikuma-sensei pun berusaha menjalin hubungan baik dengan SMA
Meihou tapi SMA Misaki hanya dipandang sebelah mata dan menjadi bahan cemoohan
murid-murid Meihou yang dikenal baik. Hingga pada saat Igawa melihat salah satu
murid Meihou merokok, tapi malah Igawa lah yang dilaporkan merokok karena ia
dijebak. Ia mengatakan yang sebenarnya tapi tetap saja SMA Meihou tidak
mempercayainya. Igawa merasa sangat tertekan ditambah ia tidak pernah mendapat
dukungan dari ayahnya saat bergabung dengan klub. Tapi Hikuma-sensei
mempercayainya begitupun dengan geng Aoshima yang berusaha membuktikan bahwa
Igawa tidak bersalah. Melihat ketulusan geng Aoshima, Igawa pun sadar akan
sikapnya kepada mereka selama ini dan meminta maaf. Begitupun kepada
Hikuma-sensei. Ia telah salah paham terhadapnya.
Episode 5
Kasus
Igawa sampai ke sekolah. Tepat setelah selesai camp pelatihan, Brass Band
dipanggil ke ruangan guru untuk mengkonfirmasi kejadian ini. Mereka tetap
menyangkal tapi belum ada bukti akhirnya Brass Band mendapat hukuman dari wakil
kepala sekolah untuk tidak menggunakan ruangan musik selama 10 hari. Melihat
kesungguhan anggota untuk berkompetisi membuat Hikuma-sensei tak patah
semangat. Ia mengajak Brass Band untuk latihan di pinggir pantai walau
keadaannya tidak kondusif. Mereka tetap berlatih dengan semangat demi tampil
diatas panggung kompetisi. Mereka pun melakukan latihan fisik dan bersama-sama membersihkan
sampah di sekolah sebagai tanda ketulusan pada sekolah dan akan membuktikan
bahwa mereka dapat memenangkan kompetisi regional. Melihat ini semua, wakil
kepala sekolah pun akhirnya mencabut hukuman mereka dan mengizinkan Brass Band
untuk menggunakan ruangan musik lagi. Hikuma-sensei lalu membagikan surat
undangan untuk diberikan kepada wali anggota Brass Band agar dapat melihat
Brass Band tampil diatas panggung. Namun Arima memiliki masalah pribadi. Ia merasa
kurang nyaman dengan keluarga barunya. Orangtua mereka bercerai dan Arima ingin
ibu kandungnya menghadiri kompetisi. Hikuma-sensei memberikan banyak nasehat
kepada Arima dan membantunya untuk menemui ibu kandungnya hingga Arima pun kini
dapat merasa tenang.
Episode 6
Hikuma-sensei
terbaring di rumah sakit. Sebelumnya Natsuki-sensei menemukan Hikuma-sensei
pingsan di kamarnya. Ternyata Hikuma-sensei menderita penyakit kanker. ini
membuatnya tak dapat melatih Brass Band dalam beberapa waktu. Tapi ia tetap
datang ke sekolah untuk melatih klub. Itu membuat Natsuki-sensei merasa
khawatir.
Saat
Kitora pulang, sudah ada Hikuma dan Natsuki-sensei dirumahnya. Mereka menanyakan
tentang formulir sekolah musik di luar negeri milik Kitora yang belum
diserahkan kepada orangtuanya. Mereka mendukung Kitora untuk belajar diluar
negeri namun Kitora bilang ia sudah tidak berminat. Pada kenyataannya Kitora
mengatakan bahwa ujian sekolah luar negeri dan kompetisinya dilaksanakan pada
hari yang sama dan Kitora lebih memilih tampil di kompetisi bersama Brass Band.
Keesokan harinya, Abo, Kuwata dan Takamoku bertanya pada Kitora tentang rencana
sekolah di luar negeri tersebut dan mereka menginginkan Kitora bertahan dengan
klub. Namun Aoshima menyuruh Kitora untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang
pro. Mereka berdebat. Kitora pun sebenarnya masih bingung. Ia mengatakan akan
ikut kompetisi dengan Brass Band namun hatinya tetap menginginkan ikut ujian ke
luar negeri. Aoshima tetap saja memaksa Kitora untuk pergi hingga memukulnya. Akhirnya
Kitora pun memutuskan untuk meninggalkan klub dan ikut ujian untuk sekolah di
luar negeri.
Episode 7
Brass
Band sedang tampil diatas panggung kompetisi dengan semangat dan di tempat lain
Kitora pun sedang melakukan ujian. Pengumuman pemenang pun datang. Dan akhirnya
Brass Band dari SMA Misaki dinyatakan sebagai juara pertama dan lolos ke
tingkat prefektur. Mereka merayakan kemenangan di sekolah. Kemudian Hikuma-sensei
meminta semuanya diam karena ada sesuatu yang ingin dia katakan. Secara tak
terduga Hikuma-sensei memberitahu semua tentang penyakitnya. Dan ia akan melakukan
operasi lalu beristirahat sehingga tidak akan ikut ke kompetisi prefektur. Ia akan
digantikan oleh Natsuki-sensei. Saat dirawat di rumah sakit, anggota Brass Band
selalu menjenguk Hikuma-sensei dan menghiburnya. Hikuma-sensei meminta
operasinya dilaksanakan bersamaan saat Brass Band berkompetisi. Mereka akan sama-sama berjuang
di hari yang sama.
Kitora
bertemu dengan Arai-sensei dan menyerahkan formulir rencana sekolah di luar
negeri kepadanya. Ia juga ingin memberitahukan hal ini kepada Hikuma-sensei. Kemudian
Arai-sensei memberitahu Kitora tentang keadaan Hikuma-sensei yang sebenarnya. Kitora
mengatakan kepada Natsuki-sensei dan Aoshima juga tiga temannya bahwa ia akan
ikut kompetisi bersama Brass Band agar lolos ke tingkat nasional. Aoshima merasa
bahwa Kitora masih ada keraguan dalam mengambil keputusan dan ia tidak
menginginkan Kitora ada di klub dan tetap menyuruhnya pergi ke luar negeri. Abo,
Kuwata dan Takamoku juga berselisih pendapat tentang apa yang harus dilakukan
Kitora. Kitora pun pergi meninggalkan mereka. Saat malamnya, Kitora menemui
Hikuma-sensei di rumah sakit. Dan bertanya:
“mengapa anda begitu kuat?“
Hikuma-sensei
menjawab,
“sebenarnya saya ini lemah. Karena saya lemah
saya akan memberikan segalanya untuk tetap hidup. Hei Kitora. Jika kau sedang
bingung tentang sesuatu, kau harus menghadapinya dengan hatimu sendiri. Tidak masalah
jika mengikuti apa kata hatimu sendiri.”
Kitora
pun pamit dan mengatakan berjuanglah untuk operasinya kepada Hikuma-sensei. Begitupun
sebaliknya.
Hari
yang penting pun tiba. Brass Band bersiap untuk kompetisi. Hikuma-sensei juga
akan menjalani operasi dan Kitora akan melaksanakan ujian kembali. Saat melihat
‘jimat keberuntungan’ Brass Band, Kitora teringat akan perkataan
teman-temannya. Juga perkataan Hikuma-sensei semalam. Ia merenung dan akhirnya
yakin tentang apa yang akan ia lakukan. Ia meninggalkan ujian dan menyusul ke
tempat kompetisi. Sampai disana, ia mengatakan dengan yakin kepada semuanya
bahwa ia akan ikut berjuanag di kompetisi bersama Brass Band agar dapat lolos
ke tingkat nasional. Semua anggota dan Natsuki-sensei menyetujuinya dan Kitora
pun bergabung kembali dengan Brass Band dan siap melaksanakan kompetisi.
Episode 8 (end)
Hikuma-sensei
sadar setelah operasi. Disana sudah ada Arima dan Igawa lalu mereka mengatakan
kepada sensei bahwa mereka lolos ke kompetisi tingkat nasional. Disana ada pula
Kitora memberitahu sensei bahwa ia ingin ikut kompetisi dan meninggalkan ujian.
Diluar anggota lainnya melambaikan tangan kepada sensei yang melihat mereka
dari balik jendela dan mengucapkan selamat.
Brass
Band terus dilatih oleh Natsuki-sensei dan selalu berharap bahwa Hikuma-sensei
akan datang untuk melatih mereka kembali. Aoshima dan Kitora menanyakan kepada Natsuki-sensei
tentang kondisi Hikuma-sensei dan ia memberitahu bahwa keadaan Hikuma-sensei
semakin parah. Ia tidak bisa hidup lebih lama lagi.
Kompetisi
nasional pun dimulai. Brass Band didampingi oleh Natsuki-sensei. Mereka melakukan
latihan sebentar namun hasilnya malah menjadi kacau. Salah satu anggota berkata
ini adalah kompetisi nasional dan Hikuma-sensei tidak ada disini. Mereka menjadi
sedih tapi Aoshima serta Arima tetap menyemangati Brass Band. tak lama Takamoku
datang bersama Hikuma-sensei dan mereka semua kaget. Sensei memberi semangat
kepada mereka dan bilang ia akan menonton dari bangku penonton. Saat ia akan
pergi, Natsuki-sensei menahannya dan meminta Hikuma-sensei untuk menjadi
konduktor menggantikan dirinya. Semua memohon juga kepada Hikuma-sensei. Akhirnya
ialah yang akan memimpin Brass Band di kompetisi nasional ini. Suara musik
Brass Band menggema di panggung kompetisi. 12 menit yang penting telah mereka
gunakan dengan sangat baik. Pengumuman pemenang pun tiba. Tapi sayang, Brass
Band SMA Misaki tidak dapat memenangkannya. Mereka kecewa tapi Hikuma-sensei
terus memotivasi mereka. Nasehat dan pepatah selalu keluar dari mulutnya. Lalu pelatih
SMA Meihou mendatangi mereka dan menilai bahwa penampilan mereka luar biasa dan
menunggunya kembali untuk kompetisi tahun depan. Setelah itu Hikuma-sensei
berpamitan untuk kembali lagi ke rumah sakit.
Musim
gugur tiba. Brass Band dan Natsuki-sensei berkumpul di ruang musik. Disana
terlihat bingkai foto Hikuma-sensei dan karangan bunga. Kini Hikuma-sensei
telah tenang berada di alam sana. Natsuki-sensei berterimakasih karena Brass
Band telah memberikan ayahnya impian. Brass Band dengan dipimpin oleh
Natsuki-sensei kemudian memainkan musiknya untuk dipersembahkan kepada
Hikuma-sensei. Mereka mengenang saat-saat bersama Hikuma-sensei hingga suasana
haru pun menyelimuti mereka.
Diakhir
kisah, Brass Band SMA Misaki sedang tampil diatas panggung kompetisi. Geng Aoshima
dan Arima telah lulus dan menonton mereka dari audiens. Saat pengumuman untuk
lolos ke kompetisi nasional, Brass Band SMA Misaki memenangkannya. Piagam-piagam
mereka pun terpajang di dinding ruangan musik. Disana juga tersimpan foto
Hikuma-sensei dan semua anggota Brass Band.
SELESAI
Dorama
ini memberikan banyak pelajaran hidup. Dari semangat yang ditunjukkan oleh
Hikuma-sensei. Lalu setiap kata-katanya selalu memotivasi dan juga Brass Band
yang berjuang terus meski banyak rintangan yang dihadapi. Saya benar-benar
terkesan saat menonton dorama ini. Tidak salah jika Aogeba Toutoshi akhirnya mendapat
rating kedua dalam dorama musim panas 2016 di Jepang (yang ke-satu nya ‘Ie Uru
Onna’, doramanya mbak Keiko Kitagawa, tapi saya gak nonton hehehe). Pokoknya terimakasih dedek
Nijiro karena telah mengantarkanku untuk menonton dorama sebagus ini. YATTAAAAA!!
Oke
minna.. terakhir saya akan kenalkan pemain-pemain dari Aogeba Toutoshi.. silahkan dan terimakasih ^^
Akira Terao sebagai Koichi Hikuma |
Anna Ishii sebagai Nagisa Arima |
Kentaro sebagai Kotatsu Igawa |
Nijiro Murakami sebagai Hiroto Aoshima |
Mikako Tabe sebagai Natsuki Hikuma |
Takumi Kitamura sebagai Keita Abo |
Taiga sebagai Kinya Takamoku |
Mackenyu sebagai Ren Kitora |
Gaku Sano sebagai Yuuji Kuwata |
No comments:
Post a Comment