Hari berlalu melewati minggu kemudian berganti bulan hingga tiba pada tahunnya. Bertemu kembali pada hari yang sama di saat luka itu dimulai. Kepergianmu, meninggalkan segala kepedihan. Rasa sakit yang merobek batin akibat kehilangan dirimu. Satu sosok yang sangat berarti bagiku. Satu sosok yang telah lama kukagumi. Satu sosok yang selalu kujadikan sebagai penyemangat. Kehadiranmu yang terus kutunggu tanpa rasa letih. Meski kita belum pernah bertemu, bahkan kau pun tak mengenal diriku, tapi bukankah kita masih berada di bawah langit yang sama? Menapakkan kaki di bumi yang sama pula? Jadi kuanggap bahwa kita sudah terhubung. Hanya saja, waktu itu telah terhenti semenjak satu tahun lalu. Kini kau telah menjadi langit itu. Kini kau telah beranjak dari pijakan di bumi ini. Ruang kita tlah berbeda. Aku masih tetap berada di bawah, menatapmu nanar yang jauh di atas sana.
Bagaimana kabarmu sekarang? Harapan yang selalu terpanjat menginginkan bahwa kau abadi di dalam kebahagiaan. Tak ada yang menyesaki pikiran serta jiwamu lagi. Bebaskan semuanya. Tenanglah bersama kehidupan kekalmu. Apa kau tahu? Ah, pasti kau pun mengetahuinya karena kau selalu mengawasi dari langit itu, kan? Hal yang menghangatkan yang sepantasnya harus terjadi. Mengenai karya-karyamu tetap menemani di sepanjang waktu ini. Sampai detik ini. Berbagai info positif tentangmu berdatangan silih berganti. Apresiasi tanpa batas layak diberikan untukmu. Memang, ragamu sudah tak bersama kami lagi, namun semua tentangmu selalu tersimpan di hati. Di dalam sini, kau tetap hidup.
Aku sudah baik-baik saja tanpamu. Tapi bukan berarti bahwa aku bisa melupakanmu. Sungguh mustahil.. Karena sepanjang waktu, tentangmu akan selalu melekat dalam memoriku. Namamu, akan selalu terukir di dalam jiwaku. Dan sosokmu, takkan pernah melebur dari kisah perjalanan hidupku.
Tersenyumlah. Terus tersenyum. Biarkan cahaya benderang mengitari dirimu. Doa yang mengalir tiada henti takkan membiarkannya padam. Kau hanya perlu berdiam, beristirahat dalam kedamaian.
Kau selamanya di dalam hati kami.. yang selalu dirindukan, Haruma Miura-san ❤
No comments:
Post a Comment