find me on:

Saturday, July 30, 2022

Hey Yose

Mengejutkan sekali, tentang berita yang didapat dari pemilik nama panggilan yang tertulis pada judul postingan ini. Pikiranku seketika kosong. Tidak ada komentar bahkan kata-kata yang mampu terucap. Hati yang merasa, sebuah kesedihan. Kekacauan. Seseorang yang merupakan bagian dari penyemangat terbesarku, mengalami masa sulit di tengah-tengah kesibukan yang dilakoni. Khawatir, itu pasti. Dan terbesit rasa kecewa pula terkait keegoisan diri. Kenapa? Harus kamu? Kenapa? Sekarang? Kenapa? Saat bayangan indah yang sesaat lagi akan terwujud, malah lenyap dalam sekejap?

Tidak adil.

Entah bagaimana aku menyusun barisan kalimat ini agar tertata rapi. Terbaca santun. Terdengar bijak. Jika tampak berlebihan, takkan kupedulikan.

Sudahlah.

Kamu tentu tak akan kalah dengan keadaan ini. aku hanya bisa merelakan hari-hari yang berlalu setelahnya. Paling penting, adalah kesehatanmu. Fokus pada perawatan yang sedang dijalani. Jaga kondisi tubuhmu agar dapat sempurna seperti sedia kala. Dan saat itu terjadi, keenergikan dirimu akan meningkat pesat berkali-kali lipat!

Hey Yose.. Dari lubuk hatiku terdalam, aku berdoa untukmu. Selalu mendoakanmu. Dirimu..

Yoseota akan setia menanti kehadiranmu kembali!

Saturday, July 23, 2022

10 Favorit: Pertunjukkan Musik Tunggal GENERATIONS from EXILE TRIBE

Selamat datang, Juli! “10 Favorit” yang akan saya bagikan kali ini adalah tentang… pertunjukkan musik GENERATIONS from EXILE TRIBE! Ya, setiap pekerja di bidang seni terutama yang mengutamakan musik, tampil dalam sebuah pertunjukkan yang disebut konser merupakan hal yang sangat luar biasa. Berdiri di atas panggung megah untuk memberikan penampilan terbaik dengan disaksikan oleh banyaknya pasang mata. Rasa bahagia akan membuncah di dalam diri, sekaligus bangga pada pencapaian yang telah diraih. Itu pun didapatkan oleh GENE, yang sudah berkali-kali menggelar pertunjukkan musiknya. Usaha keras yang telah mereka lakukan dengan penuh keyakinan serta semangat, telah membuahkan hasil yang membawa dampak positif bagi pribadi masing-masing. Tak ketinggalan, begitu pula bagi para penggemarnya. Dapat melihat sang idola yang memadukan keindahan suara dengan sentuhan gerak tarian di pertunjukkan yang mereka gelar, sukses memberikan kepuasan tak terhingga. Menjadikan rasa cinta serta kekaguman untuk mereka terus bertambah setiap waktu.

 

Rasanya memang takkan terlupakan yaa jika dapat menonton pertunjukkan mereka secara langsung. Tanpa perantara layar kaca, kedua mata lah yang menangkap momen-momen spesial itu tepat di hadapan. Yang sudah bisa membuat momen itu jadi kenyataan, selamat! Dan semoga bisa terus mewujudkannya. Dan bagi yang belum memiliki kesempatan untuk mengubahnya jadi realita, termasuk saya, mudah-mudahan akan segera didatangkan kesempatan itu di waktu yang tepat! Tidak apa-apa jika hanya sekali seumur hidup pun, yang pasti, dapat melihat GENE dengan mata kepala sendiri! Mari kita berdoaaaaaa!!



Untuk saat ini, saya baru mampu menonton pertunjukkan-pertunjukkan musik yang telah GENE gelar melalui media. Tapi, kemeriahan dan sensasi yang didapat pun sudah berhasil membuat perasaan saya meluap-luap sampai luber! GENE selalu luar biasa, GENE selalu memuaskan, GENE selalu menyenangkan hati, GENE selalu membawa kebahagiaan tiada tara! Sudah pasti, semua pertunjukkan itu memiliki cirinya tersendiri. Yang dapat terkenang abadi dalam jiwa penggemar untuk setiap gelarannya. Dan berikut ini adalah urutan “10 Favorit” pertunjukkan musik tunggal GENERATIONS from EXILE TRIBE pilihan saya.

Monday, July 18, 2022

Arema FC Juara Piala Presiden 2022

Kompetisi pramusim di Liga Sepakbola Indonesia dengan nama Piala Presiden baru saja mencapai puncak pagelarannya pada tanggal 17 Juli 2022. Laga final kompetisi ini mempertemukan dua klub raksasa Indonesia yaitu Arema FC dan Borneo FC. Final tersebut dilaksanakan sebanyak dua leg, dengan leg pertama menempatkan Arema FC sebagai tuan rumah dan leg terakhir berlangsung di kandang Borneo FC. Hasil leg pertama menyatakan Arema FC sebagai pemenang dengan unggul 1 gol dari Borneo FC. Membuat tim yang berasal dari Samarinda itu harus bekerja keras untuk menyamai bahkan melebihi raihan tim asal Malang. Leg kedua pun digelar. Borneo FC bermain dengan terus menyerang hampir selama pertandingan berlangsung. Namun pertahanan Arema FC sulit sekali untuk ditembus para pemain tim berjersey oranye ini. Hingga peluit panjang tanda pertandingan selesai dibunyikan wasit, tidak ada satu gol pun yang tercipta. Membuat Arema FC yang berbekal satu gol dari laga sebelumnya berhasil menyabet gelar juara Piala Presiden tahun 2022!

 

Lautan oranye berubah jadi membiru! Riuh suara pendukung Arema FC menggema di stadion yang menjadi tempat laga final ini. Final kedua dengan lawan yang sama, dan mendapat hasil yang sama pula. Kalian memang telah bermain dengan luar biasa! Ditambah tembok terakhir pertahanan yang menjadikan sosok itu sebagai peraih gelar pemain terbaik di kompetisi ini. Arema FC yang pada awalnya dirasa pesimis akan melaju ke babak berikutnya karena hasil pertandingan fase grup yang kurang memuaskan, namun perjuangan kalian tak berhenti begitu saja. Semangat selalu dikobarkan. Kepercayaan diri tidak pernah pudar. Sampai kalian berhasil lolos di perempat final, kemudian menang telak dua leg di semifinal, dan menjadi juara di babak final! Selamat Arema FC, biru lokal jagoanku! Kami bangga pada klub ini. Tetaplah tingkatkan selalu performa kalian, karena kompetisi tertinggi yang sebenarnya akan segera dimulai! Salam Satu Jiwa!!

sumber foto: Arema FC Official Twitter


Sunday, July 10, 2022

Puisi: RA(HA)S(I)A

RA(HA)S(I)A

Hai, rasa

Yang tak bisa dibendung atas luapannya

Yang sulit dikendalikan kehadirannya

Yang gagal berganti pada pemiliknya

Yang mustahil bisa terhapus jejak-jejaknya

 

Hai, rasa

Yang hanya mampu terpendam

Yang sanggup untuk terus dibungkam

Yang tertahan pada mimpi setiap malam

Yang cukup menjadi rahasia terdalam

Sunday, July 3, 2022

Puisi: Hening

Hening

Di tepi luasnya hamparan air ini kita bertemu
Mata saling beradu dengan tatapan yang sendu
Hingga tak kuasa mulut pun membisu
Kau dan aku seketika membeku
Bergeming, tiada laku
Meski angin menerpa kulit tanpa ragu
Menerbangkan helaian rambut, mengganggu tuju
Menggoyangkan dua lakara yang tengah singgah dengan padu
Namun tubuh ini terasa kaku
Dan hati semakin pilu
Memendam kata yang hanya satu
Bahwa aku ingin “putus” denganmu