find me on:

Saturday, September 1, 2018

Maaf Teman, Bukan Aku Melupakanmu Namun Ingatanku yang Berkurang

Dalam satu minggu ini, aku berjumpa kembali dengan orang-orang yang telah kukenal, lebih tepatnya mengenalku. Bisa dikatakan kami lama tak saling melihat bahkan melakukan percakapan. Mereka menyapa duluan ketika ku sedang berpetualang mencari tempat yang pas untuk makan siang dengan berkendara si roda dua bermesin di jalanan yang lumayan padat ini. Lalu kami berpapasan, hanya itu saja.

Cerita yang pertama, di hari senin, seorang perempuan berjilbab dari arah belakang mendekat ke sebelah kananku kemudian menegur, "Cindy!" sambil menoleh kearahku dengan masker menutup sebagian wajahnya. Lalu apa yang aku lakukan? Aku hanya bisa bengong menatap matanya yang menyipit menandakan bahwa dia sedang tersenyum. Coba ku mengingatnya sambil memelankan laju kendaraan. Kami tak sempat berhenti dan berbicara dahulu. Dia meneruskan perjalanannya di depanku lalu seketika balasan telatku terucap, "Eeehhh..". Tapi dia telah menghilang karena kami melewati jalur berbeda saat di depan adalah perempatan. Aku pikir dia adalah "H", teman satu kelas saat masa putih abu. Bayangan sekilasku tertuju pada dia. Namun entahlah. Maafkan aku jika ini salah, teman..

Cerita kedua, di hari rabu, terjadi lagi di jam yang hampir bersamaan. Lagi-lagi seorang perempuan dan dia berkendara motor dengan dibonceng oleh seorang laki-laki, aku rasa pasangannya. Saatku berhenti di lampu merah, kami berpapasan dengan dia datang dari arah berlawanan. Tak sengaja kami saling tatap dan dia refleks berkata, "Ehh Cindyyy.." sembari tersenyum. Dan aku? Lagi-lagi memasang wajah tanpa ekspresi. Ku lanjut menoleh ke belakang, dia pun melambaikan tangannya padaku dan kubalas sambil tersenyum. Tapi di pikiranku, "Sebentar, itu siapa?". Aku coba mengingat lagi masih di tempat pemberhentian sesaat ini, namun tak berhasil jua hingga lampu berganti warna hijau dan aku harus fokus dulu saja saat perjalanan. Sampai di tempat tujuan, aku terpikir perempuan berambut panjang tadi. Aku mengira-ngira mungkinkah dia "A"? Tapi wajahnya amat berbeda dengan dulu. Iyaa dulu, saat kami masih bocah. Kini dia telah memenuhi wajahnya dengan riasan, apa karena itu aku tak langsung mengenalinya? Tapi aku tetap merasa tak enak hati membalas sapaan dengan "kebingungan".

Mengapa mereka mengenaliku sedangkan aku tidak? Mungkinkah aku yang tak banyak perubahan sehingga masih terlihat sama saja? Atau memang ingatanku yang kini mulai melemah? Tapi aku masih bisa mengingat hal dengan baik. Aku bukan orang yang pelupa. Aku pun masih memiliki bayangan wajah-wajah teman lamaku. Percayalah.. Yaaa aku rasa hal ini tampaknya wajar saja karena waktu terus berjalan dan tingkatan hidup makin banyak dilalui. Mulai berkurang aktivitas dan kebersamaan dengan orang-orang lama hingga tak berjumpa sekian waktu dan mulai memperluas hubungan dengan orang-orang baru. Ini memang fase kehidupan manusia kan? Tapi yang jelas aku tak pernah melupakan kalian, teman. Hanya saja waktu yang menguras ingatanku tentang kalian..

No comments:

Post a Comment