Aku mulai membenci tanggal ini. Hari yang tak ingin aku jumpai untuk selamanya, sejak dua tahun lalu. Ketika hanya amarah bercampur kepiluan yang bisa aku rasakan saat waktunya tiba. Batinku tersiksa. Ragaku tak kuasa. Tanpa aba-aba, ingatan kesedihan yang jelas terputar di otak. Orang-orang yang masih beruntung seakan aku anggap mereka pamer didepan kedua mata ini. Diatas penderitaanku. Tertawa bersama, bahagia, bahkan ucapan kata-kata bijak yang terlontar semakin menusuk tajam tubuhku. Sukar untuk kukendalikan. Teramat sesak. Hatiku retak. Kepingan yang berserakan tak akan bisa kembali lagi. Memang.. mereka hanya mengikuti apa yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka tak tahu apa-apa. Mereka pun tak bersalah. Karena aku lah yang bermasalah. Bangkit itu sangat sulit, terutama dari hal ini. Luka yang begitu dalam tak langsung ampuh terhapus oleh waktu. Berapa lama.. Jawaban itu belum kutemukan.
No comments:
Post a Comment