find me on:

Wednesday, March 19, 2025

Interview Moment with GENERATIONS from EXILE TRIBE (Ryota Katayose "PRODUCE 6IX COLORS PROJECT")

Setelah wawancara bersama Yuta Nakatsuka untuk “PRODUCE 6IX COLORS PROJECT” bulan lalu, kali ini mari kita beralih pada member selanjutnya yaitu sang vokalis Ryota Katayose! Wawancara yang tertulis di bawah ini berasal dari tujuh artikel media online yang berbeda, dan saya rangkum ke dalam satu postingan ini dengan terjemahan bahasa Indonesia. Selamat membaca~ ^^

sumber foto: EXILE TRIBE MAGAZINE

Bagian kedua dari “PRODUCE 6IX COLORS PROJECT” milik GENERATIONS telah dirilis pada tanggal 3 Maret 2025 yang diproduksi oleh Ryota Katayose dan bekerjasama dengan komposer Koichi Tsutaya. Lagu berjudul “Kizuita koto wa”, yang merupakan lagu ballad dengan nyanyian cinta sejati yang murni dan lugas ini akan menghangatkan hati semua orang yang mendengarkan. Karya ini memiliki melodi yang menarik, emosional, dan sedih yang meningkatkan perasaan untuk orang yang dicintai!
 
1. Bagaimana kesan dan pendapatmu terhadap “True or Doubt”, rilisan pertama “PRODUCE 6IX COLORS” produksi Yuta Nakatsuka-san?
🐶: Aku pikir itu adalah lagu produksi Yuta (Nakatsuka)-kun yang cocok untuk rilisan pertama. Aku merasa ini adalah produksi yang benar-benar menarik. Ini adalah masa yang sibuk, jadi kupikir pasti sulit untuk semua member termasuk Yuta-kun. Tampaknya perilis pertama memiliki waktu paling sedikit. Ia juga telah bekerja keras untuk membuat strategi promosi di TikTok. Secara pribadi, aku tidak tahu banyak tentang TikTok. Jadi lewat Yuta-kun yang mengajak artis lain untuk merekam video tari bersama, aku berpikir, “Ternyata ada ya cara untuk berkomunikasi seperti ini,” dan saat aku melihat orang-orang mengunggah video dengan tagar itu, aku berpikir, “Ada juga ya orang-orang seperti ini. Aku bersyukur mereka mau menari bersama kami.” Lagu itu sendiri berkualitas sangat tinggi, menggabungkan pandangan dunia (Sota) Hanamura-kun Da-iCE sebagai penulis lirik dan musik. Ini adalah sebuah lagu yang bisa ditarikan dan belum pernah dicoba oleh GENERATIONS sebelumnya, jadi menurutku ini adalah tantangan yang bagus.
                                    
2. Apa alasanmu dipilih untuk mengambil peran di seri kedua setelah Nakatsuka-san?
🐶: Saat kami memutuskan urutannya, kami seperti menyimpulkan bahwa vokalis (Ryuto Kazuhara dan Ryota Katayose) akan menjadi yang terbaik. Tapi mengurutkan vokalis di dua terakhir juga rasanya kurang tepat, jadi aku berpikir, “Haruskah rilisan kedua atau ketiga diisi oleh vokalis?” Lalu Ryuto-kun berkata, “Aku ingin merilisnya di musim panas,” jadi aku menanggapi, “Kalau begitu aku akan merilis lebih dulu.
 
3. Bagaimana perasaanmu tentang produksimu sebagai rilisan kedua dalam seri ini?
🐶: Kami bisa memiliki tingkat kebebasan yang tinggi. Aku pikir aku mampu memproduksinya dengan gayaku sendiri tanpa berusaha menjadi terlalu keren.
 
4. Topik pembahasan pada karya ini adalah penunjukan Koichi Tsutaya-san sebagai produser suara. Bisakah kamu menceritakan bagaimana kolaborasi pertamamu dimulai?
🐶: Aku bertemu Tsutaya-san secara pribadi sekitar 8 atau 9 tahun yang lalu melalui penyanyi-penulis lagu Yu Sakai-san. Kami makan bersama dan mereka datang untuk menonton pertunjukan live kami “GENERATIONS LIVE TOUR 2016 “SPEEDSTER”. Kami memiliki koneksi, tetapi kami belum pernah bekerja bersama. Dan sebelum kami menyadarinya, waktu pun berlalu (haha). Namun secara pribadi, ketika aku memutuskan untuk menekuni karir soloku dengan sungguh-sungguh tahun lalu, aku pikir hubunganku dengan Tsutaya-san juga akan berubah. Di tengah semua ini, project ini diputuskan, dan aku merasa bahwa waktunya akhirnya tiba untuk memanggil produser besar. Kali ini aku mencoba memproduksi sebuah lagu, dan aku ingin menciptakan ballad J-Pop. Jadi aku pikir Tsutaya-san akan cocok dan aku bisa meminta bantuannya. Ketika aku memintanya untuk berpartisipasi, ia dengan senang hati menerimanya, dan terlebih lagi, ia sangat antusias dengan ide tersebut, katanya, “Aku benar-benar tidak ingin lagu ini kalah! (dengan lagu-lagu member lain).
 
5. Apa yang membuatmu memutuskan untuk melakukan project ini awalnya?
🐶: Kami mempunyai beberapa lagu ballad yang lebih bisa ditarikan, namun kali ini kami ingin menunjukkan sisi GENERATIONS yang lebih dewasa. Termasuk aku sendiri, semua member yang debut saat remaja sekarang berusia akhir 20-an dan awal 30-an, dan aku pikir lagu ini mampu mengekspresikan langkah apa saja yang telah kami ambil untuk sampai ke posisi kami sekarang seiring dengan kedewasaan individu kami. Semuanya berawal dari ide bahwa alangkah baiknya jika menciptakan sebuah lagu yang dapat menangkap momen terkini ketika anak-anak yang baik ini berubah menjadi pria yang baik. Itu adalah faktor penentu terbesar.
 
6. Apakah kamu sudah memutuskan dari awal jika lagu ini akan bergenre ballad?
🐶: Bukan dari awal, tapi lambat laun menciptakan lagu ballad J-Pop menjadi tema besar buatku. Dengan menciptakan ballad J-Pop klasik, atau dengan kata lain, ballad mahakarya untuk GENERATIONS. Aku memikirkan cara untuk mengembangkannya dari situ dan menghasilkan sekitar tiga pola acuan. Aku menghubungi Tsutaya-san dan para seniman dari perusahaannya, agehasprings, untuk memulai. Mereka mengumpulkan banyak demo dan pertama-tama mempersempitnya menjadi 7-8 lagu, kemudian kami mempersempitnya lebih jauh dan memolesnya dari situ.
 
7. Kapan cerita ini terjadi?
🐶: Kami mulai mengerjakannya sekitar bulan September tahun lalu, dan menyelesaikannya dalam waktu sekitar dua bulan. Waktu berlalu begitu cepat. Lagu itu sudah ditulis sejak tahun lalu.
 
sumber foto: Boys Pia

8. Proses produksi seperti apa yang sebenarnya kamu lalui, Katayose-san?
🐶: Ada banyak komposer di kantor Tsutaya-san, agehasprings, jadi kami meminta mereka untuk menyiapkan lagu untuk project ini. Aku mengirimkan sekitar tiga komposisi musik yang berbeda dengan suasana hati yang berbeda-beda sebagai referensi, dan mereka mempersempitnya menjadi sekitar tujuh lagu dari total sekitar 20 lagu. Dari situlah, Tsutaya-san dan aku mempersempitnya menjadi tiga lagu, memolesnya sedikit, lalu mempersempitnya menjadi dua. Akhirnya aku memutuskan satu lagu dan mulai menulis liriknya.
 
9. Percakapan macam apa yang kamu lakukan dengan Tsutaya-san saat kamu menuangkan ide-idemu?
🐶: Dari segi bagaimana lagu tersebut seharusnya dibawakan, meskipun masih berupa gambaran samar di benakku, aku memiliki gambaran sebuah lagu dengan “enam pria keren berdiri di sana untuk bernyanyi”. Meskipun sebenarnya ada dua orang yang bernyanyi, ketika kalian melihat mereka di panggung, GENERATIONS saat ini terdiri dari enam pria berusia 30-an yang bernyanyi. Aku mengatakan pada Tsutaya-san bahwa aku ingin membuat lagu seperti itu, termasuk penampilannya. Aku pikir begitulah cara J-Pop dibuat, budaya paduan suara, hal yang menakjubkan tentang satu suara nyanyian.
 
10. Aku ingin tahu mengapa kamu memutuskan memberi judul “Kizuita koto wa”?
🐶: Aku kesulitan untuk memberikan judul… Tsutaya-san dan penulis lirik memberiku banyak ide, dan ada begitu banyak usulan yang berbeda sehingga sulit untuk memilih. Saat berbincang dengan sutradara video musik, kami berdiskusi apakah boleh menggunakan frasa “Kizuita koto wa”? Meskipun ada lagu berjudul “Kizuita koto”, aku memutuskan untuk menambahkan “wa” ke “Kizuita koto” karena aku pikir itu akan menarik karena nuansanya sedikit berubah. Jika melihat judulnya, bukankah judulnya seperti judul novel yang membuatmu ingin membacanya? Aku pikir judulnya akan memungkinkan orang mencari apa yang mereka sendiri sadari setelah mendengarkan lagu tersebut.
 
11. Tolong ceritakan kepada kami tentang lagu ini!
🐶: Sebuah lagu sederhana tentang cinta yang sangat dalam. Ini adalah lagu yang mengandung banyak cerita dalam kata-kata yang sangat sederhana.
 
12. Mengapa kamu ingin bernyanyi tentang cinta yang begitu dalam?
🐶: Aku pikir itu masalah preferensi dan nilai. Aku pikir aku bisa membuatnya lebih bergaya, tetapi aku merasa akhirnya aku membuatnya tetap sederhana dengan mengesampingkan nilai-nilai pribadiku. Lagu-lagu GENERATIONS tidak hanya menampilkan wajahku, aku membayangkannya sebagai pertunjukan oleh kami berenam, jadi apa yang bisa aku katakan telah berubah, dan aku pikir ada keuntungan untuk dapat berbicara dengan lebih kuat tentang pandangan dunia yang lebih luas dan nilai-nilai yang sedikit lebih luas daripada sebagai artis solo.
 
13. Liriknya ditulis bersama Shinya Takano-san, Tsutaya-san, dan kamu. Bagaimana prosesnya?
🐶: Rasanya kami seperti menulis bersama dari jarak jauh sambil bertukar pendapat. Butuh waktu sekitar seminggu hingga 10 hari bolak-balik untuk menyelesaikannya. Waktu itu cukup intens. Aku menambahkan sentuhan pribadiku pada lirik yang dikirimkan kepadaku. Aku menulis liriknya dari jarak jauh tanpa pernah bertemu Takano-san secara langsung, tetapi aku mendapat kesan bahwa ia mempertimbangkan banyak pendapatku saat menciptakan lagu itu. bagian yang paling aku perhatikan adalah kalimat pembukanya, “Ekiekishiteta~”. Bagian ini ditulis oleh Takano-san, dan disertakan saat ia pertama kali menerima liriknya, tetapi kita biasanya tidak menggunakan kata “ekieki”, bukan?
 
14. Pandangan dunia dari lirik-lirik ini sangat naratif. Bagaimana kamu memilih kata-kata tersebut?
🐶: Saat kami menulis lirik, ceritanya perlahan mulai terbentuk. Namun, aku mendengar bahwa para profesional seperti penulis, penulis lirik, dan novelis seringkali berjuang dengan masalah tidak mengetahui cara menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Itulah sebabnya aku berfokus pada kata-kata apa yang akan keluar ketika orang-orang itu benar-benar mencoba. Itulah sebabnya, meskipun aku berkata di awal, “Tokubetsu na serifu nante ienai yo~ (Aku tidak bisa mengatakan sesuatu yang istimewa),” di akhir aku berkata, “Kimi no subete dakishime you~ (Aku ingin memelukmu dengan segalanya).” Aku pikir kata-kata ini sangat istimewa.
 
sumber foto: TOKYO HEADLINE
 
15. lebih jauh lagi, lagu ini bukan sekadar ballad yang enak didengar. Lagu ini punya hook yang benar-benar mengena, dan menurutku Tsutaya-san benar-benar seorang hit maker. Faktanya, ada beberapa bagian yang membuatku merinding.
🐶: Di mana itu? Aku ingin tahu, tolong beritahu aku.
 
16. Di akhir chorus pertama, “Boku no ari no mama ni~ Kimi e ai no mama ni~” dan kemudian di akhir, “Mamoru ari no mama ni~ Sasagu ai no mama ni~”. Cara kedua suara itu berpadu begitu menggetarkan hingga bulu kudukku meremang.
🐶: Aku bahagia karena aku yang menulis kalimat “Boku no ari no mama ni~”. Liriknya ditulis oleh Takano-san, kemudian Tsutaya-san dan aku, kami bertiga mengerjakannya bersama-sama, berdiskusi seperti dalam rapat umum, dan pendapatku banyak dipertimbangkan. Aku pikir akan sedikit tidak sopan bagi penulis lirik untuk hanya menyertakan lirik yang aku buat sebagaimana adanya, jadi aku memasukkannya sebagai saran, dengan mengatakan sesuatu seperti, “Misalnya, bagaimana dengan sesuatu seperti ini?” Hasilnya, semua terpantul persis sebagaimana adanya. Tsutaya-san juga mengatakan kepadaku sejak pertemuan pertama, “Pastikan untuk memberitahu kami apa yang kamu pikirkan. Kami akan terus mencoba dan menguji hingga menit terakhir sebelum kami memutuskan sesuatu,” dan aku sangat berterima kasih karena ia fleksibel dalam mendengarkan pendapatku.
 
17. Lirik lagu ini mencerminkan cinta sejati dan emosi murni, jadi aku pikir lagu ini akan diterima oleh banyak orang. Bisakah kamu menyebutkan satu frasa yang paling kamu sukai?
🐶: Liriknya sebagian besar ditulis oleh Shinya Takano-san, bekerjasama dengan Tsutaya-san dan aku. Lagu ini memang tentang cinta, tetapi aku tidak ingin lagu ini memiliki pandangan dunia yang muluk-muluk. Di bagian chorus terakhir ada lirik “Kakujitsu na mirai nante wakaranai yo”, aku menyarankan ini karena aku tidak ingin mengatakan sesuatu yang tidak penting seperti, “Zutto isshouni itai! (Aku ingin bersama selamanya!)” Aku juga sangat berhati-hati dalam menggunakan ekspresi yang realistis.
 
18. Baik “True or Doubt” dan “Kizuita koto wa”, keduanya adalah lagu cinta. Tetapi liriknya didekati dengan cara yang berbeda. Apa pendapatmu tentang hal ini?
🐶: “True or Doubt” adalah lagu tentang cinta, tetapi aku ingin menggambarkan cinta yang lebih abstrak. Apakah itu “cinta yang ditangkap dari kehidupan sehari-hari seseorang”? Aku harap aku bisa menciptakan suasana seperti itu. Akan tetapi, saat kami menulis lagu tersebut, kami tidak tahu jenis lagu apa yang ditulis oleh yang lain, jadi ketika aku kemudian menggabungkan kedua lagu tersebut, aku merasa menarik untuk mempelajari bahwa ada banyak cara berbeda untuk memandang lagu cinta.
 
19. Apakah ada banyak lika-liku di sepanjang jalan untuk sampai pada lagu ini?
🐶: Ada. Project ini dimulai musim gugur lalu. Aku pikir berbagai bentuk dukungan yang aku terima dari tim Tsutaya-san menghasilkan lagu yang benar-benar mewah. Salah satu hal yang menjadi fokus kami selama berbagai diskusi adalah lirik. Lagu ini memiliki lirik yang sedikit berirama, seperti “Ari no mama ni~” dan “Ai no mama ni~”. Ini adalah frasa yang aku buat, dan aku pikir ini akan terdengar familiar di telinga. Secara pribadi, aku suka menaruh frasa kata tembakan di akhir chorus agar lebih berkesan.
 
20. Sebaliknya, apa yang menyenangkan tentang itu?
🐶: Tsutaya-san memberitahuku sejak awal bahwa kami harus bertukar pendapat hingga saat-saat terakhir. Itu adalah lingkungan di mana aku merasa nyaman dalam mengungkapkan pendapatku, dan tim mereka fleksibel dalam cara mereka menangani pekerjaan, jadi aku dapat menikmati prosesnya.

sumber foto: Culture Cruise
 
21. Bagaimana dengan rekamannya?
🐶: Tsutaya-san meminjamkan studio rekamannya kepada kami, dan seperti saat kami masih memproduksi, ia bersikap positif dan fleksibel, serta memberikan berbagai saran. Ia bahkan memberikan arahan kepada kami dengan mengatakan, “Bagus sekali, bagus sekali!” dan menciptakan suasana yang hebat.
 
22. Bagaimana rasanya merekam lagu yang kamu produksi sendiri dengan suaramu sendiri?
🐶: Aku merasa itu membuat perasaanku semakin dalam, dan karena ini menyertakan banyak pikiran dan frasaku sendiri, sulit untuk bersikap objektif karena aku punya gambarannya di benakku. Aku pikir reaksi paling objektif akan datang dari orang-orang yang menerimanya.
 
23. Perhatian terhadap detail dalam membuat musik “bisa didengarkan” sungguh luar biasa. Bagian bernyanyi dengan Kazuhara-san berbeda dari biasanya, bukan?
🐶: Kali ini sedikit berbeda, karena aku ingin menciptakan gambaran dua orang bernyanyi bersama daripada masing-masing orang bergantian bernyanyi satu persatu. Alasannya adalah karena dalam J-Pop yang aku dengarkan, bagian chorus sering dinyanyikan bersama secara serempak oleh semua orang. Nuansa paduan suara seperti itu benar-benar berkesan dan punya banyak kekuatan. Jika kami harus mengekspresikan dengan GENERATIONS, aku rasa itu adalah kami berdua yang berharmonisasi bersama. Faktanya, Tsutaya-san menyesuaikan suaraku dan suara Ryuto-kun dengan sangat baik, dan aku pikir akan sangat keren untuk mendengarkannya secara langsung.
 
24. Yang juga hebat adalah tidak semuanya solo, tetapi bergantian dengan harmoni.
🐶: Ryuto-kun juga mengatakan bahwa bagian ini sulit. Kadang-kadang aku berada di bagian yang seperti harmoni dan kemudian aku kembali ke bagian utama, jadi aku seperti, “Eh aku ada di bagian mana nih?” (haha). Itulah yang membuat lagu ini menarik, tetapi juga membuatnya sulit.
 
25. Potensi vokal kembar. Aku merasa seperti mendengar suara nyanyian yang “satu tingkat di atas”.
🐶: Mungkin ini menjadi definisi ulang dari vokal kembar, seperti dalam “Beginilah suaranya saat kita menyanyikan lagu ini bersama-sama”, tanpa mempertimbangkan bagaimana bagian-bagian itu dinyanyikan secara berbeda. Tapi berkat Tsutaya-san kami mampu melakukan itu. Ia juga memberikan arahan menyeluruh selama rekaman, tetapi ia sudah terbiasa dengan hal itu sehingga ia benar-benar mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang penyanyi. Hanya mereka yang pernah berada di bilik rekaman yang akan mengerti, tetapi anehnya, mudah sekali menjadi negatif. Karena aku tidak dapat mendengar suara dari seberang bilik, aku mulai merasa cemas, memikirkan hal-hal seperti, “Apa yang mereka katakan?” atau, “Apakah ini tidak berhasil?” Namun, Tsutaya-san sangat menerima dan dengan hati-hati mengeluarkan sisi positif dalam diriku, dengan mengatakan hal-hal seperti, “Ini yang terbaik dan sempurna, jadi bagaimana dengan yang ini?” Lagipula, aku tahu mereka sungguh-sungguh merasakan hal itu, jadi aku merasa itu merupakan bantuan yang sangat besar bagiku.
 
26. Selama rekaman, apakah kamu memberikan permintaan apapun kepada partnermu Kazuhara-san, seperti, “Aku ingin kamu menyanyikannya seperti ini”?
🐶: Aku tidak mengajukan permintaan khusus, tetapi aku sangat ingin membuatnya terdengar seperti kami berdua bernyanyi bersama kali ini. Aku ingin kami bernyanyi bersama daripada masing-masing dari kami menyanyikan bagian kami sendiri. Jadi, pada dasarnya ini adalah lagu di mana kami selalu bernyanyi bersama dalam harmoni. Ryuto-kun memahami pikiranku, dan dia bernyanyi dengan cara yang membuat kami masing-masing menonjol tanpa terlalu berlebihan… Tsutaya-san juga mengarahkan rekamannya, dan ia mengeluarkan banyak hal dariku, jadi menurutku hasilnya luar biasa (haha).
 
27. Suara nyanyian Katayose-san yang menenangkan dan lembut sangat menawan, tetapi apakah ada hal yang kamu ingat selama rekaman?
🐶: Di bawah arahan Tsutaya-san, kami merekam lagu tersebut dalam berbagai gaya bernyanyi yang berbeda. Itu adalah sesi rekaman yang sangat mendidik, karena Tsutaya-san sendiri yang membimbing dan mengemukakan banyak ide. Untuk liriknya, aku terlibat dalam beberapa bagian sehingga aku mempunyai gambaran tentang pandangan dunia dari lagu tersebut di benakku, tetapi dalam mewujudkannya dengan menyanyikannya sebagai sebuah lagu, aku dituntut untuk menggunakan ekspresi dari sebuah pertunjukan teater.
 
sumber foto: USEN ENCORE
 
28. Berikutnya, aku ingin bertanya tentang video musik yang juga menyampaikan pikiranmu. Aku melihat kamu turun ke jalan dan berbicara dengan pasangan serta keluarga.
🐶: Menurutku, itu faktor yang menarik. Aku tidak tahu banyak tentangnya, tetapi sutradaraku memberitahuku bahwa di TikTok sedang populer dengan memberikan kamera instan kepada orang-orang biasa dan meminta mereka menggunakannya untuk mengambil foto diri mereka sendiri sebagai pasangan atau keluarga, lalu membuat video dari foto-foto tersebut. Kami membicarakan betapa menyenangkannya melakukan hal itu dalam sebuah video musik, dan karena itu sesuai dengan pandangan dunia dari lagu tersebut, kami memutuskan untuk mencobanya. Jadi aku memberikan kamera instan kepada pasangan biasa dan keluarga lanjut usia dan meminta mereka untuk mengambil foto bertema cinta. Semua orang yang muncul dalam rekaman itu adalah pasangan sungguhan, keluarga sungguhan, pasangan suami-istri sungguhan. Aku menulis lirik sambil melihat foto-foto itu, dan lagunya pun disempurnakan dalam video lirik yang ternyata sangat bagus. Tema lagu ini adalah “perhatikan hal-hal penting yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari”, jadi project meminta orang-orang mengambil foto momen ketika mereka merasakan cinta masuk akal bagiku, dan foto-foto tersebut benar-benar menunjukkan semua bentuk cinta yang berbeda. Aku pikir ini adalah video musik yang membuatmu ingin mengirimkannya kepada orang terkasih bersama dengan lagu ini. Aku berharap bahwa melalui klip-klip kehidupan sehari-hari orang-orang ini, aku dapat menyampaikan bahwa ada banyak bentuk cinta yang berbeda, dan bahwa hal-hal kecillah yang membuat kita bahagia. Maka dari itu orang-orang akan dapat mendengarkan lagu-lagu GENERATIONS dengan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.
 
29. Kamu tentu dapat merasakan emosi yang tumbuh dalam nyanyianmu. Video musik yang menampilkan gambaran pasangan bahagia itu memberiku kepuasan yang sama seperti menonton drama.
🐶: Benarkah itu? Aku merasa senang. Aku pikir video musiknya ternyata sangat menarik karena menggabungkan ide sutradara dengan ideku sendiri. Lukisan-lukisan itu menggambarkan pasangan dan pasangan yang sudah menikah. Tetapi temanya bukan hanya romansa, tetapi sesuatu yang penting, tema cinta yang universal. Begitu pula dengan cinta kepada sahabat dan kawan… Aku berharap lagu ini akan membantu mereka yang mendengarkannya menyadari betapa berharganya kenangan sekalipun hanya sesaat.
 
30. Dan nyatanya sampul “Kizuita koto wa” ditulis dengan tangan.
🐶: Benar sekali. Suasananya sama seperti di film, dan huruf-huruf yang aku tulis dengan tangan ada di sampulnya.
 
31. Bagaimana reaksi para member saat pertama kali mendengar lagu tersebut?
🐶: Semua member tahu bahwa Tsutaya-san dan aku bekerjasama, dan mereka semua berpikir itu adalah ide bagus. Semua member bersikap positif, dengan mengatakan hal seperti, “Aku rasa banyak orang akan mendengarkannya,” dan, “Ini lagu yang sangat mudah didengarkan.” Selain itu, mereka juga bilang, “Ini J-Pop dan semua orang tampaknya menyukainya,” juga, “Ini sangat bagus dan mirip dengan Ryota.” (haha). Mereka mengatakan itu adalah lagu ballad yang punya gayaku tapi familiar bagi semua orang di Jepang dan akan diterima dengan baik. Aku benar-benar bersemangat untuk melihat reaksi seperti apa yang akan aku dapatkan dari orang-orang yang mendengarkannya.
 
32. Setelah kamu membuat lagu untuk GENERATIONS sebagai produser, apa pendapatmu?
🐶: Sangat menyenangkan bisa bekerja dengan orang-orang yang ingin aku ajak bekerjasama dan memproduksinya di panggung besar sebagai sebuah grup. Ada hal-hal yang dapat dilakukan dalam grup yang tidak dapat dilakukan sendiri. Yang terpenting, ini adalah kesempatan yang sangat menarik untuk bisa membentuk grup seperti GENERATIONS dengan karya sendiri! Aku ingin melakukannya lagi jika aku punya kesempatan lain.
 
33. Saat kamu benar-benar mencoba memproduksi, kesulitan apa yang kamu temukan?
🐶: Memilih demo adalah bagian tersulit. Setiap lagu punya kelebihannya masing-masing, dan aku tidak hanya memikirkannya sendiri, aku juga membayangkan bagaimana reaksi orang-orang jika lagu ini dirilis sebagai lagu GENERATIONS. Jadi itu bukan sesuatu yang bisa aku putuskan berdasarkan selera pribadi saja.
 
34. Produksi “PRODUCE 6IX COLORS” juga mencakup “promosi”, bagaimana ini akan dilakukan?
🐶: Ini tentang menciptakan kesempatan bagi semua orang untuk melihat penampilan kami, dan kami juga memiliki video musik dengan fitur yang menggunakan TikTok. Aku berharap melalui berbagai kolaborasi, promosi ini akan mengarah pada terciptanya berbagai hal yang terkait dengan lagu ini.
 
35. Apakah kamu sudah punya gambaran tentang penampilannya?
🐶: Saat ini kami dalam tahap produksi secara pribadi. Aku ingin menciptakan suatu pertunjukan yang kedengarannya seperti kami berenam sedang bernyanyi. Jadi saat ini aku sedang melakukan penyesuaian ketika membuatnya. Aku berharap dapat berbuat lebih banyak di masa mendatang, termasuk menciptakan kesempatan bagi semua orang untuk melihatnya.
 
36. Lagu ketiga berikutnya akan diproduksi oleh Alan Shirahama-san.
🐶: Lagu Alan-kun… sangat sulit (haha). Sangat sulit untuk merekamnya! Ini adalah lagu yang tajam dan pedas. Jadi ini adalah lagu dengan jangkauan yang berbeda dari rilisan sebelumnya. Aku pikir kalian juga akan menikmati ini.
 
37. Apakah semua rekaman sudah selesai?
🐶: Kami telah menyelesaikan lagu Alan (Shirahama)-kun. Itu sangat sulit, dan aku sangat gugup! Alan-kun juga aktif sebagai DJ, dan memiliki pandangan dunianya sendiri yang kuat. Tetapi aku menemukan bahwa “ketika aku bekerja dengan orang ini, lagu seperti ini akan muncul”. Dan itu sangat menarik.
 
sumber foto: REAL SOUND

38. “PRODUCE 6IX COLORS” benar-benar dikerjakan secara individual.
🐶: Benar sekali. Aku tahu dengan siapa member lain berkolaborasi, tapi aku tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Jadi ketika sebuah lagu selesai, aku seperti, “Oh, jadi begitu~!” Aku sering terkejut dengan hal itu. Jadi ketika lagu Yuta-kun pertama kali dirilis, aku pikir lagu itu sangat “mirip Yuta-kun”. Pada saat yang sama, aku pikir sangat menarik bagaimana individualitas setiap member tercermin seperti cermin karena lagu itu dibuat secara individual. Aku pikir semua member merasa bahwa lagu itu “mirip Yuta-kun” ketika mereka mendengarkannya.
 
39. Apa makna “PRODUCE 6IX COLORS” sebagai sebuah project untuk GENERATIONS saat ini?
🐶: Kami telah mencoba berbagai hal yang berbeda hingga saat ini, dan aku pikir GENERATIONS telah menjadi grup artis tanpa genre. Project ini merupakan semacam puncak dari itu. Aku pikir project ini akan memungkinkan kami mengekspresikan bagaimana warna individu masing-masing member dapat diubah menjadi lagu grup. Jadi aku pikir ini akan memungkinkan orang-orang memahami luasnya grup dan karakter masing-masing member melalui lagu-lagu.
 
40. Bagaimana kemajuan project secara keseluruhan?
🐶: Kami juga telah selesai merekam lagu berikutnya oleh Alan (Shirahama)-kun. Lagunya Hayato (Komori), aku sudah mendengarnya juga, lagunya menarik. Setiap member sedikit tidak terduga. Aku merasa Alan-kun, Hayato, dan Yuta-kun melakukan hal-hal yang mendekati “tidak seperti GENERATIONS”. “True or Doubt” milik Yuta-kun terdengar seperti Da-iCE dan hampir mirip GENE.
 
41. Apa yang kamu harapkan dari keempat produser tersebut ke depannya?
🐶: Ini adalah project yang bisa kami nikmati sendiri. Jadi aku ingin menikmatinya bersama selama enam bulan. Sepertinya ini akan menjadi project menarik dengan enam orang berbeda. Jadi aku pikir ini benar-benar rencana yang hebat. Pada tahap ini, aku sudah bisa melihat lagu Hayato (Komori), dan aku mulai bisa merasakan lagu Reo (Sano) juga, dan aku penasaran apa yang akan dilakukan Ryuto (Kazuhara)-kun (haha)? Ini lagu terakhir, jadi menurutku akan menyenangkan. Kami menantikan dukungan berkelanjutan kalian untuk member lainnya!
 
42. Tolong beritahu kami apa tujuanmu sebagai kelompok untuk masa depan?
🐶: Ini adalah pertama kalinya kami berenam menghasilkan sesuatu, tetapi setelah lebih dari 12 tahun, aku senang menyadari bahwa masih ada hal-hal yang belum kami lakukan. Dan aku menyadari bahwa dengan mencoba sesuatu yang baru, ada hal-hal baru dan menyenangkan yang menunggu kami. Pada tur pertama kami dengan formasi baru, kami mengundang banyak tamu yang berbeda di setiap tur, jadi ada banyak hal. Aku ingin menjadi grup yang senang melakukan hal-hal yang membuat penggemar kami berkata, “Mereka juga bisa melakukannya!
 
43. Terakhir, tolong sampaikan pesan kepada semua DREAMERS!
🐶: Tahun ini, kami berenam saling memproduksi karya, tetapi ke depannya kalian akan melihat lebih banyak kepribadian kami muncul di TGC (TOKYO GENERATIONS COLLECTION), photobook, film, dan bahkan dalam tur. Aku harap kalian semua menantikan apa yang dapat kami lakukan dengan sistem baru berenam ini. Aku juga akan merilis album solo, jadi aku harap kalian semua juga akan mendengarkannya!
 
-selesai-
 
🐶🐶🐶
 
Sumber Wawancara: EXILE TRIBE MAGAZINE
Penataan: Sohei Yoshida
Rambut dan Rias Wajah: Shinya Kumazaki
Fotografi: Toru Shiozaki
Teks: Masako Wakamatsu
 
Sumber Wawancara: Boys Pia
Fotografi: Yu Tomono
Wawancara dan Teks: Keiko Fukuda
 
Sumber Wawancara: TV GUIDE
Wawancara dan Teks: a.o
 
Sumber Wawancara: TOKYO HEADLINE
Oleh: Sakai Shino
 
Sumber Wawancara: Culture Cruise
Karya seni disediakan oleh Yuji Danjo
Fotografi: Yasushi Koyama
Wawancara dan Teks: Chie Hasegawa
 
Sumber Wawancara: USEN ENCORE
Fotografi: Isao Nakamura
Wawancara dan Teks: Kana Yoshida
 
Sumber Wawancara: REAL SOUND
Fotografi: Shinya Kako
Teks: Aoi Sato
 

(terjemahan bahasa Indonesia bekerjasama dengan google translate, bing, dan ilmu dari penjelajahan internet)
(mohon koreksi jika ada kesalahan)

No comments:

Post a Comment