Sepasang
kekasih usia 22 yang terlihat bahagia. Berjalan oleng sambil tertawa seakan tak
ada beban di hidupnya. Ya, mereka sedang mabuk. Pulang setelah bersenang-senang
di diskotik dari malam sampai menjelang pagi. Cinta dan Aran, begitu nama
mereka disebut. Hubungan yang telah terjalin semasa putih abu dan masih
bertahan sampai sekarang walau tak direstui orangtua Cinta. Bukan apa-apa, tapi
Cinta dan Aran sama-sama anak ‘nakal’ yang tidak pernah menuruti kata orangtua,
hanya memikirkan kesenangan juga menghambur-hamburkan uang saja. Padahal di
usia mereka yang sekarang harusnya diisi dengan bekerja dan menabung untuk
bekal hidup. Lantas mau dibawa kemana hubungan mereka ke depannya? Tak ada masa
depan terlihat dalam kisah mereka walau rasa cinta telah tumbuh begitu dalam
diantaranya.
Sudah
tak tahan melihat kelakuan anak dan kekasihnya setiap hari, orangtua Cinta pun
berencana memisahkan mereka dengan sekuat tenaga. Cinta dan Aran akhirnya berpisah.
Lebih tepatnya dipisahkan. Dengan jarak yang teramat jauh karena ayah Cinta
ditugaskan bekerja di Ibukota maka keluarganya pun harus ikut dan ini saat yang
tepat untuk menjauhkan Cinta dengan Aran. Tentu kesedihan membekas di hati
mereka. Kini tak ada lagi kebersamaan yang mereka rasakan. Kesenangan,
kebahagiaan, semuanya musnah. Hancurlah hati mereka.
**
Lima
tahun sudah Cinta hidup di Ibukota. Perlahan kenakalannya berkurang karena tak
ada ‘partner’ yang seperti Aran. Bahkan sekarang sudah tak ada lagi cap nakal
dalam dirinya. Kini ia bekerja di sebuah perusahaan besar. Ia baik dalam
pekerjaannya karena memang memiliki ilmu di bidang tersebut hanya saja dulu
tertutupi karena kelakuannya. Cinta sudah terbilang sukses. Memiki karir
cemerlang dan harta yang mencukupi untuk dirinya. Namun ia tak pernah melupakan
Aran. Walau banyak pria yang coba memikat hatinya, bahkan rekan kerjanya
sekalipun, tapi Cinta tetap tak bergeming. Sosok Aran selalu ada di pikiran dan
juga hatinya. Cinta sangat ingin bertemu dengan Aran. Bagaimana keadaan dia
sekarang? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa dia masih sama seperti
dulu? Pertanyaan itu selalu muncul tanpa ada jawaban. Aran tak pernah
menghubungi Cinta semenjak hari dimana mereka berpisah. Apa Aran sudah
melupakan Cinta? Padahal rasa cinta dalam diri Cinta untuk Aran tak pernah
pudar bahkan hilang sampai sekarang. Ia ingin sekali kembali bersama Aran. Tak
peduli jika Aran masih nakal seperti dulu, karena sekarang Cinta telah
mendapatkan masa depannya dan ia ingin mengarunginya bersama Aran. Hanya dengan
Aran.
**
Hari
ini ada jadwal rapat di perusahaan yang baru bekerjasama dengan tempat Cinta
bekerja. Ia beserta dua rekan kerja ditugaskan mewakili perusahannya untuk
menghadiri rapat tersebut yang juga dihadiri oleh direktur perusahaan itu dan
tiga orang bawahannya. Cinta dan perwakilan perusahannya telah menunggu di
ruangan. Kemudian sang Direktur datang. Betapa terkejutnya Cinta saat melihat
orang itu. dalam hatinya, “Aran kah itu?” Dan orang itu pun menatap balik Cinta,
terlihat kaget namun tetap harus profesional. Lalu direktur itu memperkenalkan
diri, Farandika Mahesa. dan iya! Dia memang Aran. Aran nya Cinta.
Setelah
rapat berakhir, Cinta pergi ke ruangan santai. Disana tak ada siapa-siapa. Kemudian
ia mendekati jendela. Memandangi suasana luar dari balik perusahaan tersebut.
Sesekali menghirup udara ketenangan namun dipikirannya tetap memikirkan
direktur tadi. Iya dia memang Aran. Dia telah sukses sekarang, sama seperti
Cinta, bahkan lebih dari Cinta. Tapi sepertinya dia telah melupakan sosok Cinta
di dalam hidupnya. Mana mungkin dia tetap mengingat Cinta yang telah pergi
meninggalkan dia walau terpaksa, dan juga atas perlakuan orangtua Cinta yang
telah menyakiti perasaannya. Cinta pun tenggelam dalam lamunan. Lalu seseorang
datang menggoyahkan lamunan itu,
“Sudah lama tak bertemu..”
Cinta
menoleh dan ternyata itu Aran. Cinta terus memandangi Aran yang tersenyum
padanya. Kemudian refleks memeluk Aran, dengan erat.
“Araaann.. kamu Aran kan? Aran
kekasihku?” Ucap Cinta sambil berlinang airmata
“Iyaa.. aku Aran. Orang yang dulu
mencintaimu dan rasa itu selalu ada sampai sekarang.”
Balas Aran yang kemudian memeluk Cinta juga dengan erat
Sepasang
kekasih ini dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dari perasaan mereka
masing-masing yang masih terikat satu sama lain. Semua kata cinta terucap dari
bibir mereka. Melepas rasa kerinduan kekasih yang bertahun-tahun tak pernah
berjumpa. Apa yang dirasakan Cinta, juga sama seperti yang dirasakan Aran
selama ini. Air mata bahagia tak tertahankan oleh keduanya.
Setelah
pertemuan itu, begitu banyak cerita yang mereka bagi. Kisah dari awal mereka
menata hidup. Sulitnya mengubah kenakalan mereka, hingga mencapai sukses
seperti sekarang. Tak lupa, cerita tentang ‘pria’ dan ‘wanita’ lain yang coba
merebut hati mereka pun saling diutarakan. Dan Aran pun beserta keluarga
ternyata telah pindah ke Ibukota sejak dua tahun lalu bersamaan diangkatnya
Aran menjadi direktur perusahaan.
“Mari kita menikah.”
Ucap Aran
Cinta
mengangguk dan terlihat terharu. Sudah jelas dia pasti menerima pinangan dari
pria pujaannya itu. Walau baru bertemu lagi sekarang, tapi dia yakin bahwa Aran
adalah belahan jiwanya.
**
Selang
beberapa waktu, Aran datang ke rumah Cinta dan berniat meminta izin pada
orangtua Cinta untuk menikahi anaknya. Cinta pun ikut memohon juga pada
orangtuanya. Tetapi usaha pertama gagal. Orangtua Cinta tak cukup yakin dengan
kesungguhan Aran. Mereka masih khawatir jika kejadian dulu akan terulang lagi.
Cinta
meminta Aran bersabar dan tidak menyerah demi hubungan mereka. Setiap hari
Cinta selalu meyakinkan orangtuanya akan Aran. Lalu bagaimana dengan keluarga
Aran? Mereka tak ada masalah selama ini dengan Cinta, Karena merasa memang Aran
lah yang dulu membawa dampak buruk bagi Cinta, padahal nyatanya Cinta pun
memiliki sifat yang sama dengan Aran.
**
Aran
menerima panggilan telepon yang ternyata dari orangtua Cinta. Dia diminta
datang ke rumah mereka beserta keluarganya. Yes! Satu langkah positif didapat
oleh Aran. Dia tak boleh menyia-nyiakannya.
Kemudian
datanglah dia bersama keluarganya. Disambut baik oleh keluarga Cinta dan
dipersilahkan duduk serta mencicipi makanan. Mereka berbincang-bincang kemudian
sampailah pada intinya. Aran mengutarakan kembali niat untuk menikah dengan
Cinta. Meyakinkan orangtua Cinta akan kesungguhannya. Dan…. Akhirnya orangtua
Cinta pun merestui hubungan mereka. Akhirnyaaa!! Perjuangan Cinta dan Aran
selama ini membuahkan hasil yang membahagiakan. Perjuangan masing-masing dalam
menata masa depan, juga perjuangan untuk cinta mereka. Bunga cinta bermekaran
dalam hati mereka. Senyum bahagia tak dapat disembunyikan. Tapi ada satu hal
yang amat mengejutkan mereka, apa itu?
Selama
ini, selama lima tahun ini, orangtua Cinta dan orangtua Aran ternyata masih
berkomunikasi satu sama lain. Terpisahnya Cinta dan Aran adalah rencana mereka.
Atasan di tempat ayah Cinta bekerja adalah teman baik ayahnya Aran. Dan ayahnya
Aran meminta temannya tersebut untuk memindahkan tempat kerja ayah Cinta atas
permintaan dari ayah Cinta. Ya Tuhan.. Mengapa mereka seperti itu? Karena hanya
ini jalan satu-satunya agar Cinta dan Aran mengubah perilakunya. ‘cinta’ mereka
selama ini salah, dan harus diluruskan. Cinta dan Aran tak bisa selamanya
seperti ini. Mereka harus berubah. Harus!
Dan..
selama lima tahun itu juga orangtua Cinta maupun orangtua Aran telah mengetahui
perubahan dari Cinta dan Aran. Mereka telah merestui hubungan Cinta dan Aran
sejak itu, tinggal menunggu takdir datang pada anak-anaknya saja, apakah mereka
memang akan dipertemukan lagi atau malah sebaliknya. Dan nyatanya, inilah yang
terjadi. Cinta dan Aran memang ditakdirkan untuk selalu bersama.
Mengetahui
hal itu, Cinta dan Aran hanya bisa menganga saja. Ingin marah tapi ya
sudahlah.. bukan saatnya untuk marah. Mereka berdua hanya bisa berekspresi
dengan pandangan heran dan aneh, sedangkan kedua orangtuanya hanya cengengesan
saja.
**
Hari
penikahan datang. Sepasang kekasih ini kini telah resmi menjadi suami dan
istri. Bahagia terpancar jelas dari wajah mereka. Teman-teman ‘nakal’ mereka
pun hadir dan tak menyangka mereka bisa berubah dan dipersatukan kembali dengan
kekuatan cinta yang amat besar. Cinta dan Aran saling memandang..
“I love you..”
Ucap Aran
“I love you too..”
Jawab Cinta
Kemudian
mereka berpelukan dengan iringan lagu romantis dan tepukan serta sorakan dari
para tamu yang hadir. Boom!! Letupan bunga- bunga kertas turun dari atas
memeriahkan suasana pesta.
Kisah
ini berujung bahagia. Namun banyak rintangan untuk mencapai kebahagian itu. Begitu
banyak pelajaran yang didapat dari ‘cinta’ ini. Bagaimana kata ‘cinta’ tak
hanya soal bersenang-senang. Bagaimana kata ‘cinta’ tak akan mengubah hidup
tanpa perjuangan. Bagaiman kata ‘cinta’ dapat hilang tanpa diinginkan. ‘cinta’
yang salah seperti dulu akan memisahkan mereka, namun ‘cinta’ yang benar
seperti sekarang akan membawa mereka kembali bersama. Untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment