find me on:

Sunday, March 22, 2020

Hampa Tanpa Sepakbola

Merebaknya virus COVID-19 atau sering disebut dengan coronavirus telah mengakibatkan dampak yang sangat besar pada dunia di berbagai bidang. Salah satunya yaitu sepakbola. Kelangsungan olahraga yang digemari ratusan juta pasang mata ini menjadi terganggu. Pertandingan di liga-liga terkemuka dunia diantaranya Inggris, Spanyol, Italia, Jerman terpaksa dihentikan dahulu sejak minggu lalu menyusul berita bahwa virus ini telah menjangkiti staf, pelatih bahkan para pemain sepakbola. Begitu juga yang terjadi di negara Indonesia, Liga 1 yang baru saja dimulai harus 'diistirahatkan'. Sangat darurat, tak hanya di liga domestik saja namun kejuaraan-kejuaraan lain seperti Liga Champions dan Liga Europa pun ikut terhenti dan paling mengejutkan bahwa EURO 2020 yang awalnya akan dilaksanakan pada bulan Juni 2020, harus dimundurkan ke tahun 2021. Memang sangat tepat, demi meminimalisir penyebaran coronavirus yang akan memakan banyak korban, cara inilah satu-satunya yang harus dilakukan.

Bagaimana dengan penggemar yang terbiasa dengan tontonan si kulit bundar ini di setiap minggu bahkan terkadang harinya? Mari dengarkan curhatan dari saya~

Hampa. Bosan. Sedih. Hilang. Harus terbiasa dengan keadaan ini. Di akhir pekan yang selalu membuat saya semangat, memompa kembali tenaga, tontonan yang bisa melepaskan saya dari beban akibat kesibukan, kepusingan, kerunyaman di lima hari sebelumnya. Namun ada saatnya bisa mengundang kekesalan juga disaat tim favorit mengalami kekalahan hehe. Tapi justru itulah yang membuat saya semakin mencintai olahraga ini, mengubah mood naik kemudian turun lalu naik lagi, keadaan yang selalu saya nikmati!

Seharusnya, saya bisa terbiasa dengan 'hari-hari tanpa sepakbola' mengingat setiap tahunnya ada jeda akhir musim dan saatnya sepakbola 'libur'. Tapi, kali ini rasanya beda. Sebuah hal yang dipaksakan maka tak akan mudah untuk diterima. Yaa kan? Bahkan disaat sedang seru-serunya tapi harus tertunda dulu 'berjamaah' sampai waktu yang belum sepenuhnya dapat ditepati. Sudah mengikuti anjuran #DiRumahAja, ditambah tak ada keseruan pribadi. Bagaimana ini?

Jangan egois! Saya tidak ingin menjadi pihak yang malah ikut memperparah keadaan. Sangat setuju dengan kebijakan ini. Segala keputusan yang diambil telah menjadi yang terbaik. Semua pihak yang terkait dengan sepakbola adalah manusia juga. Mereka butuh perlindungan. Mereka memiliki haknya masing-masing. Kesehatan yang paling utama. Nyawa bukanlah untuk permainan. Cepat sehat kembali, untuk semua jajaran persepakbolaan yang telah berjasa dan menjadi kebanggaan. Semua orang yang terkena imbas dari 'ancaman' ini juga. Doa menyertai kalian. Cepat berlalulah hey, monster! Saya menanti kenormalan di dunia ini kembali. Tentu saja saya juga rindu untuk menyaksikan lagi pertandingan yang penuh semangat sorak sorai dari penonton!

No comments:

Post a Comment