find me on:

Friday, April 29, 2022

Jr.EXILE -Kiniro no Baton

Halo!! Mari kita masuk ke dunia Jr.EXILE! Pertama kalinya saya meninggalkan jejak tentang Jr.EXILE di blog ini, ahaha. Ke mana aja sih lu? Gak ke mana-mana kok, cindy tetap tinggal di hatinya Ryota //oke stop!//. Sedikit pemahaman dulu tentang Jr.EXILE, ini merupakan bagian dari mega grup EXILE TRIBE. Apa itu EXILE TRIBE? Singkatnya, bisa kita pahami sebagai kumpulan dari cukup banyak boygroup yang ada di agensi Jepang bernama LDH alias Love, Dream, Happiness. Apa saja boygroup tersebut? Yaitu ada EXILE, EXILE THE SECOND (yang para membernya merupakan member dari EXILE juga), Sandaime J Soul Brothers, GENERATIONS, THE RAMPAGE, FANTASTICS dan BALLISTIK BOYZ. Dari urutan Sandaime J Soul Brothers sampai BALLISTIK BOYZ, di belakang nama mereka selalu ditambahkan dengan nama “from EXILE TRIBE”, karena mereka adalah bagian dari mega grup tersebut. Udah ngerti kan yaa? Sebenarnya, masih ada GEKIDAN EXILE dan SAMURIZE yang masuk juga ke dalam EXILE TRIBE. Tapi karena yang dua ini fokus utamanya bukan berada di dance-vocal, jadi saya kesampingkan dulu karena tidak akan berhubungan dengan pembahasan sekarang, hehe. Nah, kembali lagi, sedangkan untuk Jr.EXILE, merupakan sekumpulan dari boygroup-boygroup di EXILE TRIBE pula. Hanya saja dikerucutkan kembali, sehingga grup yang menjadi anggotanya dimulai dari urutan GENERATIONS sampai BALLISTIK BOYZ, yang mana mereka ini bisa disebut sebagai grup-grup junior di EXILE TRIBE. Gimana? Mudah untuk dipahami bukan? Tapi kalo yang membaca tulisan ini adalah penggemar J-Pop terutama LDH Family, pasti udah langsung ngerti sih yak tanpa harus dibaca pun wkwkw. Untuk sekarang, Jr.EXILE berisi empat grup. Tapi bisa saja bertambah lagi di masa depan seiring dengan lahirnya grup baru di EXILE TRIBE yang otomatis pula tidak akan lagi menjadikan BALLISTIK BOYZ sebagai ‘anak bungsu’-nya mega grup tersebut. :D
 
Bagian dari dunia Jr.EXILE yang akan hadir kali ini adalah mengenai lagu terbaru mereka. Dengan diberi judul “金色のバトン/Kiniro no Baton/Golden Baton” yang artinya “Tongkat Emas”. Baru dirilis pada tanggal 27 April 2022. Selalu sama dengan dua single Jr.EXILE sebelumnya, WAY TO THE GLORY dan UNTITLED FUTURE, lagu ini pun memiliki tempo musik yang cukup santai. Mengalun dengan damai dan cocok sekali didengarkan saat tengah mengistirahatkan tubuh dari segala aktivitas yang telah dijalani. Cuma 24WORLD aja sih yang musiknya jedag-jedug bikin suasana memanas, mungkin karena itu adalah lagu ‘turunan’ yang memang dari sononya udah kayak gitu hahaha. Dengan berkaca pada tiga lagu original milik Jr.EXILE ini, bisakah saya mengatakan jika musik yang bertempo cukup santai ini adalah ciri khas dari lagu-lagunya Jr.EXILE? Hmmm untuk memperkuat pemikiran saya, mari kita sama-sama menunggu saja lagu-lagu berikutnya yang akan dikeluarkan oleh Jr.EXILE!

cover lagu "Kiniro no Baton"
sumber foto: GENERATIONS official twitter

“Kiniro no Baton”, lagu ini telah dipilih sebagai lagu yang akan terus diputar setiap hari di program NHK TV “Minna no Uta”. Itu akan berlangsung selama bulan April dan Mei 2022. Empat grup dari Jr.EXILE ini menyanyikan lagu “Kiniro no Baton” seolah-olah mereka sedang mengoper tongkat dari satu orang ke yang lainnya. Bersumber dari website resmi LDH, lagu ini adalah lagu yang menghangatkan. Yang menyampaikan perasaan menghargai orang-orang di sekitar kita dan diam-diam membawa keberanian kepada orang-orang ketika mereka mengalami kesulitan!
 
Silakan mendengarkan lagunya di platform-platform musik resmi yang sudah tersedia. Dan untuk lirik romaji serta terjemahan Bahasa Indonesianya, sudah saya sediakan di bawah ini. Monggo~ :D
 
 
Jr.EXILE –金色のバトン/Kiniro no Baton
(Tongkat Emas)
 
Lirik: Masato Odake
Musik: FAST LANE, MATS LIE SKARE
 
Oo.. oooo, oooo
Oo.. oo.. oooo, oooo
 
Anata wa boku no hoshi nandesu
Kiseki yori mabayuku kagayaite miemasu
Kono saki nannen mo
Kono saki nanjuunen mo
Toutoi mitai ni yami wo terasu no deshou
Kau adalah bintangku
Ini terlihat lebih cerah karena keajaiban
Bertahun-tahun yang akan datang
Beberapa dekade yang akan datang
Akan menerangi kegelapan seperti mercusuar
 
Anata kara moratta kin’iro no
Baton wo nigitte hatenai umi wo boku wa oyogu..
Aku berenang di laut yang tak berujung
Memegang tongkat emas yang kau berikan padaku
 
Reff 1:
A golden baton kyou mo doko ka de dareka
Yume wo kajitte utsumuiteru
A golden baton sonna dareka ni boku mo
Tewatashitai mono ga arunda
Ima.. Oo.. oooo, oooo
Kako.. Oo.. oo.. oooo, oooo
Mirai..
Sebuah tongkat emas milik seseorang di suatu tempat pada hari ini
Aku melihat ke bawah pada mimpiku
Sebuah tongkat emas untuk seseorang seperti itu
Aku memiliki sesuatu yang ingin aku serahkan
Sekarang
Masa lalu
Masa depan
 
 
Mune no oku de hi no kohazetara
Tamerawanai de uchi ageyou hanabi
Kurai mina mo utsushidasu yo
Sou boku ga omou koto
Kanshoku wo danshoku ni
Aimai wo meitaku ni
Hassou no tenkan ga ashita no Key of the answer
Jika kau memiliki percikan ledakan di belakang dadamu
Jangan ragu untuk meluncurkan kembang api
Ini adalah permukaan air semua orang yang gelap
Ya, apa yang aku pikir
Jadikan warna dingin ke warna hangat
Memperjelas ambiguitas
Perubahan pola pikir adalah kunci jawaban untuk esok hari
 
Ai nante moratte bakari dato
Kaeshi-kata wasurete shimau kamo shirenai, dakara..
Aku hanya mendapatkan cinta
Aku mungkin lupa bagaimana cara mengembalikannya, itulah sebabnya
 
Reff 2:
A golden baton tebanashite ii mono wa
Zenbu zenbu oite yukou
A golden baton honto ni daijina mono wo
Tada sore dake motte yukou
Zutto
Tongkat emas apa yang bisa aku lepaskan?
Ayo tinggalkan semuanya
Sebuah tongkat emas apa yang benar-benar penting
Bawa saja sebanyak itu bersamamu
Selamanya
 
 
Tooi kuni kara no
Suteki na ongaku mitai ni
Sekaijuu no
Hito ga uketsugu yo
Kokoro de hikaru baton
Dari negara yang jauh
Seperti musik yang bagus
Di seluruh dunia
Orang-orang akan mewarisinya
Sebuah tongkat yang bersinar di hatimu
 
Reff 1:
A golden baton kyou mo doko ka de dareka
Yume wo kajitte utsumuiteru
A golden baton sonna dareka ni boku mo
Tewatashitai mono ga arunda
Ima.. Oo.. oooo, oooo
Kako.. Oo.. oo.. oooo, oooo
Mirai.. Oo.. oooo, oooo
Zutto.. Oo.. oo.. oooo, oooo
Zutto..
Sebuah tongkat emas milik seseorang di suatu tempat pada hari ini
Aku melihat ke bawah pada mimpiku
Sebuah tongkat emas untuk seseorang seperti itu
Aku memiliki sesuatu yang ingin aku serahkan
Sekarang
Masa lalu
Masa depan
Sepanjang waktu
Sepanjang waktu
 
 
(sumber lirik kanji: www.lyrical-nonsense.com)
(terjemahan B. Indonesia: google translate)
(lirik romaji oleh saya sendiri)
(mohon koreksi jika ada kesalahan)
 
 
***

Lagunya benar-benar menghangatkan perasaan. Nadanya mudah diingat dan diikuti. Maknanya pun cukup dapat terbayangkan. “Tongkat Emas” bisa dianggap sebagai pengibaratan. Tidak terlalu ditampilkan maksudnya secara terang-terangan, tapi dapat dirasakan dengan baik. Masato Odake-san selalu top dalam membuat karya-karyanya!
 
Baru di lagu ini pula, saya bisa yakin siapa saja yang menyanyikan setiap baris dari liriknya hanya melalui pendengaran (diluar vokalis GENE yaa karena saya udah tau banget sama suara mereka mah, ahahaha). Terutama suara dari para member BALLISTIK BOYZ, serta suara antara Hokuchan dan Riku yang masih sering kebalik wkwkwkhiksss. Tapi di lagu “Kiniro no Baton”, insyaallah.. saya yakin 100% dengan kemampuan telinga saya! Hoehoehoe
 
Bagian lagu paling favorit bagi saya terdapat pada lirik, “Suteki na ongaku mitai ni~” yang dinyanyikan oleh bapakku tersayang Ryuto Kazuhara! Perlu diperhatikan, bahwa ini adalah penilaian objektif, bukan karena Ryuto adalah vokalis GENE sekaligus kesayangan saya tapi.. memang bagian yang dinyanyikannya ini bagussss sekali! Ngena banget sampai ke hati! Saat di lirik, “…mitai ni~”, “…tai ni~”, “…i~~ ni~” Mengalunkan –i.. ni~, dengan nada tinggi yang kuat disertai.. improvisasi? lalu ditambah vibrato? dan sampai ke titik yang tepat. Begitu indah!! Siapapun yang mendapat bagian itu, saya akan langsung menyukainya. Dan mungkin kebetulan saja itu diambil oleh Ryuto. Dan mungkin juga memang dialah yang paling pas untuk menyanyikan bagian tersebut! Jadi.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu dengan keahlian menyanyimu yang luar biasa ini, Ryuto-kun?! Kamu sudah merampokku! Rampok, rampok, rampok!!

Sunday, April 24, 2022

Happy 5th Anniversary to Me and GENERATIONS

Lima tahun berlalu semenjak saya pertama kali ‘bertemu’ GENERATIONS from EXILE TRIBE. Membuat jejak tentang GENE tak lama kemudian. Jejak yang berisi perasaan awal mula saya bisa jatuh cinta pada grup ini. GENERATIONS I’m In Love. Lalu bagaimana perasaan saya pada mereka sekarang? Apakah masih sama seperti lima tahun yang lalu? Jawabannya.. YA! Tidak pernah sedikitpun perasaan saya berkurang untuk GENE. Saya tetap jatuh cinta dengan GENE sampai saat ini. Dan akan selalu seperti itu. Entah berapa kali saya mengatakannya, bahwa GENE begitu berarti untuk perjalanan hidup saya. GENE adalah “cahaya dalam gelap”. Jika saya meninggalkan “cahaya” tersebut, maka “kegelapan” akan mendatangi lagi. Dan tentu saja, saya tidak ingin hal itu terjadi. Maka memang sudah selayaknya saya terus menjadi penggemar GENE. Mengagumi seluruh karya GENE. Mendukung setiap karya itu. Baik bagi satu kesatuan grup ataupun masing-masing membernya. Saya tidak akan pernah meninggalkan GENE.


Happy 5th Anniversary to us, Cindy and GENERATIONS from EXILE TRIBE. Yakinku, ‘hubungan’ kita akan langgeng. Selama GENE masih mengibarkan sayapnya, selama itu pula aku akan selalu bersama GENE! Mari kita ukir kenangan yang lebih banyak dan indah di hari-hari, bulan serta tahun mendatang. :)
 


Big Love
Cindy
24 April 2022

Saturday, April 16, 2022

Fan Fiction: So Special

Fan Fiction: So Special
 
Title: So Special
Author: Harucin
Cast: Ryuto Kazuhara “GENERATIONS from EXILE TRIBE”
Genre: Music, Fan Fiction AU
Length: Oneshot Story


Sore ini terasa sangat berat bagi Kazuhara Ryuto. Bahkan sejak satu minggu ke belakang, hidupnya tak bisa tenang. Hanya satu alasan, mata pencaharian yang ia miliki akan segera terlepas dari genggaman beberapa jam lagi, jika.. dirinya tak mampu memenuhi permintaan sang bos. Meski usaha keras telah ia lakukan dalam kurun waktu tersebut, hasil yang diinginkan belum terwujud. Mungkin apabila gagal, dia bisa saja mencari pekerjaan baru. Namun sejujurnya, ia terlalu nyaman dengan apa yang dilakoni saat ini. Menggeluti pekerjaan yang sejalan dengan passion, tentunya siapa pun akan tetap mempertahankan hingga batas maksimal. Begitu juga dirinya. Apalagi dengan bayaran yang di atas ekspektasi.
 
“Kau adalah bagian dari orang yang sangat istimewa, Ryuto. Bisa mendapatkan penghasilan dari sesuatu yang kau sukai. Jangan sampai hal yang tak diinginkan terjadi!! Arghhh!!”
 
Menempuh perjalanan ke tempat ia bekerja cukup dengan berjalan kaki. Ketika langkahnya selama satu tahun ini selalu konsisten diiringi kepercayaan diri dan rasa bahagia, kini hal yang sama tidak terjadi lagi. Jelas saja, di pikirannya terus berputar tentang nasib pekerjaan dirinya yang dipertaruhkan. Tentang sulitnya untuk mengabulkan apa yang dipinta atasannya.
 
Sesaat setelah pria bertubuh cukup kekar ini sampai di tujuan yang dari arah depan saja sudah terlihat ramai karena akhir pekan, ia segera memasuki ruangan yang seperti biasanya dengan keadaan yang sama sekali tak bersemangat. Sang bos datang tak lama kemudian. Beliau takkan mengulur waktu lagi untuk ‘menagih hutang’ pada Ryuto.
 
“Bagaimana, Kazuhara?” pertanyaan yang arah tujuannya langsung dipahami oleh Ryuto.
 
Ryuto menggeleng.
 
“Hanya mencari satu orang saja, kau benar-benar tidak bisa?” bos tersebut seakan meremehkan.
 
“Bukan aku yang tidak bisa, tapi tak semudah itu untuk mendapat kecocokannya.” Ryuto coba memberi penjelasan. Sebenarnya ia sempat menemukan dua orang dalam batas waktu yang ditentukan ini. Tapi keduanya sama sekali bukan yang diinginkan.
 
Masih, sang bos belum mau mengerti, “Daripada kau harus kehilangan pekerjaan, lebih baik pilih yang mana?” tantangnya.
 
“Tolong mengertilah,” Ryuto meminta bosnya untuk bisa melihat dari sudut pandang dia sebagai si pelakon. “Jika aku melakukannya sendirian saja untuk ke depannya, itu masih bisa, kan?”
 
“Bisa saja, tapi tidak di tempat ini.” secara tersirat bos tersebut mengindikasikan bahwa Ryuto telah dipecat dari pekerjaannya.
 
“Tolonglah..” mohon Ryuto. Ia ingin berkompromi.
 
“Kau juga tahu kan jika cafe ini ditujukan untuk para pasangan. Jadi mana mungkin kau bisa melakukan pekerjaanmu sendirian? Itu tidak sesuai dengan landasan visi dan misi kami!” sang bos menegur dengan tegas. “Apa yang akan dipikirkan pengunjung nantinya? Sudah cukup kau bernyanyi sendirian selama satu minggu ini. Saya tidak bisa mengizinkanmu melakukan itu lagi.” pungkasnya.
 
Tak bisa dipungkiri, dari awal, Ryuto memang sudah tahu jika tempatnya bekerja ini adalah sebuah café yang dikhususkan untuk para pasangan. Oleh karena itu, pada setahun silam pun ia beserta ‘pasangannya’ yang sudah dikenal sejak lebih dari satu dekade mengajukan diri untuk berduet menjadi penyanyi di tempat tersebut. Sesuai dengan syarat wajib yang diberlakukan. Tapi sekarang.. Ryuto telah kehilangan ‘pasangannya’, maka tak ada pilihan lain selain ia mencari ‘pasangan’ baru, atau pekerjaannya akan melayang.
 
“Baiklah.. aku terima apapun keputusan anda, Yamashita-san..” akhirnya Ryuto pasrah. Menyerahkan seutuhnya nasib pekerjaan dia di sini pada sang bos yang nyatanya sudah mendapatkan tawaran dari ‘pasangan baru’ untuk menjadi penyanyi di café yang dikelolanya ini. Tapi karena sekarang adalah hari Sabtu, bos tersebut memutuskan untuk merekrut mereka pada hari Senin saja. Dan dengan kemurahan hatinya, ia memberi kesempatan terakhir kali pada Ryuto sampai esok tiba. Jika hasilnya tetap sama, maka ucapkanlah selamat tinggal pada tempat ini.
 
“Yasudah, sekarang bersiaplah untuk bernyanyi. Saya tidak meragukan kemampuanmu, tapi peraturan tetaplah peraturan. Patuhi itu!” camkan bos Yamashita. Ia pergi meninggalkan Ryuto yang masih berusaha mengumpulkan kekuatan lagi untuk menuju panggung.
 
Pekerjaannya telah selesai. Selepas dari café, Ryuto menepi dahulu di sebuah taman kecil sekitaran tempat tersebut. Ada cukup banyak orang di sana, namun Ryuto merasa kesepian. Apalagi semenjak ditinggal ‘pasangannya’.
 
Ia mengeluarkan ponsel. Memasuki folder galeri di mana banyak foto tersimpan di sana. Membuka penuh salahsatunya yang berisi potret dia sedang bernyanyi bersama seorang wanita. Menatap sendu, namun detik kemudian ia tersenyum.
 
“Aku ikut bahagia saat kau telah menemukan kebahagiaanmu. Tapi aku sangat sedih juga saat kau pergi dari sisiku.” ungkapnya. Layar ponsel tersebut kemudian ia geser. Kini tertampil wanita yang sama dengan mengenakan pakaian pengantin yang begitu anggunnya.
 
Ryuto meracau kembali, “Aku harus bagaimana, Karen-chan? Hanya kau yang sampai sekarang paling cocok untuk menjadi ‘pasanganku’. Tapi kau telah menikah dan meninggalkanku..” suaranya makin memelan sambil terus menatap layar ponsel. Keputusan 'pasangan' Ryuto tersebut untuk menikah menjadikannya harus melepas juga pekerjaan yang sedang ia jalani bersama pria ini. Karena akan sulit untuk membagi waktu, maka ia harus mengorbankannya. Dan Ryuto, tak bisa memaksa agar wanita itu tetap bersamanya walau ingin. Ia tak boleh egois meski hal ini membuatnya dilema akan nasib pekerjaan.
 
Merenung hampir satu jam, Ryuto pun memutuskan untuk pulang saja. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Masih belum ada jalan keluar yang ia temukan sampai saat ini. Besok adalah harapan terakhir, namun tak tampak sedikitpun keyakinan dari dirinya.
 
Lagi, langkah yang lesu menyertai kepulangannya. Di pinggiran jalanan yang terlihat masih lumayan ramai ini banyak raut keceriaan yang ia tangkap. Tapi itu sama sekali tak bisa tertular sedikitpun padanya akibat ketidaktenangan yang menghantui. Justru, wajah muram miliknya malah menampakkan sedikit keterkejutan kala melihat sebuah mobil yang ia kenal menepi di depan sana. Pengemudinya keluar, lalu mengecek pada bagian ban belakang.
 
“Itu kan Yamashita-san?” ucap Ryuto. Dari gerak-gerik yang ditunjukkan oleh pemilik nama yang disebutkan barusan, terdeteksi bahwa ada kebocoran pada salahsatu ban mobilnya.
 
Apa yang akan Ryuto lakukan? Sewajarnya, ia harus memberi pertolongan. Tapi karena kejadian tak mengenakkan beberapa saat lalu antara dirinya dan orang itu, membuat dia mengurungkan niat baik tersebut. Ryuto malas untuk berhubungan dulu dengannya. Alih-alih membantu, ia malah mundur perlahan dan berbalik menjauh darinya. Ia akan menempuh jalur lain agar tak bertemu sang bos.
 
“Maafkan aku, bos..” batinnya.
 
Jalur yang dilaluinya kini membuat jarak tempuh Ryuto untuk sampai ke rumah jadi lebih lama. Tidak apa-apa. Ini yang paling baik menurut kata hatinya.
 
Karena jarang sekali Ryuto melewati jalur ini, ia pun belum tahu apa saja ‘pemandangan’ yang akan menemani perjalanan pulangnya. Seperti yang ia lihat kini, di pinggiran jalan sebelah kanan terdapat cukup banyak orang berkerumun seperti sedang menyaksikan sesuatu. Lalu samar-samar terdengar suara instrumen musik dari gitar akustik yang tengah dimainkan. Jiwa musisinya tak dapat memungkiri, menjadikan dia terpengaruh untuk mendekati sumber tersebut. Coba menyusup kerumunan agar pandangannya tak terhalang. Tampak wujud seorang wanita berponi dan panjang rambutnya sebahu dengan alat musik petik itu di pangkuannya. Di bagian neck gitarnya, tertulis sebuah nama, “Rei”.
 
“Apakah itu namanya?” tebak Ryuto sembari matanya yang belum teralihkan dari sosok tersebut.
 
Suara nyanyian wanita itu kembali mengalun. Indah dan lembut. Membuat siapa saja yang mendengarnya takkan pernah mau beranjak sampai selesai. Ditambah kepiawaian dalam memetik gitar, menjadikan penampilan yang sedang ia tunjukkan semakin istimewa.
 
So special..” ungkap Ryuto. Ia takjub dengan apa yang kini tengah disaksikannya.
 
Semakin sosok wanita itu melantunkan melodi dengan merdu, semakin tersihir pula Ryuto oleh kekuatan suaranya. Berkarakter. Memiliki daya tarik yang besar. Dari orang-orang yang ditemuinya saat lalu, wanita inilah yang paling mempunyai keistimewaan sesuai kriteria Ryuto. Sosok yang ia cari selama satu minggu ini telah ada di hadapan.
 
Ikutsumo no deai ga atte
Sono naka demo, you were so special
Aku telah bertemu begitu banyak orang sebelumnya
Tapi bahkan di antara mereka, kau sangat istimewa
 
Terpana dan terpana. Lagi dan lagi. Reaksi yang sejatinya tampak dari Ryuto terus berulang seperti ini hingga wanita itu sampai di penghujung lagu yang dinyanyikannya. Ia tersenyum penuh makna. Untuk kekaguman yang sudah jelas patut diterima oleh sang wanita. Untuk nasibnya pula yang kemungkinan besar akan berubah menjadi baik sebentar lagi. Terbesit sedikit pertanyaan dalam benaknya, mengapa baru sekarang pertemuan ia dan wanita itu terjadi? Namun ini tak lepas dari campur tangan Tuhan dalam menggariskan takdir untuk setiap umatnya.
 
Naze bokura wa deattandarou
Unmei to iuna no hitsuzen nandarou
Aku bertanya-tanya mengapa kita bertemu
Aku ingin tahu apakah itu karena keniscayaan yang disebut takdir
 
Tepuk tangan membanjiri tempat Ryuto berada kini. Ditujukan hanya untuk satu-satunya wanita yang telah sukses memberikan penampilan istimewa. Dalam balutan kesederhanaan pakaian yang dikenakannya, terpancar kemewahan dari kemampuan bermusiknya.
 
Orang-orang di sekeliling memberikan wanita itu uang sukarela atas penampilannya. Yang mereka taruh di atas tempat gitar yang tergeletak di depannya. Tak segan, Ryuto pun ikut menyisihkan uangnya. Bahkan ia beranggapan bahwa wanita ini layak mendapatkan hasil lebih banyak. Itu akan terwujud tak lama lagi, jika kelak si wanita akan menyetujui untuk ikut bersamanya.
 
Harusnya, penampilan si penyanyi berakhir sampai sini, dan Ryuto akan segera mengajaknya berkomunikasi untuk memberi ‘tawaran’. Namun ada sepasang pria dan wanita yang kira-kira berusia 40 tahun telah mendahului niatnya.
 
“Ah!” sesal Ryuto.
 
Pasangan itu berkenalan sejenak dan diketahui bahwa mereka adalah suami istri. Nama sang suami terlintas pada pendengaran Ryuto. Akira, sebutnya. Dan diketahui pula bahwa penyanyi tersebut memanglah bernama Rei, sama dengan nama yang tertangkap oleh mata Ryuto sebelumnya. Mereka mengajukan permohonan agar Rei bersedia memberikan penampilannya sekali lagi dengan menyanyikan sebuah lagu yang mereka request. Dan mereka akan memberi bayaran sepadan untuk itu.
 
“Bisakah kau menyanyikannya, kami mohon.” pinta sang suami.
 
Istrinya mengikuti, “Ini adalah hari spesial kami, dan lagu itu adalah lagu yang paling kami sukai..” jelasnya.
 
Rei kebingungan. Ia tak keberatan untuk bernyanyi sekali lagi, namun lagu yang dipinta itu mustahil ia nyanyikan sendirian. Karena lagu tersebut merupakan lagu duet, antara pria dan wanita. Lagu hits milik Atsushi dari EXILE yang dinyanyikan bersama seorang penyanyi wanita bernama AI dengan judul “So Special”. Lagu cinta yang amat romantis sehingga memang cocok sekali untuk menjadi soundtrack bagi para pasangan. Percaya pada pertemuan takdir yang seolah-olah bagai keajaiban teristimewa di dalam hidup.
 
“Tapi bagaimana bisa aku melakukannya sendiri, Tuan Akira?” ucap Rei yang merasa tak enak hati tapi ia pun tak tahu harus berbuat apa. Sementara pasangan ini masih penuh harap.
 
Mengetahui peristiwa tersebut, sebuah ide muncul tiba-tiba dari Ryuto yang berjarak sekitar 5 meter dari ketiganya.
 
Ima anata ga koko ni iru koto~
Ima kimi to deaeta koto~
 
Lirik dari bagian chorus sang lagu terdengar mengalun lembut. Suara seorang pria mengalihkan atensi dari tiga orang ini. Begitupun pada manusia-manusia yang masih menetap di sana. Ia berjalan mendekat. Dengan irama nada yang sedikit diperlambat, pemilik suara itu yang tak lain adalah Ryuto seakan memberi isyarat mengajak Rei untuk ikut bernyanyi melengkapi lirik selanjutnya.
 
Kitto aishi au tame no suteki na Destiny~
Ai wo tada dakishimete~
 
Meski merasa heran, Rei tak dapat berdiam diri dalam menanggapi ajakan Ryuto. Alhasil ia ikut menggabungkan suaranya, dan membuat lagu ini memungkinkan untuk ia nyanyikan sekarang juga. Terpancar kebahagiaan dari paras pasangan suami istri itu.
 
“Kami akan menyanyikannya.” ucap Ryuto ramah pada mereka. Dan Rei setuju walau ia belum tahu siapa, dari mana dan apapun itu mengenai orang di sampingnya. Yang terpenting, fokusnya kini adalah menyenangkan hati penontonnya.
 
“Apa kau siap?” Ryuto bertanya pada Rei.
 
“Ya.” balasnya singkat.
 
“Bagi penyanyi, tidak ada yang tidak tahu tentang lagu hits ini.” ungkap Ryuto.
 
“Benar sekali! Mari kita menyanyikannya dengan baik.” Rei menanggapi dengan antusias. Percakapan awal keduanya dimulai dengan cara yang tidak biasa.
 
Gitar beralih pada Ryuto. Kedua penyanyi ini bernyanyi dalam keadaan berdiri. Stand mic yang asalnya dipakai oleh Rei sekarang berpindah pula pada Ryuto. Dan ia akan memegang si mikrofon dalam genggaman tangannya.
 
Musik intro mulai dimainkan. Semua pasang mata menyaksikan dua orang yang siap memberikan pertunjukkannya..
 
(mari kita membayangkan kembali video Ryuto dan Rei sedang menyanyikan lagu ini sampai selesai. Mau sambil ditonton videonya? Boleh bangeeett!! :D)
 
Suara sang pria terdengar amat merdu. Dalam ke-powerful-an yang dimilikinya, tersimpan kelembutan pula yang mampu membuat hati pendengarnya merasa dilingkupi ketenangan. Dipadukan dengan suara dari sang wanita yang sudah tak diragukan lagi, lagu cinta ini berhasil tersampaikan dengan sempurna! Terutama pada sepasang suami istri itu. Kepuasan terlukis jelas dari wajah. Cinta yang mereka miliki semakin bermekaran menyaingi bunga sakura yang tengah mekar di musim semi ini.
 
Banjir tepuk tangan didapat lagi oleh Rei, yang kini tertuju juga untuk Ryuto. Mereka saling melemparkan senyum dan memberi tanda hormat pada masing-masing. Tak lupa pula ucapan terimakasih khusus datang dari suami istri yang telah menyatukan mereka dalam penampilan lagu yang dipintanya. Dan janji yang mereka ikat tadi, telah terpenuhi juga.
 
Ryuto belum beranjak dari samping Rei. Ia sedikit menyerongkan tubuh agar bisa berhadapan dengannya. Lalu niat yang sedari tadi masih terpendam akhirnya bisa dia utarakan. “Aku benar-benar telah menemukan orang yang tepat. Bahkan di keramaian seperti ini.”
 
“Apa maksudmu?” Rei tidak memahami ucapan pria ini.
 
“Maukah kau menjadi ‘pasanganku’?” ungkap Ryuto serius.
 
“Eh?!” kaget Rei. Matanya menatap tak percaya.
 
“Untuk hal yang begitu istimewa, kau pantas jadi yang ter-istimewa.” pungkas Ryuto.
 
Keduanya mematung saling berpandangan. Tergurat senyum tipis dari bibir Ryuto. Sementara para penonton masih memadati tempat mereka berada seolah menjadi saksi dari perbincangan ini.
 
Ano toki moshi surechigatte
Hitogomi ni magiretatte
Kitto deaeta hazu date I believe
Kono hoshi ga hajimatta kiseki no youni
Bahkan jika kita akhirnya melewati satu sama lain saat itu
Dan tersesat di keramaian
Aku yakin kita bisa bertemu, aku percaya
Seolah-olah planet ini telah memulai keajaiban
 
 
-TAMAT-

Saturday, April 9, 2022

10 Favorit: Cover Single, Album, DVD Konser GENERATIONS from EXILE TRIBE

Saat lagu, koreografi dan MV-nya sudah ada, tentu saja kemungkinan besar kesatuan tersebut akan ditempatkan dalam bentuk fisik untuk dijadikan sebagai ‘jejak’ nyata karya sang artis. Seperti bagi grup musik, yang mengabadikan ‘jejak’ tersebut dalam sebuah wadah yang sering disebut dengan kaset. Kemudian dikemas dengan desain yang sedemikian menariknya. Terutama pada bagian foto sampul alias cover yang sudah jelas menjadi pusat utama perhatian orang-orang. Setelah semua itu selesai, hasil karya siap dipasarkan agar para penggemar dan penikmat dapat memilikinya untuk kepuasan tersendiri. Sekaligus sebagai penghargaan juga pada artisnya yang telah bekerja keras dalam menghasilkannya. Begitu pula dengan GENE, yang sudah hampir 10 tahun berkarya dengan banyaknya ‘jejak’ fisik pada single juga album serta video konser. Ratusan pemotretan telah mereka lakukan dengan berbagai pose dan tema serta bepergian ke macam-macam tempat demi membuat cover yang terbaik bagi karya tersebut. Usaha para tim GENE dalam proses pembuatan ini pun layak diberi acungan jempol. Sehingga semua perpaduan yang ada di dalamnya bisa sempurna! Oleh karena itu, di edisi bulan April, mari membahas tentang hal tersebut!!

Album "BEST GENERATION"
sumber foto: EXILE News twitter

Dengan berbagai foto cover dari karya-karya musiknya GENERATIONS, inilah “10 Favorit” yang paling memuaskan mata serta hati saya!

Thursday, April 7, 2022

10 Favorit: Music Video GENERATIONS from EXILE TRIBE

Bulan Maret, mari kita masuk ke MV atau klip musik favorit! Ada lagu, ada koreografi, dan ada pula MV alias Video Musik yang menjadi wadah dari gabungan lagu dan koreografi tersebut. Sebagai bentuk visualisasi yang terpampang nyata serta meninggalkan jejak yang akan tersimpan sampai kapanpun. MV berfungsi juga sebagai penambah daya tarik orang untuk dapat lebih mengenal sang artis. Setiap single lagu utama yang dimiliki oleh GENE, pasti akan terdapat MV untuk single tersebut. Dan adakalanya juga yang bukan menjadi single utama serta beberapa lagu yang masuk ke dalam album GENE mempunyai MV-nya tersendiri. Semua dibuat dengan penuh totalitas dan profesionalitas GENE sebagai seniman. Banyak peran yang para member GENE lakoni di dalam MV-MV mereka. Banyak juga tantangan yang harus mereka hadapi dan jalani saat pembuatannya hingga dapat menghasilkan MV yang sesuai dengan ekspektasi!

GENERATIONS saat pembuatan MV "DREAMERS"
sumber foto: GENERATIONS official twitter

Wednesday, April 6, 2022

10 Favorit: Koreografi GENERATIONS from EXILE TRIBE

Memasuki edisi bulan kedua yaitu Februari, “10 Favorit” yang akan saya tebarkan adalah mengenai koreografi dari lagu-lagu GENERATIONS from EXILE TRIBE. Tentu saja, karena GENE merupakan dance-vokal group, jadi selain suara dari vokalis yang dapat kita dengarkan, aksi panggung berupa tarian dari para performersnya pun mustahil untuk diabaikan. Saat kedua vokalis mengalunkan melodi indah nan merdu, maka kelima performers akan menunjukkan keahlian luar biasa mereka dalam mengekspresikan lagu tersebut melalui gerakan yang amat lincah! Dan ada saatnya pula baik vokalis maupun performers melakukan koreografi secara bersama-sama dan menunjukkan kelihaian serta kekompakan mereka dalam memberikan penampilan yang totalitas bagi penonton! Ditambah keenergikan dan penghayatan akan setiap ketukan iramanya, membuat mata terpana dan sulit untuk memalingkannya. :D

GENERATIONS from EXILE TRIBE
sumber foto: GENERATIONS official twitter

Sunday, April 3, 2022

10 Favorit: Lagu-Lagu GENERATIONS from EXILE TRIBE

Tahun ini merupakan tahun yang sangat istimewa serta luar biasa untuk salahsatu boygroup ternama asal Jepang, GENERATIONS from EXILE TRIBE. Karena.. di tahun 2022 ini adalah tahun ke-10 dari sejak GENE memulai debutnya. Angka yang selalu dijadikan sebagai patokan untuk sebuah pencapaian! Pastinya.. di sepanjang tahun ini akan ada kejutan yang diberikan oleh GENE untuk para penggemar. Diawali dari live tour yang akhirnya digelar lagi setelah ‘beristirahat’ selama dua tahun akibat pandemi. Dan kejutan-kejutan berikutnya sedang menunggu di depan sana bersiap untuk memborbardir hati penggemar sampai tiba puncak perayaan pada tanggal 21 November nanti.

GENERATIONS from EXILE TRIBE
sumber foto: GENERATIONS official twitter

Friday, April 1, 2022

GENERATIONS from EXILE TRIBE -Atarashii Sekai

Lagu terbaru pertama GENERATIONS from EXILE TRIBE di tahun 2022! Yang sebenarnya belum tahu kapan tanggal tepat dirilisnya tapi malah sudah muncul duluan PV alias video klipnya di YouTube sejak tanggal 25 Maret lalu. Sehari sebelumnya, akun sosial media milik GENE memberitahu sesuatu yang akan 'terjadi' keesokannya di kanal YouTube mereka, namun belum tahu apa itu dan seakan mengajak penggemar untuk menebak-nebak. Lalu ketika waktu yang dimaksud tiba, maka datanglah PV dari lagu baru tersebut! Memang yaa.. ada aja kejutan yang diberikan oleh grup ini. Dan cara memunculkannya pun pasti membuat terkejut, ahahaha.