find me on:

Sunday, February 9, 2025

J-Movie "Minna no Uta"

Pernahkah kamu menemukan tulisan mengenai review tontonan horor dari blog ini? Belum kan? Tentu saja, karena baru sekarang hal itu terjadi! Untuk pertama kalinya saya me-review tentang film bertema horor hantu, yang mana menjadi sebuah genre tontonan yang paling saya hindari! Akan tetapi… eng ing eng~ dikarenakan para member dari boygroup favorit saya, GENERATIONS from EXILE TRIBE berkesempatan untuk berakting bersama-sama dalam project film ini, maka hanya demi mereka lah saya rela menonton film tersebut hingga sekuat jiwa dan raga melawan rasa takut yang melanda!! Hmm tapi gapapa sih, anggap aja ini jadi satu pengalaman yang tidak akan terlupakan seumur hidup, hahaha~
 
Di tahun 2023 lalu, GENERATIONS mendapat tantangan untuk bermain dalam film horor berjudul “Minna no Uta” atau yang dikenal juga dengan sebutan “Sana”. Ini adalah pertama kalinya bagi GENE untuk tampil bersama-sama dalam satu film. Disutradarai oleh Takashi Shimizu yang terkenal dengan karya “Ju-on”, film ini berpusat pada misteri seorang gadis bernama Sana yang ingin menyampaikan “melodinya”. Para member GENE berperan menjadi diri mereka masing-masing dengan kehidupan dan kesibukan grup yang seperti biasanya. Oh ya, perlu diketahui dulu, bahwa satu member GENE yaitu Ryuto Kazuhara nyatanya tidak ikut mengambil bagian dalam cerita di film ini,  namun.. kita tetap bisa melihat sosok dia ada di film tersebut! Eh, maksudnya gimana? Yaudah mending cepet tonton aja deh hehehe~

Poster Film "Minna no Uta"
sumber foto: GENERATIONS official X

“Minna no Uta” dirilis di Jepang pada tanggal 11 Agustus 2023, dan setelahnya, film ini pun ditayangkan secara internasional di beberapa negara Asia termasuk Indonesia melalui acara Japan Film Festival 2023! Hanya saja.. sayang banget sih saya gak bisa nonton di bioskop JFF karena jarak yang teramat jauh dari tempat tinggal, huhu. Oke baiqlah, meski harus menunggu lama hingga tahun 2025 untuk bisa menonton si film, tapi saya tetap bersyukur karena akhirnya saya bisa menontonnya sampai selesai dan ikut mengapresiasi karya dari GENE ini! hihiw~
 
Berhubung film ini begitu istimewa buat saya (meskipun horor), jadi saya akan menulis review serta kesan-kesan yang saya dapat setelah menontonnya. Lessgooww~
 

SINOPSIS FILM “MINNA NO UTA”
 
Salah satu boygroup tersukses Jepang, GENERATIONS from EXILE TRIBE tengah dalam persiapan untuk menggelar live tour 2023. Satu membernya, Hayato Komori, memiliki pekerjaan pribadi juga sebagai penyiar radio populer. Suatu ketika, ia menemukan sebuah kaset pita bertuliskan “Minna no Uta” di dalam gudang dari stasiun radio tempatnya bekerja. Kemudian saat siaran berlangsung, samar-samar ia mendengar melodi yang aneh. Setelah kejadian tersebut, ia tiba-tiba menghilang tanpa jejak padahal konser akan dilaksanakan beberapa hari lagi!

Pencarian Hayato pun dilakukan secara rahasia dengan menyewa seorang detektif. Satu persatu member diwawancarai, hingga diketahuilah jika Hayato pernah berkata, “Melodi asing seperti gumaman wanita yang aku dengar saat siaran radio terus saja berputar di pikiranku.” Bahkan pada saat latihan, para member pun telah melihat “energi seorang gadis”. Penyelidikan terus berlanjut hingga ditemukan bahwa energi yang dimaksud berasal dari seorang gadis SMP bernama Sana Takaya. Semenjak itu, teror demi teror pun dialami oleh para member GENE. Apakah yang sebenarnya terjadi? Lalu di mana keberadaan Hayato sesungguhnya?

INFORMASI FILM ➡️ IMDB
 
 ***

PARA PEMAIN FILM “MINNA NO UTA”
 
1. Alan Shirahama (Performer dan Leader GENERATIONS)

2. Hayato Komori (Performer GENERATIONS)

3. Ryota Katayose (Vokalis GENERATIONS)

4. Reo Sano (Performer GENERATIONS)
 
5. Mandy Sekiguchi (Performer GENERATIONS)

6. Yuta Nakatsuka (Performer GENERATIONS)

7. Ryuto Kazuhara (Vokalis GENERATIONS)

8. Akari Hayami sebagai Rin Kakuta
Manajer dari GENERATIONS. Ia yang merekrut detektif untuk mencari keberadaan Hayato. Orang yang cukup serius dan peka pada sekitar.
 
9. Makita Sports sebagai Gonda Tsugutoshi
Detektif yang dipekerjakan dalam pencarian Hayato. Memiliki kepribadian yang santai, lalu sulit mengingat nama orang. Karena itulah kehadirannya bisa sedikit mencairkan suasana menegangkan yang sedang terjadi.
 
10. Tomoko Hoshi sebagai Sana Takaya
Seorang gadis SMP yang menjadi titik pusat di film ini alias si hantu. Sana memiliki kehidupan sekolah yang tidak seperti siswi biasanya, dan ia hanya menghabiskan waktu sendiri untuk membuat melodi-melodi musik yang disukainya.
 
11. Marika Yamakawa sebagai Shiori Takaya (Ibu dari Sana)

***

TAUTAN MENONTON FILM "MINNA NO UTA"



***

REVIEW FILM “MINNA NO UTA”
 
Film horor ini sukses memberi kesan sangat menyeramkan bagi saya yang sulit bersahabat dengan genre tersebut, haha. Berkali-kali saya menutup mata, lalu menekan tombol pause, dan merapikan hati kembali saat film berlangsung XD Tapi.. beberapa teman yang sudah menonton filmnya dan tidak ada masalah dengan tontonan horor, memiliki pendapat yang sama juga dengan saya. Jadi, “Minna no Uta” memang lah berhasil menyampaikan esensi sebagai film yang ngeri, termasuk visual dari hantunya Sana!

Di 30 menit awal, jalan cerita yang tersaji masih cukup terasa menenangkan meski sedikit demi sedikit tentang masalah utama mulai muncul. Bahkan ada secuil adegan yang bisa memantik tawa tipis-tipis yang ditampilkan oleh si pemeran detektif bersama rekannya. Adegan para member GENE pun masih terasa enjoy untuk diikuti tanpa memikirkan bahwa di depan sana akan ada bahaya yang mengancam. Barulah, di menit-menit berikutnya hingga memasuki satu jam, cerita jadi berkembang memicu ketegangan yang perlahan meninggi sebagai akibat dari makin dalamnya penelusuran tentang pencarian Hayato. Seperti saat diputarnya kaset pita milik Sana yang musiknya terasa mistis dan membuat tidak nyaman sekujur tubuh. Kemudian kejadian-kejadian aneh yang dialami para tokoh, hingga diyakini jika penyebab utama segala kejanggalan itu adalah penemuan dari kaset tersebut.
 

Pencarian Hayato membawa para tokoh untuk mendatangi rumah keluarga Sana. Yang mana bagi saya, di sinilah letak dari puncak kengerian filmnya. Apalagi, saat kedatangan Yuta yang disambut oleh ibunya Sana dengan “sambutan” yang berulang. Adegan tersebut tampak normal dengan setting tempat dan suasana yang tidak mengandung bahaya, namun.. justru mampu menghasilkan kesan creepy yang mengusik mental! Dan refleks membuat mulut saya berteriak diikuti ucapan kasar!!


Bukan tontonan horor bagai roller coaster yang dijual di film ini. Tidak ada kemunculan jumpscare berlebih, pun tidak tampil secara tiba-tiba. Film ini seperti memainkan adrenalin penonton melalui temponya yang slow, dengan gerak-gerik kehati-hatian para tokoh dan bakcsound pelan nan lambat yang disinyalir untuk memberi aba-aba akan datangnya "sesuatu". Tone yang digunakan sepanjang tayangan pun tidak dominan dark seperti ciri khas film horor. Meski demikian, tetap saja hasilnya bisa mengundang rasa takut!


Saya sudah memiliki tebakan lebih dahulu tentang kisah hidupnya Sana sampai misteri kenapa dia akhirnya menjadi arwah gentayangan yang ngotot agar lagunya didengarkan oleh banyak orang, tapi ternyata.. tebakan saya salah total! Bukan menjadi plot twist yang mengejutkan sekali sampai membuat ternganga, tetapi saya yakin juga jika ini akan jauh dari yang diperkirakan orang-orang. Tidak ada bayangan bahwa cerita dari masa lalunya akan dibawa ke arah yang seperti demikian. Pun cara Sana meninggal dunia, serta maksud dari pembuatan lagunya. Ide untuk terciptanya musik tersebut sungguh kreatif, di luar nalar, mind blowing, dan sontak akan terucap, “DASAR SINTING!!" wkwkwkw. Benar-benar menggambarkan arti dari judul filmnya!



Untuk akting dari keenam member GENE, mereka memainkan sebagai diri sendiri secara natural. Masing-masing dari mereka memiliki porsinya yang seimbang, kecuali Alan yang mendapatkan screentime sedikit lebih banyak. Mungkin karena dia adalah sang leader, jadi kehadirannya di segala situasi sangat berpengaruh untuk pencarian member yang hilang. Selain itu, saya suka pada respons yang berbeda-beda ketika teror hantu mulai menyerang para member. Ada yang mematung tanpa ekspresi, ada yang refleks berteriak, ada pula yang langsung melarikan diri dari TKP. Memang related juga dengan kehidupan nyata  ketika kita dihadapkan pada hal yang tak kasat mata.


Beralih pada akting Sana, baik saat ia masih menjadi manusia maupun hantu, aura "tidak nyaman" dari dirinya bisa saya rasakan. Dan perilaku aneh yang dimilikinya pun ditunjukkan melalui ekspresi yang tepat.

Kemudian bergeser ke ibunya Sana, meski beliau tampil hanya sebentar, namun sudah mampu membuat merinding!

Lalu untuk si bapak detektif dan mbak manager GENE, mereka pun bisa menyampaikan sebagaimana mestinya peran mereka. //review macam apa ini XD//

Banyak lagu-lagu GENERATIONS yang diputar di sepanjang film berlangsung. Bagi seluruh penonton, kehadiran lagu-lagu tersebut bisa merileksasikan diri sejenak dari ketegangan yang disuguhkan. Bagi para penggemar GENE (termasuk saya), rasanya jadi otomatis menyiratkan senyuman serta ikut bersenandung nyanyiannya. Dan bagi yang belum mengenal boygroup satu ini, ampuh dijadikan sebagai ajang promosi juga! Hihi! Dibanding backsound menegangkan yang selalu dimainkan untuk mengiringi film-film sejenis ini, justru pemutaran lagu-lagu dari GENE lah yang lebih banyak digunakan sebagai bagian scoringnya. Namun, itu tidak mengurangi keseraman yang ingin disampaikan oleh “Minna no Uta”. Sama seperti poin "visual horornya", bukan efek suara yang sengaja dibuat menggema, tetapi musik yang mengalun lambat berjalan detik demi detik lah yang ditonjolkan sebagai jembatan menuju misterinya!



Selain menjadi tokoh dalam filmnya, GENERATIONS juga berperan sebagai pengisi OST "Minna no Uta" dengan judul lagu yang sama. Lagu tersebut memiliki makna dan aura yang sejalan dengan filmnya. Berfokus pada pandangan dan pendengaran dengan menjadikan "musik" sebagai penyebab dari datangnya sebuah kutukan, dan akan membawa para pendengar pada pengalaman istimewa di dalam lagu tersebut! Lagunya sendiri dimainkan di akhir film saat credit casts dan crew ditampilkan.



Dari keseluruhan alur filmnya, ada sebuah scene yang menurut saya tidak perlu tampil, malah terasa mengganggu pemandangan, toh gak ada kaitannya juga sama cerita utama. Tapi mungkin scene itu hadir bertujuan untuk menegaskan soal profesi si detektif. Jadi okelah saya pahami. Dan satu lagi.. sebetulnya, masih ada hal yang menjadi pertanyaan saya untuk menuntaskan teka-teki misterinya karena saya adalah tipe penonton yang harus mendapat penjelasan detail dari tontonannya. Tetapi, berhubung ini adalah film misteri horor yang notabene tidak selalu membeberkan dengan gamblang seluruh isi ceritanya, jadi saya "terima nasib" saja. Jawabannya pun sudah bisa terketahui walau dengan cara implisit, ahaha. Intinya, saya puas. Good job GENE!

***

Setelah di project film ini, saya berharap GENERATIONS dapat bermain bersama-sama lagi pada film atau drama lainnya dengan genre yang berbeda. Meski kita tahu bahwa sekarang member GENE tinggal enam, tapi itu bukan masalah. Kesempatan untuk lima lainnya masih terbuka lebar, bahkan jika Ryuto bersedia, maka kita bisa melihat full member GENERATIONS akan berakting bersama!

Terima kasih bagi yang sudah berkunjung.. sampai berjumpa lagi di review tontonan selanjutnya (yang pasti bukan tentang horor!) hahaha :)))


No comments:

Post a Comment