find me on:

Thursday, September 22, 2016

Sudah Terlalu Lama, Sayang. Kapan Kau Menghalalkanku?



Sayang… telah lama kita dipertemukan oleh Tuhan, hingga dipercaya oleh-Nya untuk menjalin hubungan dalam status pacaran. Memang dalam ajaran agama kita tak ada istilah pacaran. Namun gejolak jiwa muda yang menggebu tak menghiraukan hal itu. Asalkan kita tak berbuat sesuatu diluar batas kewajaran. Sayang… bertahun-tahun kita beriringan. Semua rasa bahagia dan kesedihan kita lalui bersama. Masa-masa sekolah yang orangtua kita katakan sebagai masa terindah saat remaja mulai merasakan jatuh cinta memanglah benar. Walau kita berada di sekolah berbeda, tapi itu tak membuatku iri melihat teman yang memiliki pasangan di satu sekolah, apalagi di kelas yang sama. Pertemuan kita sepulang sekolah menjadikan lelahku karena memakan ratusan kata dan rumus-rumus selama beberapa jam serta mengeluarkannya kembali lewat selembar kertas berisi tarian indah dari sang pena yang jadi penentu hidup matiku di sekolah, semuanya hilang dalam sekejap. Dengan memandangmu saja wajahku kembali berseri. Badanku kembali bugar dan senyum selalu tersungging dari bibirku. Begitupun sama dengan apa yang kau rasakan. Aku ingat satu kekonyolan kita. Bermain saat pulang sekolah tanpa meminta izin dahulu kepada orangtua. Dengan memakai seragam sekolah, betapa polosnya kita berkeliling di mall. Melihat kesana kemari tanpa membelinya karenaaa ah sudahlah, kita hanya anak SMA yang mampu jajan di kantin sekolah saja. Lalu kita pulang lewat senja dan saat sampai dirumahku, ternyata Ibumu yang juga sudah mengenal aku dan keluargaku ada disana sedang duduk cemas bersama Ibuku. Double omelan saling menyaut berlomba-lomba masuk ke gendang telinga kita hingga terasa pengang. Jeweran tak dapat dihindari. Kau dan aku hanya bisa menahan sakit meminta ampun hingga air mataku secara bergerombol keluar dari sarangnya. Tapi tak lama, Ibu memaafkan kesalahan kita dan dengan tampang wajah tanpa dosa kita kembali bercanda seakan tak terjadi apapun. Huh! Sungguh pelajaran berharga kita terima saat itu. Sepertinya tak akan terlupakan sepanjang hidup, ya kan?

Masa sekolah berakhir. Kita pun masuk ke perguruan tinggi yang sama. Hubungan kita tetap terjaga walau ada beberapa bumbu pedas di perjalanannya. Saat teman bertanya, “kapan kalian menikah?” dengan gampangnya kita menjawab belum waktunya. Selesaikan kuliah dulu kemudian bekerja. Barulah memikirkan hal itu. Waktu terus bergulir. Gelar Sarjana pun tersandang setelah nama belakang kita. Dengan iseng aku bertanya, “kapan kau mau melamarku?” Dan jawabnya, “aku akan kerja dulu. Ada waktunya nanti kita pasti akan menikah. Aku berjanji. Jadi kamu jangan khawatir dan jangan tanyakan itu lagi”. Baiklah sayang, aku mengerti. Sekarang waktunya untuk menghadapi kenyataan dunia. Pekerjaan didapat, dan kita fokus pada karir masing-masing tanpa mengesampingkan jalinan asmara. Tetap ada waktu luang untuk kebersamaan kita.

Dan kini, sayang… dua tahun berlalu dari saat pertanyaan dariku terlontar. Aku rasa sudah cukup waktu untuk kita dapat melanjutkan ke tahap yang serius. Ke dalam ikatan yang didambakan oleh semua orang, juga dianjurkan oleh agama. Bertahun-tahun aku menanti satu kalimat itu darimu. Namun sampai saat ini keinginanku belum terpenuhi. Ingin sekali pertanyaan yang dulu kuungkapkan. Tapi sudah terlanjur janjiku untuk tidak mempertanyakannya. Setiap hari aku hanya bisa sabar menunggu dan entah sampai kapan. Mungkin orang-orang berpendapat bahwa kau memiliki wanita lain? jelas tidak! sikapmu tak ada yang berubah dari sejak kita pertama menjalin cinta. Jadi aku percaya bahwa kau tak mungkin berkhianat. Tapi kenapa? apa kau belum siap? kau sudah dewasa dan penghasilanmu sudah cukup untuk menghidupi kita berdua. Kau pernah bilang hubungan kita itu seperti Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie. Dapat bertahan lama tanpa ada kabar miring sedikitpun. Tapi tahukah kau? sekarang mereka telah menikah bahkan memiliki anak. Kita? kapan akan sampai di tahap itu? Tunggu dulu! sepertinya aku harus meralat kata ‘KITA’. Aku dan kau hanya sekedar pacaran dengan rentan waktu yang amat lama. Namun selama apapun tak ada kekuatan hukum apa-apa didalamnya. Jika ingin mengakhiri tinggal katakan putus dan berakhirlah. Kita yang selalu aku sebut dalam status aku dan kau sekarang adalah sebuah kepalsuan. Kau harus tahu, aku tak puas mendapat kasih sayang darimu hanya dalam status pacaran. Aku yakin kau sangat tulus mencintaiku. Dan aku pun demikian. Tapi, sebagai wanita aku butuh kepastian. Jangan terus menggantungkanku seperti ini! Jadi cukup sayang. Sudah terlalu lama bagi diriku. Kapan kau akan menghalalkanku?

Wednesday, September 21, 2016

J-Dorama Sukina Hito ga Iru Koto



Hello minna… Sekarang  saya akan membahas dorama summer yang baru saja selesai tayang ini.

Sukina Hito ga Iru Koto atau dalam judul bahasa inggrisnya yaitu A Girl and Three Sweethearts. Dorama ini tayang pada musim panas tahun 2016. Dengan menggaet pemain-pemain bintang untuk terlibat dalam projek ini, membuat banyak orang termasuk saya menjadi tertarik untuk menonton dorama ini. Sukina Hito, begitu saya sebut nama dorama ini, dibintangi oleh si  penerima gelar ‘Pangeran Live Action’, kenapa dapat julukan itu? pastinya udah tau lah yaaa..  dan siapa? apalagi itu, gausah saya tulis namanya pasti udah pada tau juga hahaha. Tapi biar afdol saya tulis aja deh. Yappp! Itu dia, Kento Yamazaki. Teman saya ini (ngaku teman karena seumuran XD) menjadi pemeran utama prianya. Nah yang wanita, ada Mirei Kiritani yang sebelumnya pernah bermain satu film bersama Kento. Selain mereka, ada Shohei Miura sang vokalis Crude Play (karena peran itu nempel banget di otak saya sampai sekarang) dan adeknya ayangku, Shuhei Nomura (coba tonton Boku no Ita Jikan :v). selain itu ada juga Nanao, Sakurako Ohara dan di episode terakhir hadir pula penyanyi Jiyoung.

Dorama ini mengisahkan tentang keluarga Shibasaki. Anak pertama bernama Chiaki Shibasaki (Shohei Miura), kedua Kanata Shibasaki (Kento Yamazaki) dan ketiga Touma Shibasaki (Shuhei Nomura). Mereka telah menjadi yatim piatu dan hanya tinggal bertiga. Chiaki bertindak sebagai kepala keluarga dan telah menjadi seorang pendiri restoran yang sukses. Kanata bekerja sebagai koki utama di restoran turun temurun milik ayah mereka bernama Sea Sons. Dan Touma sedang mengikuti sekolah memasak agar bisa membantu Kanata bekerja. Suatu hari, Chiaki tidak sengaja bertemu dengan adik kelasnya semasa SMA, Misaki Sakurai (Mirei Kiritani) yang terkunci di toilet restoran miliknya. Misaki baru dipecat dari tempat kerjanya dan mencoba untuk melamar pekerjaan di sebuah hotel ternama dengan mempresentasikan kue buatannya dengan hiasan sepasang pengantin yang menampilan ekspresi yang aneh saat berciuman. Ia pun ditolak. Karena sudah 4 tahun menjomblo, mungkin ia lupa bagaimana caranya berciuman wkwk. Lalu Chiaki menawarkan pekerjaan kepada Misaki untuk menjadi koki kue di restoran miliknya, Sea Sons. Tentu saja Misaki senang dan menerimanya karena ternyata Chiaki adalah cinta pertamanya semasa SMA meski hanya bertepuk sebelah tangan. Dan saat bertemu lagi, perasaan itu pun muncul kembali. Sampai di rumah Chiaki, ternyata ia tak tinggal berdua dengannya, namun ada kedua adiknya Chiaki. Sebelumnya Misaki mengalami hal yang buruk saat pertama kali bertemu Kanata di pantai, dan kini ia akan tinggal serumah dengannya dan bekerja bersama. Masa sulit dialami Misaki saat awal-awal bekerja di Sea Sons. Ia lebih sering bertengkar dengan Kanata. Namun dari situlah kisah mereka dimulai. Pertengkaran yang berlebihan akan menumbuhkan rasa cinta secara tidak sadar (ciyeeee).

Garis besarnya, atau bisa disebut spoiler (tapi udah tamat juga sih jadi bukan spoiler ya XD), Misaki terus mencari cara untuk bisa dekat dengan Chiaki. Namun ia memiliki saingan yaitu Kaede (Nanao) yang notabene adalah mantan pacar Chiaki yang pergi ke Boston (namun sebenarnya itu bohong) dan kini kembali lagi ke hadapan Chiaki. Saat Misaki dan Chiaki pergi ke festival kembang api, Misaki memberitahu alasan Kaede berbohong kepada Chiaki. Dan Chiaki pun menyesalinya kemudian meninggalkan Misaki sendirian untuk mencegah Kaede pergi. Misaki menangis dan saat itulah Kanata datang menenangkannya. Ia berkata, ”masih ada aku disini. Aku akan tetap berada disisimu.” (aaaaaakkk scene favoritku!!). Kanata pun menyatakan perasaannya kepada Misaki, namun ia harus menunggu jawabannya dalam beberapa waktu. Saat Chiaki dan Kaede kembali bersama, Touma mengatakan kepada Chiaki bahwa selama ini Misaki menyukainya. Barulah ia sadar tentang perasaannya. Disisi lain, munculah seorang gadis bernama Manami Nishijima (Sakurako Ohara) ke keluarga Shibasaki. Sebuah rahasia besar terungkap. Konflik pun datang bermunculan. Dari diketahuinya identitas Kanata, cinta segitiga antara Misaki, Kanata, Chiaki. Tarik ulur hati, dan Touma yang sudah muak untuk belajar memasak. Tapi tenang, konflik itu perlahan berlalu dan dorama ini happy ending kok. ^^


Saya jarang banget nonton dorama yang lagi ongoing, kecuali doramanya ayang Haruma XD (buat dia mah sampai kapanpun saya siap nunggu hihihi). Karena lamaaa nunggunya. Tayang seminggu sekali, videonya harus nunggu, apalagi subtitle Indonesianya harus ekstra sabar nunggu. Saya selalu iri dengan drama Korea yang cepet banget keluar link download video dan subnya. Jadi kalau nonton dorama Jepang saya suka nunggu dulu sampai tamat, subnya komplit dan ratingnya juga bagus. Tapi tapi tapi, untuk dorama ini, disamping pemainnya bintang-bintang, saya juga penasaran pengen nonton dari awal. Dan emang perjuangan sabarnya buat dapet video dan subnya kerasa banget, karena kalo streaming saya bingung mereka ngomong apa -_- . Mana kalo udah selesai nonton penasaran sama episode selanjutnya. Ceritanya juga bagus, ga muter disitu-situ aja. Banyak kejutannya juga. Pokoknya recommend bangeeeetttt!!

Yosh!! Terimakasih sudah membaca. Sampai bertemu di coretan selanjutnya ^^