"Apaan tuh?" Tanya Shogo yang saat itu sedang bermain di apartemen Riku dan tak sengaja melihat dia sedang menerawang sebuah cincin
"Cincin bro.." Jawab Riku
"Buat siapa?" Tanya lagi Shogo
"Gue mau ngelamar pacar gue (n/k)-chan lusa, pas hari ulang tahunnya. Sebagai hadiah ulang tahun dia sekaligus gue. Gue udah janji bakal ngasih kejutan yang luar biasa buat dia. Tapi ini rahasia sih, gue gak bilang ke siapa-siapa. Ntar malah berantakan jadinya kalo banyak yang tahu." Ucap Riku
Kemudian Shogo diam sejenak sambil mengernyitkan keningnya
"Rahasia? Loh bukannya Riku-san barusan ngasih tau gue?" Tanya Shogo aneh
"Eeehhh??? gue keceplosan!" Riku kaget dan beranjak dari duduk santainya dengan memasang wajah awkward
Shogo tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Riku.
"Kecerobohan Riku-san gak bisa diubah ya, dulu waktu ultahnya Likiya-san. Sekarang, rencananya sendiri malah dibocorin sama sendirinya. Hahahaha.." Ucap Shogo sambil terus tertawa dengan senyuman khasnya yang indah
"Diem lo! Pokoknya jangan kasih tahu yang lain soal ini. Awas aja yaa Shogooo!!" Teriak Riku
"Iya iya.. Iwaya Shogo berjanji, tidak akan memberitahu teman-teman yang lain. Ini rahasia." Ucap Shogo sambil menahan tawa
"Gue pegang janji lo!!" Ucap Riku
"Hmmm.. tapi Riku-san udah bener-bener yakin sama dia ?" Tanya Shogo
"Yakin 100%! Tiga tahun udah cukup waktu buat gue mengenal (n/k)-chan. Pokoknya ini saat yang tepat buat melangkah ke tahap yang lebih serius. Lo setuju kan?" Ucap Riku
"Hai, hai.. Ganbatte Riku-san!" Ucap Shogo sambil tersenyum lalu meninggalkan kamar Riku pada malam itu. Namun saat di depan pintu, senyumnya meredup dan berubah menjadi ekspresi yang serius.
**********
Selagi ada waktu, Riku selalu menjemput kekasihnya, (n/k) dari tempat kerja. Kemudian mengajak untuk makan ke tempat sekitar. Belum sampai ke tujuan, lalu ponsel (n/k) berdering,
"Moshi moshi.. Ada dimana kah?" Tanya seseorang dari balik ponsel
"Aku mau makan sama Riku. Kenapa?" Ucap (n/k)
"Bisa kita ketemu sekarang? Ini penting! Tapi jangan bilang Riku-san kalo aku yang telepon." Ucap orang itu
"Hai.. wakarimashita.." Jawab (n/k) lalu menutup telepon
"Ada apa?" Tanya Riku
"Gomen Riku, kayaknya aku gak bisa nemenin kamu makan. Tiba-tiba ada urusan penting dan harus sekarang aku selesaikan." Ucap (n/k)
"Hmm.. ya sudah.. Aku antar ya sayang?" Tawarnya
"Tidak usah! Aku sendiri aja." Jawabnya dengan tatapan dalam untuk meyakinkan Riku
"Baiklah.. Hati-hati (n/k)-chan." Ucap Riku sambil melambaikan tangan pada kekasihnya itu. Setelahnya, ia pun memutar balik menuju ke tempat kendaraannya terparkir untuk pulang.
(n/k) menuju taman seperti yang dijanjikan dengan orang di telepon itu. Terlihat seorang laki-laki sedang duduk disana.
"Hei!!!" (n/k) menepuk pundaknya sampai dia terperanjat kaget
Orang itu berbalik sambil memegang dadanya karena terkejut dan (n/k) tak bisa menahan tawa.
"Kaget tau!" Ucap dia
"Hahahaha.. gomen ne.. Ada apa Shogo sayang? Kayaknya penting banget sampe aku harus buru-buru kesini." Tanya (n/k)
Ya, orang itu adalah Shogo, tepatnya Shogo Iwaya. Teman satu grup sekaligus teman terdekatnya Riku. Dia mulai menceritakan tentang rencana rahasia Riku itu pada (n/k).
"Hah? Serius?" Tanya (n/k)
"Iya.. Riku-san sendiri yang bilang itu sama aku. Jadi, gimana jawabannya?" Tanya Shogo serius
Mereka saling memandang..
**********
** 9 Agustus**
Seorang pria tinggi dan kekar berjalan kearah sebuah apartemen di tengah malam ini. Dengan membawa seikat bunga dan sebuah kotak diiringi dengan senyuman optimis dan hati yang sedikit berdebar.
"Minami, aku udah ada di depan pintu." Pria itu mengirim pesan kepada seseorang. Tak lama, pintu terbuka oleh seseorang yang dikirimi pesan tadi.
"Ayo masuk.. (n/k) ada di kamarnya, tapi dia belum tidur kok." Bisiknya. Perempuan bernama Minami ini merupakan teman satu apartemen (n/k) yang bersama Riku diam-diam sudah merencanakan kejutan ulang tahun untuk (n/k).
"(n/k) ? belum tidur kan? Tolongin aku sebentar dong.." Ucap Minami sambil mengetuk pintu kamar (n/k). Riku pun mempersiapkan kejutannya.
"Iya.. Iya.." Jawab (n/k) yang kemudian membuka pintu kamarnya
Lalu...
"Happy Birthday to you~~~~~~~" Seorang pria berdiri di balik pintu kamar (n/k) dengan membawa kue ulang tahun di kedua tangan sambil mengalunkan lagu dengan suara merdunya. Dilingkupi juga suasana yang sedikit remang. Ahh.. Manis sekali rasanya.
(n/k) tentu sangat terharu dan tak kuasa menahan airmatanya. Ia pun memeluk Riku dengan penuh rasa bahagia. Minami yang menjadi saksi dari kebahagiaan dua insan ini hanya bisa terus tersenyum melihatnya.
"Riku arigatou.. Ini ketiga kalinya kamu ngelakuin hal yang sama, dan aku tetap gak bisa nahan buat gak nangis." Ucap (n/k) terisak
"Sama-sama (n/k)-chan, sayangku.. Ohh iya, kamu inget kan beberapa waktu lalu aku pernah bilang kalo kali ini aku bakal ngasih kejutan yang beda dari biasanya?" Tanya Riku
"Hai.. aku inget. Terus?" Tanya (n/k)
Kemudian Riku berlutut dihadapan (n/k). Mengeluarkan sesuatu berbentuk kotak kecil dari balik jaketnya, dan...
"Kekkon shiyou." Ucap Riku dengan yakin sambil membuka kotak kecil tersebut yang ternyata berisi sebuah cincin.
(n/k) terkejut. Ia diam sejenak. Lalu bibirnya bergerak mengucap satu kata yang membuat Riku bagai disambar petir.
"Gomen.. Riku." Ucap (n/k)
"Gomen? Maksud kamu?" Tanya Riku gelisah
"Aku.. aku belum siap. Memang hubungan kita udah lama tapi ini sangat mendadak. Aku belum bisa buat saat ini. Gomen.." Ucap (n/k) seraya menundukkan kepala
"Souka..! Tidak masalah sayang, yang penting kita selalu bersama-sama." Ucap Riku yang wajahnya terlihat sangat kecewa tapi ia tetap tersenyum karena tak ingin merusak hari bahagia kekasihnya itu.
Pukul 02.00 a.m Riku sampai di apartemennya. Berbaring di tempat tidur seraya membayangkan kembali peristiwa tadi. Sebuah penolakan yang sesungguhnya membuat hati dia hancur. Bagaikan burung yang sanggup terbang setinggi mungkin kemudian petir menyambar dan membuatnya tak berdaya hingga jatuh seketika kedalam jurang. Dia kira ini akan jadi hari terbahagianya. Namun kenyataan berkata sebaliknya. Tapi dia tetap berpikiran positif. Ini hanya penolakan lamaran, bukan akhir dari hubungan mereka.
Riku mengecek ponselnya dan ada sebuah pesan line dari Shogo,
"Gimana Riku-san hasilnya?" Tanya Shogo
"Gue ditolak :( " Jawab Riku
"Eehh? Doushite??" Tanya balik Shogo. Tetapi Riku tak menjawab lagi pesan darinya. Sementara itu, Shogo tersenyum mengetahui hal ini.
**********
Siang harinya, seperti yang dilakukan di tahun-tahun lalu Riku dan (n/k) pergi jalan-jalan seharian setiap hari ulang tahun tiba. Mereka sengaja izin dari pekerjaan (dengan ketentuan yang sudah disepakati dengan pihak terkait) untuk menghabiskan waktu bersama. Selama dua hari dalam setahun. Pasangan ini selalu diselimuti kebahagiaan. Berjam-jam mereka bersama, namun ada yang salah dengan Riku, ia seperti tak menikmati hari ini.
"Kamu kenapa sih dari tadi gak semangat?" Tanya (n/k)
"Enggak kok, aku gak apa-apa. Aku semangat kayak biasanya sayang." Jawab Riku
"Kamu jangan bohong deh. Wajah kamu nunjukkin banget kalo kamu hari ini gak bahagia! Ada yang salah?" Tanya balik (n/k)
"Gak ada (n/k)-chan sayang.. Aku bahagia kok." Jawab Riku sambil menunjukkan tawanya
"Riku, kamu kecewa kan sama jawaban aku semalam? Kamu jangan egois dong! Aku memang sayang sama kamu, tapi aku belum siap untuk menikah dalam waktu dekat ini. Kamu ngerti dong harusnya!" Ucap (n/k) sambil menguraikan air mata
"Iya, aku kecewa. Tapi aku ngerti dan aku bisa terima itu kok sayang. Jadi..." Jawab Riku meyakinkan (n/k). Tapi sebelum selesai bicara ucapannya itu terpotong,
"Jadi... kamu tetap bohong kan? Hari ini kamu gak bahagia! Aku pikir kamu udah lupain itu dan sekarang kita tetap merayakan ulang tahun kayak biasanya dengan bersenang-senang sampai tengah malam nanti kamu berganti umur. Tapi sekarang, aku udah malas buat lanjutin. Aku mau pulang!" Bentak (n/k) sambil pergi meninggalkan Riku di tengah keramaian
Perdebatan pasangan yang sudah tak dapat terhindari lagi. Tepat di hari yang harusnya membawa mereka pada kebahagiaan tak terhingga kini menjadi hancur lebur. (n/k) pergi meninggalkan Riku yang hanya bisa diam mematung di sudut pusat kota.
"Gue berantem sama (n/k)-chan." Tulis Riku dalam sebuah pesan line yang ditujukan untuk Shogo
"Kok bisa?" Jawaban dari Shogo
Mereka memutuskan untuk bertemu. Kemudian Riku bercerita tentang apa yang terjadi. Mereka saling bertukar pikiran hingga tak terasa sudah tengah malam.
"Ya udah. Riku-san mending tenangin diri dulu aja sekarang. Gue yakin kok seiring berjalannya waktu semua bakal balik kayak semula. Kayaknya Riku-san masih mau cerita, gue nginap aja deh ya sekarang di tempat Riku-san." Ucap Shogo
Mereka pun menuju apartemen Riku. Sampai disana, tiba-tiba...
"Surpriseee!!!" Semua member THE RAMPAGE bersama Minami telah ada di dalam apartemen Riku. Memberi kejutan di hari ulang tahun salah satu vokalisnya ini. Mereka bernyanyi menghibur Riku yang sedang kacau balau kala itu. Tapi ada hal yang mengganjal,
"Tu.. Tu.. Tunggu!! Kok kalian bisa masuk ke rumah gue?" Riku keanehan
"Oh iya.. hmm.. Gimana ya?" Minami menampakkan gelagat kebingungan
"Lah ada Minami juga? Kok kamu bisa disini?" Riku makin tak mengerti
"Aku sih diajak sama...." Kemudian seseorang muncul dari balik kerumunan THE RAMPAGE. Membawa sebuah kue ulang tahun sambil bernyanyi.
"Happy birthday Riku~~~~" Suaranya yang tak seindah Riku namun membuat hati semua yang mendengarnya bergetar. Ya! dia adalah (n/k), kekasih dari pria ini.
"(n/k)-chan? Kamu kok....??" Riku kebingungan
"Rikuuuu gomen. Sebenarnya aku berpura-pura marah sama kamu, mencari-cari kesalahan kamu, dan pergi ninggalin kamu karena buat siapin ini semua." Ucap (n/k)
"Haahhh?? Jadi kamu ngerjain aku?" Tanya Riku. Dan (n/k) hanya tersenyum memasang wajah tak bersalah sambil melihat kesana kemari.
"Ada yang lebih parah lagi sih..." Celetuk Minami
"Eh apa?" Tanya Riku
"Jangan dengarkan dia! Ano.. Riku, aku punya sesuatu untuk kamu." Ucap (n/k) kemudian menyerahkan sebuah kotak agak besar kepada Riku. Lalu Riku membukanya, dan ia terkejut,
"Maksudnya?" Tanya Riku
Kotak berisi sebuah kertas bertuliskan "Kekkon Shiyou" diberikan oleh (n/k) pada Riku. Membuat dia kaget seketika dan bertanya-tanya. Apa ini maksudnya? Bukankah kemarin (n/k) menolak lamaran dia? Tapi sekarang? Sementara itu teman-teman yang lain malah bereaksi menggoda.
"Ciyeee" Ucap Zin, Kaisei dan Ryu, si trio monster ini.
"Waaahh omedetou Riku-san!" Trio chibi pun tak mau kalah. Yamasho, Kenta dan Shohei loncat-loncat kegirangan.
"Kiwww.. Ehem ehem.. Wiiihhh.. Sugoooiii" Teman-teman lainnya pun ikut menyoraki Riku. Sementara Riku masih tetap tampak keanehan.
"(n/k)-chan, kamu serius? Hontou ni?" Tanya Riku
"Hai Riku sayang, aku akan jujur sama kamu, sebenarnya aku udah tau loh rencana lamaran kamu." Ucap (n/k) cengengesan
"Eh masa? kok bisa?? Aku gak ngasih tau siapa-siapa loh. Eh? Kok?" Panik Riku
"Kamu yakin hal ini gak bocor?" Tanya gadis itu
"SHOGO!!!" Setelah berpikir keras akhirnya Riku ingat lalu melihat kearah Shogo
"Yap! Adik sepupu tersayang aku inilah yang ngebongkar semuanya.." Jawab (n/k) sambil berjalan ke arah Shogo dan merangkulnya
*flashback*
"Hah? Serius?" Tanya (n/k)
"Iya.. Riku-san sendiri yang bilang itu sama aku. Jadi, gimana jawabannya?" Tanya Shogo serius
Mereka saling memandang..
"Kalo aku sih pasti jawab iya! Itu yang selama ini aku tunggu." Ucap (n/k) senang
"Ciye yang udah pengen banget nikah. Iya deh iya deh. Tapi aku punya ide. Gimana kalo ngerjain Riku-san nya lewat cara ini, nee-san?" Ucap Shogo
(n/k) yang ingin coba mengerjai Riku di hari ulang tahunnya ini meminta saran dari Shogo, adik sepupunya yang juga paling dekat dengan kekasihnya.
"Cara gimana?" Tanya (n/k)
"Caranya pura-pura nolak lamarannya dia, terus nanti pokoknya bikin dia kesel aja lah. Nah pas besoknya Riku-san ulang tahun, tinggal kasih tau kalo ini cuman kejutan buat dia." Ungkap Shogo dengan semangat
"Nahh aku setuju! Rencana yang bagus. Adikku ini emang terbaik.." Ucap (n/k)
"Deal ya? Oke?" Tanya Shogo
"Oke deal! Aku harus ngasih tau Minami deh soal ini. Gak apa-apa kan?" Ucap (n/k)
"It's okay. Minami-san harus terlibat juga hahaha. Katanya kan dia ikut klub teater waktu kuliah, jadi dia bisa ngajarin (n/k)-nee buat akting di depan Riku-san. Yeeaahh" Ucap Shogo
*flashback end*
"Shogoooo!! Minamiiii!! Kalian!!" Teriak Riku kesal. Sementara Shogo dan Minami hanya mengacungkan jari tanda peace saja pada Riku.
"Eh Shogo! Lo kan udah janji gak bakal ngasih tau siapa-siapa. Kok lo ingkar sih?" Tanya Riku
"Chotto matte Riku-san.. Gue emang udah janji gak ngasih tau temen-temen siapapun. Tapi kan ini (n/k)-nee, dia kakak sepupu gue, bukan temen gue, jadi gak termasuk dong?? Dan Minami-san juga, kan (n/k)-nee yang ngasih taunya, bukan gue. Jadi, gue gak salah wleee." Jawab Shogo membela diri sambil terus tertawa
"Iya juga ya bener. Tapi tetep lo nyebelin!!" Dengan geregetnya Riku menjewer manja kuping Shogo.
"Itai itai Riku-san.. Lepasin." Shogo kesakitan
"Udah udah kalian ini kayak anak kecil aja ya hahaha" (n/k) melepaskan tangan Riku dari telinga Shogo
Suasana kemudian hening, dan Riku menghadap kearah (n/k) lalu memegang kedua tangannya.
"Ini kejutan yang luar biasa banget. Sejak kemarin, aku ngerasa jantung ini mau copot. Kenapa banyak hal yang gak diinginkan terjadi di hari spesial. Ternyata ini jawabannya. Pertama kalinya kamu ngerjain aku dan itu berhasil banget sayang!" Ucap Riku tertawa
"Emangnya kamu aja yang bisa ngasih kejutan luar biasa? Aku juga bisa dong." Jawab (n/k) menggoda
"Hai.. Hmm.. (n/k)-chan, maukah kamu menikah denganku?" Tanya Riku serius memandangi wanita yang amat dicintainya ini
"Ya! Aku mau menikah denganmu, Riku-chan." Jawab (n/k)
Semua orang bergembira. Suasana pecah pada tengah malam di apartemen Riku. Merayakan hari ulang tahun sekaligus hari terbahagia Riku dan (n/k) untuk saat ini.
"Arigatou minna.. Kalian terbaik!!" Ucap Riku dan (n/k)
"Douitashimashite.. Jadi kapan kalian akan nikah?" Tanya Likiya sang leader
"Hmm.. Bulan depan juga bisa aja, ya kan sayang?" Ucap Riku kearah calon pengantin wanita
"Eeehhhh?? Cepet banget!" (n/k) kaget sambil memandang Riku. Membuat semua orang tertawa melihat tingkah laku pasangan ini.
-TAMAT-